Kamu Imam Ku (ShikaTema)

By puspitasekar19

1.6K 183 12

ISLAMIC CONTENT.! Shikamaru dan Temari bertengkar karena perbedaan pendapat hingga Shikadai pun datang meneng... More

Air Wudhu
Seperti Rosulullah (Oneshot)
Hewan dalam Al-Qur'an (Oneshot)
Adab (Oneshot)
Gratis Pahala (Oneshot)
Tamu Tak Diundang (Oneshot)
Gara-gara Memandang (Oneshot)
Yang Terbaik Untuk Perempuan (Oneshot)
Shikadai bertanya pada bapaknya
Dodol ala keluaga Nara
Kisah Jendela Kaca
Ujian Kesetiaan
Indahnya sedekah
Maafkan aku
Telur dan Tempe gosong
Kisah Suami yang Bosan kepada Istrinya
Kisah Uang 150 Juta
Istimewanya Seorang wanita

Kisah Handuk di Kasur

80 10 2
By puspitasekar19

Naruto and all characters belongs to Masashi Kishimoto

ShikaTema/Family/Romance/Rohani/AU/OOC/Typo(s)/Plotless/Oneshot

Warning.!: ISLAMIC CONTENT

"Maaf ya, selama ini aku selalu merepotkanmu. Sungguh, kamu istri yang baik dan mampu menyempurnakan agamaku. Terima kasih, Temari."

DLDR

Enjoy Reading

.

.

.

Pada suatu kota tinggalah sebuah keluarga kecil dimana ada suami, istri dan anak mereka yang sudah berusia 6 tahun. Mereka adalah Shikamaru sebagai kepala keluarga, lalu Temari sebagai istrinya dan Shikadai sebagai anak semata wayang mereka.

Selama ini, Shikamaru beserta keluarganya nampak selalu hidup dengan bahagian meski hanya memiliki rumah yang tak terlalu besar. Shikamaru bekerja sebagai seorang guru disalah satu SMA swasta dikotanya sedangkan Temari tetap tinggal dirumah untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan Shikadai yang masih SD pun selalu berangkat kesekolah bersama ayahnya. Meski gajinya tak begitu besar karena sang suami juga bukan pegawai negeri, namun hal itu tak lantas membuat mereka mengeluh. Dengan rasa syukur yang begitu tinggi dan pengelolaan keuangan yang tepat, mereka dapat mencukupi segala kebutuhan yang ada.

Namun, didunia ini yang namanya manusia tak ada yang sempurna. Begitu pula sengan Shikamaru dan Temari yang bahkan sudah tinggal bersama selama bertahun-tahun pun masih belum bisa membiasakan diri dengan kekurangan pasangannya. Shikamaru sebagai kepala keluarga yang seharusnya memberi contoh yang baik kepada anak mereka memiliki kebiasaan buruk yaitu 'selalu menaruh handuk basah (setelah dipakai) diatas kasur'. Temari sebagai seorang istri yang mempunyai kewajiban untuk membereskannya pun merasa keberatan dengan kebiasaan buruk suaminya itu dan lantas mengomel agar hal itu tak lagi terjadi. Namun Shikamaru yang memang dari sana memiliki sifat cuek pun tak pernah menganggap serius omelan dari istrinya.

Seperti pagi ini, setelah selesai menyiapkan makan untuk sarapan Temari akan selalu pergi ke kamar untuk memasukkan kotak bekal suaminya kedalam tas kerja yang kebetulan memang selalu diletakan didalam kamar. Temari pun langsung mendecak kesal ketika lagi-lagi melihat handuk basah diatas kasur mereka.

"Shikamaru sudah berapa kali kubilang kalau handuk habis dipakai itu dijemur dong."

"Iya-iya maaf Temari, aku lupa." Jawab Shikamaru acuh sambil membetulkan tatanan rambutnya didepan cermin.

"Paling tidak digantung kek biar kasurnya nggak ikut basah."

"Iya-iya, tolong ya istriku.."

Tak mau berdebat lebih panjang, setelah satu helaan nafas terlepas Temari langsung menyambar handuk tersebut dan membawanya keluar untuk dijemur ditempat yang yang sudah disediakan.

"Segeralah ke meja makan, Shikadai sudah menunggu."

"Iya." Jawab Shikamaru singkat

Setelah menyantap sarapan bersama anak dan istrinya, Shikamaru lalu segera berangkat kesekolah bersama Shikadai. Anak dan ayah itu memang selalu bersama saat berangkat. Sebelum pergi kesekolah tempat dimana Shikamaru bekerja, ia akan mengantarkan anaknya terlebih dulu, barulah nanti ketika tiba waktunya Shikadai untuk pulang sekolah Temari lah yang pergi untuk menjemput.

"Yosh, rumah sudah sepi waktunya beres-beres." Ucap Temari dengan semangat lalu mulai membereskan rumah mulai dari menyapu, mengepel, memcuci pakaian, menjemur pakaian, memcuci piring, dll. Hingga ditengah-tengah kegiatannya, perhatian Temari tertuju pada handuk milik suaminya yang tadi ia gantung disebuah palang kayu yang ada didekat kamar mandi.

"Haaahhh, Shikamaru itu..."

Semua hal yang ada pada diri Shikamaru semua Temari sudah tahu, ia sudah mengenal pribadi suaminya dengan baik entah dari luar maupun dari dalam. Temari tahu, dibalik sifat cuek dan menyebalkannya Shikamaru benar-benar mencintai keluarganya dengan tulus dan berusaha sebaik mungkin agar bisa menjadi pria yang bertanggung jawab. Namun, entah bagaimana hanya ada satu kebiasaan buruk Shikamaru yang nampaknya tak bisa ia beri toleransi. Yang mana lagi kalau bukan perihal handuk basah diatas kasur.

Tiba-tiba saja wanita satu anak itu terpikir sebuah ide untuk bisa mengubah kebiasaan buruk sang suami. Ia tersenyum lebar membayangkan rencananya akan berajalan lacar.

Sore harinya, ketika Shikamau dan Shikadai sudah berada dirumah Temari segera memasak makanan untuk makan malam. Saat sedang sibuk dengan peralatan masaknya, Temari melihat suaminya yang baru saja selesai mandi datang kedapur sambil membawa sebendel koran.

"Temari, bisa minta tolong buatkan aku kopi.?" Katanya sambil mendudukan diri disalah satu kursi meja makan.

"Hemm, enak ya yang baru aja mandi langsung minta kopi. Handuk udah dijemur.?"

"Belum, tolong ya." Katanya singkat sambil membuka lembaran koran dan mulai membaca rentetan tulisan kecil yang saling berdempetan.

Temari menghela nafas lelah tak tahu lagi bagaimana cara agar suaminya itu bisa berubah. Seharusnya wanita itu paham, Kalau dengan cara mengomelinya aja tak pernah mempan apalagi kalau Cuma disindir begitu. Orang dengan sifat secuek Shikamaru, sama sekali tak akan menggubris apa yang sekiranya tak penting.

Mungkin saja Shikamaru tak paham atau belum paham tentang betapa mulianya seorang suami yang bisa menghormati dan menghargai seorang istri. Karena kewajiban seoran suami kepada istri bukan hanya soal menyoal memberi nafkah lahir batin saja, melainkan ada sesuatu yang juga tak kalah penting dan harus dilakukan kepada seorang istri, yaitu memperlakukannya dengan baik termasuk hal sesepele melaksanakan apa yang diminta istri atau lebih mendengarkan ketika istri sedang bebicara.

Karena Menikahi seorang perempuan artinya suami harus siap mengambil alih tanggung jawab dari orang tuanya. Oleh sebab itu suami diwajibkan untuk selalu memperlakukan istri sebaik mungkin, menjaganya dengan penuh kasih sayang, serta mencukupi kebutuhannya. Jangan pula melimpahkan segala urusan rumah tangga kepada istri seperti mencuci, memasak, mengurus anak, dan sebagainya. Ringankan bebannya dengan bersama-sama melakukan tugas rumah tangga. Niscaya cinta istri kepada suami akan semakin besar setiap harinya.

Namun, karena tak mau jadi istri yang durhaka kepada suaminya Temari pun segera membuatkan secangkir kopi pesanan Shikamaru. Lalu pergi ke kamar untuk mengambil handuk basah yang ia yakin masih ada diatas kasur.

Sejenak ia pandangi handuk basah itu sambil berpikir apa lagi yang harus ia lakukan. Hingga sesaat kemudian, Temari mulai menyadari bahwa mengubah orang lain itu sangat susat apalagi untuk hal yang sudah menjadi kebiasaan. Akhirnya Temari kini tahu apa yang seharunya ia lakukan, yaitu mengubah pemikirannya terhadap handuk tersebut. Ia pun bertekad untuk tidak lagi mengeluh setiap kali Shikamaru menaruh handuk basah dikasur.

"Baiklah, handuk basah ini akan menjadi permadani disurga nanti. Semakin banyak aku memindahkannya ke jemuran, maka semakin banyak pula permadani indahku disurga. Lagi pula ini kan bisa menjadi ladang pahala untukku." Katanya sambil mengulas senyum tulus nan ikhlas.

Setelahnya Temari kembali kedapur untuk makan malam bersama Shikamaru dan Shikadai.

"Shikadai, cuci tanganmu dulu." Temari berkata sambil mencidukkan sayur kedalam mangkuk anaknya lalu beralih pada mangkuk suaminya.

"Iya,.. Hari ini makan apa bu.?" Tanya Shikadai antusias

"Sop bayam dengan wortel dan jagung manis." Sang ibu pun menjawabnya dengan nada tak kalah antusias dan hal itu justru membuat Shikamaru mengerutkan keningnya karena heran dengan gelagat sang istri yang nampak tak biasanya itu

'Tumben dia nggak ngomel.' Batinnya penuh rasa penasaran

.

Dan sejak saat itu, setiap kali melihat handuk basah dikasur Temari pun tersenyum dan bergegas menjemurnya dengan bahagia, tak ada lagi keluhan dan tak ada lagi omelan. Temari bahkan kini semakin memperhatikan kegiatan Shikamaru. Dengan begitu apakah handuknya berubah.? Tentu saja tidak, handuk basah tetap ada dikasur setiap Shikamaru selesai mandi. Tapi yang berubah adalah cara pandang Temari pada handuk basah tersebut.

Karena Temari tahu, ketika ia menerima Shikamaru sebagai suaminya maka berarti ia menerima segala hal tentang Shikamaru mulai dari kelebihan, kekuarangan, kebiasaan baik sampai kebiasaan buruk. Dan Temari berkewajiban untuk melengkapi hal tersebut.

Waktu pun terus berlalu, hingga pada suatu ketika dipagi hari yang cerah dan penuh semangat. Temari kaget ketika tak lagi menemukan handuk milik Shikamaru, padahal ia yakin sekali suaminya itu sudah mandi dan sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Temari pun cepat-cepat menemui Shikamaru dan menanyakan hal itu, takut kalau sampai handuk basah sudah berpindah tempat dengan sendirinya.

"Shikamaru, dimana handukmu.?"

"Sudah kujemur lah." Jawab Shikamaru enteng.

"Apa.?!" Temari tak percaya

"Maaf ya, selama ini aku selalu merepotkanmu. Sungguh, kamu istri yang baik dan mampu menyempurnakan agamaku. Terima kasih, Temari."

Ternyata Shikamaru tergerak hatinya karena melihat keikhlasan sang istri yang selalu menjemur handuknya tanpa pernah lagi mengeluh ataupun mengomel. Pria itu pun mengubah dirinya untuk lebih bisa lebih rapi dan meletakkan handuk pada tempatnya.

"Shikamaru,.."

"Terkadang, ada hal yang sulit kita ubah pada orang lain. Bila ingin hasil yang lebih baik, maka aku harus mengubah apa yang ada pada diriku sendiri terlebih dahulu. Kamu mengajarkanku akan pentingnya hal itu... sekali lagi terima kasih, istriku." Shikamaru lalu mencium kening sang istri yang kini tengah tersenyum haru karena diperlakukan seperti itu.

Adegan mesra itu pun harus terhenti karena di interupsi oleh bocah laki-laki yang dengan wajah malasnya menyuruh sang ayah agar cepat-cepat berangkat ke sekolah.

.

Pada dasarnya semua akan menjadi lebih ringan dan lebih indah ketika kita melakukannya dengan ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah. Semoga kita dikaruniai pasangan yang baik akhaknya dan mampu membawa kita hingga ke syurga, bilapun tampan seperti Shikamaru maupun cantik seperti Temari yakinlah itu adalah bonus lebih yang diberikan oleh Allah. Aamiin.

.

FIN.!

.

Comment.?

.

Continue Reading

You'll Also Like

174K 19.3K 47
#taekook #boyslove #mpreg
154K 11.7K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
86.8K 8.6K 36
FIKSI
798K 58.7K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...