Vad [END]

By fleujoi

648K 54.8K 4.1K

Penyesalan terindah Lee Haechan adalah bersedia menjadi budak dari seorang iblis yang bernama Mark Jung. ⚠️ M... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
-extrapart
-extrapart 2.0

12

18.4K 1.9K 174
By fleujoi

Mark tidak henti-hentinya menatap ponsel yang sedari tadi dia nyalakan dan matikan. Ia meletakkan ponselnya kasar lalu menyugar rambutnya. Rasa ini sungguh membuat Mark frustasi. Baru satu hari ia berada di Jerman. Dan sekarang ia sudah merindukan Haechan?!

Ya ya ya, Mark merindukan Haechan.

Pria itu menggigit bawah bibirnya. Ia tidak akan bisa tidur kalau Haechan saja masih memenuhi pikirannya. Padahal esok ia harus melakukan meeting pagi. Saat ini sudah jam 1 malam waktu Berlin. Mark masih belum memejamkan matanya.

Persetan dengan apapun, Mark kini telah menempelkan ponselnya di telinga. Menghubungi seseorang yang berada di Seoul.

"Selamat pagi, Tuan!"

"Bagaimana keadaannya?" tanya Mark tanpa berbasa-basi.

"Nona baik-baik saja, Tuan."

"Ric," Mark menengadahkan kepalanya sebelum melanjutkan perkataannya.

"Ya, Tuan?"

"Ambil gambar wanita itu. Lakukan secara diam-diam. Jangan sampai ia menyadarinya."

"Maaf, Tuan?"

Mark membuang nafas kasar. Tidak mungkin otak jenius Eric tidak mengerti apa yang dikatakan olehnya. Atau memang Eric sengaja menjahilinya?

Di belahan bumi lain, Eric yang biasanya berwajah dingin dan datar kini sedang menahan tawanya mati-matian supaya tidak meledak. Kebetulan sekali ia juga tengah bersama Haechan.

"Tiga menit, Tuan."

Tuut!

Mark memutuskan sambungan sebelah pihak. Ia menunggu potret Haechan. Eric membuktikan ucapannya, dalam kurun waktu tiga menit ponselnya berbunyi menandakan sebuah pesan gambar.

Sialan.

Mark memejamkan matanya, mengatur segala sesuatu yang tiba-tiba memberontak dari dalam tubuhnya. Ia meremas kuat ponselnya dan ia ketukkan ujung ponsel ke dahinya.

Haechan harus benar-benar membayarnya berkali lipat.

Beralih ke Seoul, Haechan dengan cepat masuk ke dalam mobil yang dibawa oleh Eric. Seharusnya hari ini ia kembali ke panti dan bertemu dengan Tuan Seo. Namun berhubung ia harus menyerahkan berkas fisik penelitian sekaligus menjelaskannya kepada Prof. Park, yang mana beliau sangat sulit untuk ditemui. Jadi, ia harus memanfaatkan kesempatan ini.

Lagipula Haechan bisa bertemu dengan Tuan Seo kapan saja selama ia membuat janji terlebih dahulu. Atau mungkin nanti ia meminta bantuan Hendery. Kemarin Jaemin mengatakan Hendery adalah anak Tuan Seo.

"Eric-ssi, tolong jemput aku di jam makan siang ya?"

"Baik, Nona."

"Terimakasih."

•••

Dari sisi ranjang, Ten melihat suaminya yang sibuk bersiap karena pagi ini Johnny pergi ke Paju. Dalam hatinya, Ten sangat berharap semoga apa yang ada dipikirannya itu menjadi nyata dan keluarganya akan kembali utuh.

Kejadian 19 tahun yang lalu membuat Ten merasa gagal sebagai seorang ibu yang melindungi anaknya. Terlebih anaknya masih sangatlah kecil—belum genap 1 tahun.

Andai ia memeluk anaknya lebih erat,

Andai ia harus kuat dan tetap sadar,

Tetapi, Tuhan berkehendak lain.

Kala itu di perjalanan pulang menuju Seoul, mobil yang ditumpangi oleh Johnny dan Ten jatuh terperosok ke jurang yang dangkal. Karena perhitungan Johnny yang tidak tepat mengenai jarak antar kendaraan. Kecelakaan tersebut juga membuat Johnny dan Ten tidak sadarkan diri di tempat.

Ten berhasil bangun dari tidurnya tiga hari pasca operasi. Lengan kanannya patah karena melindungi putrinya dari benturan keras. Sementara Johnny masih setia menutup matanya. Sebab bisa dibilang benturan yang dialami oleh Johnny mengakibatkan pria itu gegar otak. Setidaknya Johnny bersyukur ia tidak menderita amnesia.

Hal pertama yang Ten cari pertama kali setelah sadar adalah putrinya. Putri yang saat itu tengah terlelap di pelukannya. Tapi, kenyataan memukul telak hidupnya saat ibunya mengatakan jika putrinya hilang. Tak ada saksi mata yang melihat kemana perginya bayi itu.

Ten menjalani hari-harinya dengan suram. Hampir selama seminggu ia hanya berdiam diri dan menangis. Tanpa peduli bahwa ada anaknya yang lain. Berbeda dengan Ten, Johnny berusaha tenang meski dirinya amat sangat bersedih. Namun ia tidak mungkin sama terpuruknya. Ada Hendery yang masih berumur 3 tahun butuh perhatiannya dan berusaha mengalihkan pertanyaan bocah kecil itu yang terus mencari adiknya.

Sampai dimana Johnny yang sudah diambang batas kesabarannya, ia tidak sengaja menampar Ten. Hal itulah yang akhirnya Ten tersadar. Betapa berdosanya ia malah mengabaikan putra sulungnya.

Berita kecelakaan dan kehilangan putri bungsu Seo sempat menggemparkan dan menjadi berita hangat. Banyak orang yang membantu mencari keberadaannya. Sebab tidak mungkin bayi kecil yang mengalami kecelakaan bisa pergi dengan sendirinya tanpa orang yang membawanya.

Tetapi, lagi-lagi keluarga kecil Johnny Seo harus menelan kepahitan. Tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Termasuk orang-orang suruhan Johnny cukup sulit menemukannya.

Mulai saat itu, bayi kecil yang bernama Seo Haeri dinyatakan meninggal dunia.

Itu hanyalah sebuah pemberitaan untuk masyarakat. Nyatanya Johnny tetap mencari putrinya. Nalurinya mengatakan putrinya masih hidup dan menghirup udara yang sama dengannya.

Pada akhirnya pencariannya membuahkan hasil meski harus menunggu belasan tahun. Menurut data-data yang terkumpulkan, putrinya pergi dibawa oleh sepasang suami istri perantauan yang berasal dari desa kecil di Paju. Mereka mengambil Haeri yang tengah menangis di pelukan seorang wanita muda dengan keadaan pintu mobil yang telah terbuka. Setelahnya mereka kembali ke Paju. Keterbatasan biaya memaksa pasangan suami istri itu memberikan Haeri ke panti kecil.

Sebetulnya Johnny telah mendapatkan data tersebut seminggu yang lalu. Tetapi, Johnny baru mengatakan semuanya kepada Ten dan Hendery kemarin malam.

Semua data terungkap benar adanya saat lima hari yang lalu Johnny bersama Jongin mengunjungi pasangan suami istri itu yang ternyata saat ini hanya tersisa sang istri saja. Wanita tua itu berkali-kali meminta maaf atas perbuatan yang pernah dilakukannya bersama suaminya. Alasan kuat mereka mengambil Haeri selain kasihan juga karena mereka menikah hampir sepuluh tahun lamanya tapi tidak dikaruniai anak.

Johnny merasakan secuil rasa iba, tapi tetap saja wanita itu harus mendapatkan hukumannya. Setimpal dengan putrinya yang selama ini menjalani kehidupan di panti asuhan. Tidak, Johnny tidak membawanya ke polisi. Namun mengasingkannya di sebuah panti orang tua di Jeju.

Johnny tersadar dari lamunannya ketika Ten tiba-tiba sudah ada di hadapannya dan membantu memakaikan dasi untuknya. Entah berapa kali Johnny harus mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtuanya yang telah menjodohkannya dengan Ten.

"Yeobo," panggil Ten halus.

"Bolehkah aku ikut?"

"Apa kau yakin?" alih-alih menjawab, Johnny balik bertanya. Tangannya memeluk erat pinggang istrinya.

"Tentu saja." Ten menyandarkan kepalanya di dada bidang Johnny.

•••

Keadaan panti saat ini sungguh sepi. Anak-anak tengah bersekolah. Bagaimanapun juga mereka haruslah mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan harapan supaya mereka semua pintar dan nantinya berkarir cemerlang.

Jimin menghampiri ibunya yang duduk di dekat jendela kamar. Sungguh berjasa wanita tua itu yang telah mampu menghidupi anak-anak panti selama berpuluh-puluh tahun. Rasanya Jimin sangat tidak rela jika suatu hari nanti Joohyun meninggalkan mereka semua.

"Eomma,"

Joohyun membuka matanya perlahan begitu mendengar panggilan dari Jimin. Anak tertuanya.

"Haechan baru saja memberiku kabar kalau dia tidak bisa datang kemari karena harus bertemu dengan Prof. Park." ucap Jimin.

"Tidak apa-apa. Pendidikan jauh lebih penting. Lagipula disini ada kau dan bibi Wendy yang menemani eomma bertemu Tuan Seo."

Pengurus panti dengan setia menunggu kedatangan Tuan Seo. Suatu kehormatan panti ini telah dibantu oleh Tuan Seo. Jadi, mereka menyambut sebaik mungkin.

Sebuah mobil mewah memasuki halaman depan panti. Tidak adanya gerbang membuat mobil itu langsung berhenti tepat di depan Joohyun yang tersenyum manis.

Penumpang mobil tersebut keluar dan menampakkan bagaimana gagahnya Tuan dan Tuan Muda Seo, serta paras cantik Nyonya Seo. Tak lama kemudian seseorang turun dari balik kemudi. Joohyun tahu, dia adalah Kim Jongin. Orang yang kemarin datang.

"Sebuah kehormatan bagi saya bisa bertemu dengan Tuan dan Nyonya Seo." Joohyun membungkukkan badannya dilanjutkan menjabat tangan Johnny.

"Kehormatan juga bagi kami akhirnya bisa berkunjung." balas Johnny ramah.

Mereka masuk dan duduk di ruang tamu. Joohyun dibantu oleh Jimin dan Seungwan menjelaskan secara detail mengenai panti. Sebagai calon donatur, Johnny juga perlu mengetahui keadaan panti saat ini.

"Ada satu hal yang ingin saya pastikan." ucap Johnny.

"Apa itu, Tuan?" Joohyun bertanya.

"Sembilan belas tahun yang lalu apakah Anda menerima bayi perempuan berumur satu tahun dari sepasang suami istri?"

Joohyun menatap Johnny dengan raut wajah yang menampakkan sedikit keterkejutan. Lalu menjawabnya dengan tenang, "Geuraeyo."

"Waktu itu di malam hari pasangan suami istri Lee datang ke panti lalu memberikan bayi perempuan kepada saya."

Nafas Johnny tercekat, "Bayi itu—maaf, apa bayi itu masih hidup?"

Joohyun merasa aneh. Untuk apa Tuan Seo menanyakan bayi yang ditemuinya sembilan belas tahun lalu, yang mana bayi itu adalah Haechan. Sedikit informasi, gadis itu tidak mengetahuinya jika sebenarnya ia dititipkan oleh pasangan Lee. Setiap kali Haechan menanyakan bagaimana ia bisa berada di panti, Joohyun akan menjawab kalau Haechan ditemukan di halaman panti dengan kulit yang masih merah.

"Ya, Tuan. Dia masih hidup—

"Dimana?" sela Ten cepat. Namun saat tahu dirinya tidak sopan, ia segera meminta maaf kepada Joohyun.

"Seoul. Ia tumbuh menjadi gadis cantik yang cerdas dan pintar. Sehingga ia bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Kwang-Gyu." jelas Joohyun.

"Kwang-Gyu?" Hendery memastikan apa yang ia dengar. Benarkah?

"Apa namanya adalah Lee Haechan?" pertanyaan dari Hendery membuat Johnny dan Ten menatap dirinya.

"Benar."


















hebat banget kalian ko bisa bisanya tahan dan masi tetep baca walaupun joya sering ngasih harkos alias harapan kosong😭👍🏻

tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

567K 53.1K 29
Haechan bukan sekertaris Mark Lee, tapi dia selalu diperlakukan seenak hati oleh boss nya Markhyuck story WARNING! THIS STORY CONTAIN BXB 18++ Sebaik...
244K 36.7K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
84.5K 8.1K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
682K 70.9K 13
[PRIVATE] MATURE CONTENT! Highest rank #55 120518 Mark membelinya dengan harga fantastis pada pelelangan akhir tahun. Menjadikannya teman sekaligus p...