Arabella Transmigration [SELE...

By Im_Starla

4.5M 548K 51.4K

[PART MASIH LENGKAP] (STORY KE-1) Bella yang baru saja di pecat dari pekerjaannya, frustasi dan memilih perg... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas
Empatbelas
Limabelas
Enambelas
TujuhBelas
DelapanBelas
SembilanBelas
DuaPuluh
DuaPuluhSatu
DuaPuluhDua
DuaPuluhaTiga
DuaPuluhEmpat
DuaPuluhLima
DuaPuluhEnam
DuaPuluhTujuh
DuaPuluhDelapan
DuaPuluhSembilan
TigaPuluh
TigaPuluhDua
TigaPuluhTiga
TigaPuluhEmpat
TigaPuluhLima
TigaPuluhEnam
TigaPuluhTujuh
TigaPuluhDelapan
TigaPuluhSembilan
EmpatPuluh
EmpatPuluhSatu
EmpatPuluhDua
EmpatPuluhTiga
EmpatPuluhEmpat
EmpatPuluhLima
EmpatPuluhEnam
EmpatPuluhTujuh
EmpatPuluhDelapan
EmpatPuluhSembilan
Limapuluh
LimapuluhSatu
Ending<3
INFO SEQUEL:)
Vote Cover
OPEN PRE-ORDER
Epilog
Ayooo baca, info PO
GUYSSS!!!
Siap nabung buat PO KE-2!!
PO KE-2 di mulai🔥
Novel Arabella restok di Shoppe!

TigaPuluhSatu

52K 6.9K 780
By Im_Starla

Happy Reading 🖤

Arthur menatap dalam wajah Bella yang masih setia memejamkan matanya. Perasaan rindu melanda Arthur beberapa hari ini. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya ritual bulan merah yang dapat menyadarkan Istrinya ini. Dan, ritual itu akan di lakukan besok malam. Arthur berharap, semoga ritual itu berjalan lancar, dan Bella bisa kembali sadar.

"Besok. Besok kau akan segera sadar. dan aku akan menghukum-mu, setelah kau sadar karena telah membuatku menjadi gila seperti ini." Arthur tersenyum tipis dan mengecup kedua mata Bella yang masih terpejam.

Arthur merasa gagal menjadi suami. Karena tingkah kekanak-kanakannya, Bella menjadi seperti ini. Ya, Arthur menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa Bella sekarang. Kalau saja dia tidak marah dan mendiami Bella, mungkin ini tidak akan terjadi. Mungkin sekarang Bella tengah tersenyum bersamanya. Mungkin Bella tengah membalas pelukannya.

"Maafkan aku ...," lirih Arthur yang setengah menindih tubuh Bella. Tangannya mengusap surai cokelat Bella dengan sayang. "Jika saja aku tidak mengabaikan mu, dan terus berada di sampingmu, mungkin ini tidak akan terjadi. Ku mohon, maafkan aku."


Arthur meneteskan air mata. Dadanya terasa sesak melihat wanita yang di cintainya masih terbaring lemah. Arthur bersumpah, jika wanita di hadapannya ini telah sadar, Arthur tidak akan mengabaikan atau meninggalkannya lagi, Arthur akan menjaga dan melindunginya.

"Ritualnya akan di lakukan besok. Jika ritualnya berjalan lancar, dan kau akan kembali sadar, kau berhak memarahiku," lirih Arthur. Jika aku bisa selamat.

"Aku sangat merindukanmu. Dua Minggu ini, terasa seperti bertahun-tahun." Arthur memindahkan tangannya yang semula mengusap surai Bella, menjadi mengusap pipi Bella. "Aku mencintaimu. Ku mohon, bertahanlah dan tunggu aku kembali."

Zack yang sedari tadi berdiri di ambang pintu, menatap Arthur sendu. Siapa saja yang melihat penampilan Arthur sekarang, pasti akan menatap haru. Pria yang terkenal sangat kejam dan juga dingin, sekarang berubah menjadi seorang pria yang terlihat sangat berantakan. Dan itu hanya karena wanita yang di cintai nya.

"Yang Mulia," panggil Zack pelan.

Arthur memejamkan matanya dan mengusap air matanya. Pria itu berdehem dan menoleh ke arah Zack.

"Persiapan untuk ritual besok telah selesai. Sekarang sudah waktunya anda pergi untuk bermeditasi di gua kegelapan, Yang Mulia," ujar Zack menjelaskan.

Arthur menghela napas dan menatap Bella singkat sebelum kembali menatap ke arah Zack.

"Aku akan pergi. Ingat pesanku, kau harus menjaga Istri-ku dengan baik sampai aku kembali. Jangan biarkan orang asing masuk ke dalam ruangan ini, kecuali keluarga kerajaan," jelas Arthur.

Zack mengangguk. "Hamba akan menjaga Ratu dengan baik sampai anda kembali, Yang Mulia. Anda tidak perlu khawatir, keselamatan Ratu akan menjadi tanggung jawabku."

Arthur mengangguk pelan. "Kau pergilah dulu. Aku mau melihat Bella sekali lagi, sebelum aku pergi ke gua kegelapan," kata Arthur. Zack mengangguk patuh, dan keluar dari dalam ruangan-membiarkan Arthur.

Arthur kembali duduk di sisi ranjang dan menggenggam tangan Bella. "Ini akan menjadi hari yang berat. Untuk pertama kalinya, aku melakukan ritual iblis untuk menyembuhkan mu. Ini tidak gratis, setelah kau sadar, kau harus membayarnya dua kali lipat." Arthur terkekeh dan mengangkat tangan Bella yang di genggamnya, kemudian mengecupnya lembut.

"Aku pergi dulu. Kau harus bertahan, tinggal satu hari lagi, dan kau akan kembali sadar," ujar Arthur lembut seraya mencium seluruh wajah Bella, sebelum beranjak keluar ruangan Bella.

Ternyata, di depan ruangan Bella sudah ada orang tua dan juga mertuanya, beserta keluarga kerajaan yang lain.

"Jagalah Bella sampai ritual itu berakhir. Jangan biarkan orang asing masuk ke dalam ruangannya." Arthur berucap tegas, kemudian ia menatap Kimberley dan Roseline. "Ibu, aku menitip Bella pada kalian untuk keperluan membersihkan dirinya. Jangan biarkan ada dayang yang masuk ke dalam ruangannya, selain kalian. Karena sekarang ...." Arthur menatap tajam ke seluruh dayang dan prajurit yang berada di di depan ruangan Bella.

"Aku tidak mempercayai siapapun, selain kalian," lanjut Arthur.

Roseline memegang lengan Arthur, wanita paruh baya itu menatap Arthur sendu. "Kau jangan khawatir. Aku akan menjaga Istrimu dengan baik, karena dia adalah Putriku," ujar Roseline. "Sebaiknya kau segera pergi. dan ingat pesanku, Kau harus kembali dengan selamat dan tidak lecet sedikitpun," lanjutnya penuh penekanan.

Arthur mengangguk dan memegang tangan Roseline yang masih ada di lengannya. "Aku akan kembali dengan selamat," kata Arthur pelan. Semoga saja lanjutnya dalam hati.

Roseline tersenyum. "Memang harus," katanya dan terkekeh pelan.

Setelah berpamitan dan memerintah penjagaan ruangan Bella, Arthur langsung berteleportasi ke gua kegelapan dan mulai melakukan meditasi untuk membangkitkan seluruh jiwa iblisnya sampai bulan purnama merah besok. Tidak ada yang tahu kecuali keluarga kerajaan, mengenai Arthur yang memiliki kekuatan iblis.

Dan untuk ritual besok, para penghuni kerajaan, kecuali keluarga kerajaan, hanya mengetahui jika besok hanya ritual biasa dan tidak bersangkutan dengan iblis. Begitu juga dengan Azura, dia berpikir jika ritual besok hanya ritual biasa dan membuang-buang waktu. Jadi, sekarang ia hanya bersantai di Paviliun nya, seraya memikirkan rencana lainnya.

"Ah, mereka hanya membuang waktu dengan melakukan ritual tidak berguna itu. Seharusnya, mereka biarkan saja wanita itu tidak sadar selamanya, dan aku yang akan menggantikan posisinya," kata Azura berdecak kesal.

Wanita itu hanya sendiri di paviliun miliknya, dan tidak membiarkan ada yang menemaninya.

"Arthur juga." Azura berdecak kesal saat mengingat Arthur yang menurutnya terlalu repot dengan semua ritual ini. "Seharusnya dia biarkan saja wanita itu mati, agar bisa bersamaku. Tapi, ia malah repot-repot dengan semua ini. Dasar menyebalkan," kesal Azura.

"Lihat saja, jika aku sudah menjadi Ratu-mu, aku akan menghukum-mu dan tidak akan melayanimu, karena sudah membuat aku cemburu dengan semua ini," monolog Azura sembari berdecak sebal.

Menurut Azura, jika semua yang Arthur lakukan ini hanya rekayasa dan agar bisa membuatnya cemburu. Azura masih dalam pendiriannya, jika Arthur hanya menyukainya dan bukan Bella.

"Ah, baiklah, biarkan saja Arthur melakukan hal sia-sia ini, untuk terakhir kali. Sebaiknya, aku memikirkan rencana untuk bisa menyingkirkan wanita itu. Aku yakin, jika rencanaku berhasil menyingkirkan wanita itu, Arthur pasti sangat senang, karena dengan begitu dia bisa bersamaku." Azura memekik senang dengan semua ke-haluan-nya.

Tanpa Azura sadari, jika ada yang mendengar semua ucapannya di balik jendela. Orang itu tersenyum licik dan langsung berlalu pergi.

"Dia bermimpi terlalu tinggi, sampai dia tidak sadar jika kuburnya sudah menunggunya, saat ia jatuh," gumam orang itu.

*****

Semua persiapan ritual telah selesai. Tinggal menghitung jam, bulan purnama merah akan bersinar dan ritual akan segera di mulai. Di taman Istana-tempat ritual berlangsung, para tetua sudah berkumpul di depan api yang berkobar. Di sebelah api itu, ada sebuah batu besar yang permukaannya datar-tempat di mana Bella tengah berbaring.

Bella telah di pakaikan gaun berwarna merah serta mahkota ratu dengan permata berwarna merah yang menghiasi. Posisi Bella, menghadap ke arah utara-letak di mana gua kegelapan berada.

Para tetua mengelilingi api dan juga tempat Bella. Ritual tidak lama di mulai, karena bulan merah perlahan bersinar terang, membuat bulu kuduk yang menyaksikan itu berdiri. Suasana menjadi mencekam, saat bulan purnama merah yang terjadi selama seratus tahun sekali itu sudah menyala di gelapnya langit malam.

"Mulai ritualnya!" Seruan Cixander, membuat para tetua Kerajaan itu mulai mengucapkan kata demi kata.

Cahaya merah pekat, bersinar dari arah utara-tepatnya dari gua kegelapan, tempat Arthur berada sekarang.

Di gua kegelapan, Arthur menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Kulitnya serasa terbakar dan juga jantungnya seperti di tikam beribu belati beracun. Ini dampak dari orang yang melakukan ritual-seperti yang di khawatirkan Cixander dan Zack.

Namun, Arthur berusaha menahannya. Mata merahnya bersinar terang di gelapnya gua. Arthur berusaha menahan diri dan terus mengucapkan mantra, untuk mengembalikan energi Bella yang terserap. Dan sebagai gantinya, tenaga Arthur yang terserap.

Cahaya merah yang keluar dari gua kegelapan bersinar dan saling memantul dengan cahaya bulan merah. Saat kedua cahaya itu bertemu dan saling memantul, para tetua Kerajaan langsung menyuarakan mantra-mantra, hingga tubuh Bella terangkat dan menyerap cahaya merah yang sudah menyatu itu.

Selama satu menit, tubuh Bella menyerap cahaya itu, hingga mata yang terpejam selama dua Minggu lebih itu terbuka, dan menampilkan iris merah pekat, namun hanya sekilas, saat Bella kembali memejamkan matanya dan membukanya lagi, iris merah itu berubah menjadi cokelat.

Rasa sakit Arthur bertambah, energinya terkuras banyak, kulitnya mengelupas dan terasa sangat perih dan sakit, darah segar keluar dari dalam mulutnya, kesadarannya mulai terganggu, namun Arthur berusaha menahannya. Tinggal beberapa menit lagi, dan ritual ini akan berakhir.

Tubuh Bella perlahan membaik, energinya kembali terisi. Cahaya merah di langit perlahan memudar dan tubuh Bella kembali turun dan terbaring di atas batu. Para tetua bernapas lega, ritualnya berjalan lancar. Sang Ratu yang tidak sadarkan diri selama dua minggu lebih, telah sadar. Para rakyat dan penghuni Kerajaan yang menyaksikan, tidak henti-hentinya mengucapkan syukur. Kecuali, Azura yang merasa marah, karena kembalinya Bella.

Di gua kegelapan, bibir Arthur sedikit terangkat, rasa lega menghangatkan hatinya. Di balik rasa sakit di sekujur tubuhnya, Arthur mendesah lega, ritualnya berjalan lancar, dan wanita-nya telah kembali.

Argh!

Arthur memekik keras saat merasakan sakit yang kian bertambah di tubuhnya. Mulutnya tidak henti memuntahkan darah, mata Arthur terasa berat.

"Aku berhasil menyelamatkanmu. Tunggu aku kembali, Istriku." Tubuh Arthur ambruk di atas batu. Keadaan gua menjadi sangat sunyi, tidak ada yang tahu, Arthur bisa selamat atau tidak.

(TBC)

Yeyyy Update 🥳

Jangan lupa Vote dan komen 🖤

Salam sayang dari Author<3

Star⭐

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 121K 92
Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Thalia mengalami kecelakaa...
436K 39.4K 51
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
313K 28.6K 41
Rasanya tidak adil dia mati karena ingin menyelamatkan seorang gadis yang di sukainya Bukanya masuk syurga dia malah terlempar di sebuah novel berda...
713K 60.2K 28
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...