Freak Couple : Nikah SMA [TAM...

By anahstasya

627K 40.9K 11.1K

Hanya sebuah kisah klasik yang menceritakan bagaimana kehidupan Kevin dan Kayra setelah menikah di umur yang... More

πŸ““PROLOG
πŸ““PERKENALAN
πŸ““[1] Kenaikan Kelas
πŸ““[2] Seranjang
πŸ““[3] Semalam ... 🌚
πŸ““[4] Apel Pagi
πŸ““[5] Lapangan
πŸ““[6] Karena Pesona
πŸ““[7] Cinta?
πŸ““[8] Perihal Rasa
πŸ““[9] Telat
πŸ““[10] Hukuman
πŸ““[11] Bahan Ghibah
πŸ““[12] Produksi Anak
πŸ““[13] Gara-Gara Balon
πŸ““[14] Cowok Rese
πŸ““[15] Keluar Darah
πŸ““[16] Malmingan di Kasur
πŸ““[17] Panas!!!
πŸ““[19] Tithid
πŸ““[20] Dalam Kamar
πŸ““[21] Rumah Bunda
πŸ““[22] Mata-Mata
πŸ““[23] Ciuman Tertunda
πŸ““[24] Absen
πŸ““[25] He's Back
πŸ““[26] Angry
πŸ““[27] Bertengkar & Kehilangan
πŸ““[28] Always Love
πŸ““[29] Rekreasi
πŸ““[30] Di Bawah Pohon
πŸ““[31] Marahnya Kevin
πŸ““[32] Kapal Kayla
πŸ““[33] Mimpi Buruk
πŸ““[34] Kenyataan
πŸ““[35] "By, begadang yuk!"
πŸ““[36] Morning Routine
πŸ““[37] Mual + Ngidam = Hamil? I
πŸ““[38] Mual + Ngidam = Hamil? II
πŸ““[39] Happy News
πŸ““[40] Si Bayi Banyak Tingkah
πŸ““[41] Acara Perpisahan
πŸ““[42] Welcome Baby Girl
πŸ““[43] Nama Dari Someone
πŸ““EPILOG
SEQUEL πŸ˜‡

πŸ““[18] Cuek-Cuekan

10.5K 709 227
By anahstasya

[18] Cuek-Cuekan

Jangan lupa vote!

🍁

Kayra melangkahkan kakinya menuruni anak tangga. Kedua tangannya sibuk mencepol rambut curlynya yang sudah agak panjang.

Di pertengahan tangga, dirinya berpas-pasan dengan Kevin. Dengan cepat ia mengalihkan pandangannya dan tak menghiraukan suaminya itu.

Cowok itu pun dibuat bingung dengan tingkah Kayra yang cuek dengannya. Sudah dua hari istrinya itu tidak mengajaknya berbicara, padahal biasanya mereka tidak akan pernah absen adu mulut.

Kevin yang sudah tak tahan dengan tingkah cuek istrinya itu, akhirnya ia berniat menegurnya duluan. Karena menurutnya, tidak baik sepasang suami istri tidak saling bertegur sapa, apalagi hari ini sudah genap dua hari mereka tidak pernah saling bicara.

"By!" Kayra yang sudah di ujung tangga, memberhentikan langkahnya. Badannya tidak berbalik melihat Kevin.

"Lo kenapa sih? Kok diemin gue?" tanya Kevin yang masih berdiri di pertengahan tangga.

Kayra masih tak bergeming di tempat. Punggungnya ia sandarkan di pengangan tangga.

"Gue ada salah?" tanya Kevin kembali dari atas sana.

Kayra hanya bersenandung kecil, kadang kala siulan kecil keluar dari mulut mungilnya itu. Asal kalian tahu, dirinya juga tidak tahan dengan situasi yang ia buat sendiri ini. Dirinya merasa ada yang kurang saat tidak beradu argumen dengan suami sengkleknya itu.

Kevin mengembuskan napasnya kasar. Ia kembali melangkahkan kakinya menuju lantai atas. Dia tidak ingin ambil pusing atas perubahan istrinya, nanti juga bakal balik lagi tuh mulut barbarnya, itulah yang ada di pikiran Kevin.

"Dasar, suami gak peka! Gue, 'kan pengen dibujuk!" kesal gadis itu sambil mencak-mencak gak jelas.

***

Suasana kantin SMA Pertiwi sangatlah riuh, terlihat barisan memanjang di depan kedai menunggu antrian demi mendapatkan semangkok bakso Mas Jambul.

Berbeda dengan tiga orang cowok yang masih anteng duduk di depan kelas IPA. Sesekali mereka menggoda siswi yang lewat di depan mereka. Karena jika ingin ke kantin, harus melewati koridor kelas 12 IPA. Meskipun ada juga segelintir dari siswi itu memang sengaja untuk lewat di sana, karena ingin cuci mata melihat ketiga cogan SMA Pertiwi.

"Liat tuh cewek, centil banget!" seru Dirga yang melihat ada tiga orang cewek yang barusan lewat di depan mereka. Pinggul mereka seperti sangat sengaja diliuk-liukkan, dilihat dari cara jalannya saja sudah dapat dipastikan, kalau mereka adalah tiga dari banyaknya cabe-cabean SMA Pertiwi.

"Caper banget, dikira kita bakal kegoda apa!" timpal Kevin yang ikut memandangi tiga cewek itu.

"Persis banget kek cabe yang ada di club."

"Lo pernah ke club, Ga?" tanya Kevin sedikit syok.

"Enggak sih," jawab Dirga cengengesan. Sebelah tangannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Woy! Balikin sepatu gue!" Suara teriakan menggema di koridor lantai satu, tepatnya asal suara itu berasal dari kelas 12 IPS yang terletak di depan kelas 12 IPA, hanya ada lapangan upacara yang membatasi.

Terlihat di sana seorang cewek yang tengah lari-larian dan dikejar oleh seorang cowok yang hanya memakai sepatunya sebelah.

"Kayra, berhenti lo!" Sudah dapat dipastikan, bahwa oknum cewek itu adalah Kayra Aluna. Seorang cewek barbar dari kelas 12 IPS 2, yang terlibat kejar-kejaran dengan teman sekelasnya sendiri, sebut saja Yanto.

Kayra tak menghiraukan teriakan Yanto, dia terus berlari di koridor. Sampai saat ini, kakinya menginjak koridor kelas 12 IPA. Sebelah tangannya masih menentengi sebuah sepatu hitam, yang diyakini adalah sepatu milik Yanto.

Dengan sigapnya, Kevin yang kini berdiri dari duduknya menahan sebelah tangan gadis itu, siapa lagi kalau bukan Kayra. Alhasil Kayra harus berhenti, dilihatnya di belakang Yanto juga berhenti mengambil napas.

"Apaan sih, lo!" sentak Kayra menatap tajam Kevin.

"Balikin!" ujar Kevin dengan datar. Bukan karena apa-apa, dirinya cuma tidak ingin Kayra kenapa-napa. Siapa tahu Tuhan kasih dia karma, bisa-bisa jidatnya yang mulus itu mencium lantai.

"Dih, apaan! Lo gak usah ikut campur!" seru gadis itu menghentakkan tangan Kevin yang menahannya. Dia kembali berbalik badan melihat Yanto yang semakin dekat ke arahnya.

Dengan sekali hentakan keras, cekalan Kevin pada lengan gadis itupun terlepas. Kayra kembali berlari menjauh dari jangkauan Yanto.

Dengan waktu yang sangat cepat, Tuhan mengirimkan azab kepada gadis itu. Pantatnya kini mencium lantai dengan sangat kasar. Kedua matanya terpejam saat merasakan sakit, sangat sakit di bagian belakang tubuhnya.

Suara tawa menggelegar keluar dari mulut oknum si pemilik sepatu. Dirinya kini berhenti di dekat gadis itu, lalu merampas kembali sepatu miliknya.

"Makanya, jangan main-main sama Yanto. Gue ini anak alim, makanya Tuhan dengan cepat bantu gue kirimin lo azab!" seru cowok itu yang masih tertawa mengejek melihat Kayra.

"Pantat gue!" ringis gadis itu memegangi pantatnya yang serasa remuk. Matanya beralih kepada seseorang yang telah ia tabrak. Bukannya meminta maaf, mulutnya kini telah siap berkicau.

"Lo! Ngapain sih tabrak gue!" tukas Kayra menatap tajam seorang cowok yang jatuh tersungkur juga di hadapannya.

"Enak aja main nuduh-nuduh, jelas-jelas lo yang nabrak gue!" balas cowok itu merasa tak terima.

"Lo ngapain ada di depan gue? Sengaja 'kan biar gue jatuh!"

"Kalau gue sengaja, gak mungkin gue juga kesakitan kayak gini!"

"Tapi gue rasa, itu karma sih buat lo. Karena lo udah tinggalin gue sendirian di kantin waktu itu," sambung cowok itu menyunggingkan senyum mengejeknya.

Kayra mendengkus kasar. Dadanya kembang kempis menahan amarahnya. Ia pun bangkit dan berdiri di dekat Yanto yang masih cekikikan.

"Makan tuh Karma! Karma is real!" seru Yanto memeletkan lidahnya ke arah Kayra. Ia pun berlalu meninggalkan kedua orang itu yang masih terlibat perdebatan.

Ketiga lelaki yang sedari tadi hanya melihat perdebatan itu kini menghampiri Kayra dan cowok yang ditabraknya.

Kevin berdiri di dekat Kayra, matanya menelisik lelaki itu. Bukan hanya Kevin, tetapi Dirga juga melakukan hal yang sama.

"Tithid!" seru Kevin dan Dirga bersamaan. Mata mereka membulat sempurna, serta kini senyum kecil tampak di wajah keduanya.

Lelaki yang disebut Tithid oleh Kevin dan Dirga itu, memutar bola matanya malas. Sepertinya, dia tidak terima dipanggil seperti itu.

"Apa kabar, Bro?" tanya Kevin yang mengangkat tangan kanannya, ia melakukan high five dengan cowok itu.

"Seperti yang lo liat," ujar cowok itu. "Tapi pantat gue lagi nyut-nyutan, gara-gara tuh cewek," sambungnya melirik sinis Kayra yang berdiri sambil bersedekap dada.

Kayra kembali mendengkus kasar. Bukankah cowok itu juga salah? Ngapain dia menghalangi jalan Kayra, alhasil ya terjadilah tabrakan beruntung.

Kevin beralih melirik istri barbarnya, tatapan matanya mengisyaratkan bahwa dirinya harus minggat dari sana. Dengan perasaan kesal, kakinya melangkah menjauh dari keempat lelaki itu.

***

"Kenapa tuh muka?" tanya Ria yang mendapati wajah Kayra yang masam.

"Bete gue," jawab Kayra malas.

Saat ini Kayra, Ria, dan Viona tengah berada di kantin. Mereka kebagian meja di tengah-tengah kantin, membuat Kayra yang sedang bete tambah bete dibuatnya. Suasana kantin yang cukup ribut membuat gadis itu terganggu. Ditambah kejadian barusan di koridor, membuat pantatnya masih nyut-nyutan.

"Muka lo kek lagi nahan berak," ujar Viona membuat Kayra menatapnya sinis.

Kayra menghela kasar. Pikirannya sedang tertuju kepada Kevin. Sepertinya suaminya itu belum peka-peka, karena sampai saat ini Kevin belum menyapanya, terakhir sejak di tangga waktu itu.

Pilihannya untuk mencueki Kevin ternyata salah, membuatnya uring-uringan sendiri. Dirinya rindu saat mereka adu bacot di rumah, saat mereka saling tatap-tatapan dengan sinis, serta saat mereka sedang tertidur saling berhadap-hadapan dan tentunya saling menatap.

"Akh El ...!" pekik gadis itu tak tahu tempat. Kedua sahabatnya sontak memandangnya aneh.

"Kenapa sih, lo? Kek lagi stres," ucap Ria.

"El, El itu siapa sih?" tanya Viona kepo.

"Gak usah kepo!" ujar Kayra ketus. Dirinya bangkit, lalu berjalan keluar dari area kantin. Dia nampaknya sudah muak berada di tempat bising itu.

Di jalan masuk kantin, tingkat kebeteannya semakin bertambah. Dirinya berpas-pasan lagi dengan keempat cowok itu. Matanya bertabrakan dengan Kevin, tak ada tatapan bersahabat di sana. Hanya ada tatapan saling menelisik tajam yang seakan-akan ingin menelanjangi satu sama lain.

Dengan cepat, Kayra menyudahi tatapan tersebut. Kini tatapannya beralih kepada seorang lelaki yang sudah tak asing di matanya. Lelaki itu mengangkat sebelah alisnya, ia melihat Kayra sambil menyunggingkan senyum kecilnya.

Tanpa mereka sadari, Dirga dan Raka memerhatikan itu semua. Terbesit dalam pikiran Dirga, ada apa dengan ketiga manusia itu? Sepertinya telah terjadi sesuatu yang dia tak tahu.

"Minggir!" tekan Kayra menelisik mereka satu persatu.

"Lo yang minggir!" balas Kevin melakukan hal yang sama.

"Lo pada yang minggir. Lo kira, ini jalanan punya nenek moyang lo, apa!"

"Terus kenapa kita yang harus minggir? Emangnya ini jalanan punya nenek moyang lo?" Kevin kembali berujar dengan nyolot.

Gadis itu bergemelatuk kesal. Kenapa hari ini sangat menyebalkan untuk dirinya? Semuanya menjengkelkan di mata Kayra.

Raka si cowok es itu memutar bola matanya malas. Hanya masalah sepeleh seperti ini kenapa mereka harus perdebatkan? Jalanan masuk kantin tidaklah sempit. Dia pun berlalu duluan melewati Kayra. Ia tidak suka berada di posisi seperti halnya barusan.

Dirga menyunggingkan senyum manisnya, ia menatap Kayra dengan tingkah centilnya. "Mukanya jangan galak-galak dong, nanti cantiknya hilang," ujarnya lalu mengedipkan matanya sebelah.

Kayra yang melihat itu seketika ingin muntah. Cowok bernama Dirga itu memang ganteng, tapi dia tidak tertarik. Karena nyatanya, hati Kayra itu tidak mudah diluluhkan oleh lelaki buaya seperti Dirga.

"Jangan berpikir kalau gue buaya, gue ini setia kok," ujar Dirga yang seakan tahu isi pikiran Kayra.

"Iya setia. Setiap tikungan ada!" timpal Kayra tak santai.

Dirga yang dikatai seperti itu langsung menekuk wajahnya, sepertinya cewek yang berdiri di hadapannya ini adalah cewek spesies kucing, galak dan cuek.

Tidak ingin memperpanjang masalah, Kayra kembali melangkahkan kakinya yang tertunda. Dia mengibaskan rambutnya yang panjang itu di depan wajah Kevin. Wangi sampo lemon menyeruak pada indera penciuman cowok itu, membuatnya linglung.

Kevin mengusap dadanya melihat kepergian istrinya, sepertinya tubuhnya bereaksi. Dia tidak sabar ingin pulang ke rumah. Dia ingin memperbaiki hubungan mereka kembali yang sempat terjadi cuek-cuekan. Dia ingin memeluk tubuh mungil itu, mendekapnya dengan sangat erat. Lalu, membawanya tidur saling menatap seakan saling tidak ingin melepaskan hingga pagi menyambut.

"Woy! Malah ngelamun, kerasukan jin tomang rasain!" seru lelaki yang berada di sisi kiri Kevin.

Seketika cowok itu tersadar, bahwa itu hanyalah sekedar lamunan. Ekspektasinya begitu tinggi mengkhayalkan itu semua. Karena pada dasarnya, kehidupan setelah menikah mereka tak seindah saat malam pertama.

🍁

🖇 Quotes of the day :

"Kalau gak mampu cuek-cuekan, mending gak usah. Itu hanya akan menyiksa dirimu sendiri."

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 439K 54
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romansβœ… ⚠️Ringan tapi bikin naik darahβœ… Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
242K 2.8K 15
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
357K 32.6K 84
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
826K 82.7K 46
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...