BIRU [ On Going ]

By YatiFifzii

6.8K 2.5K 7.8K

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] WARNING‼️ Mengandung kata-kata kasar. Harap bijak memilih bacaan. Ambil posit... More

1.Selamat Tinggal Luka
2. Move On
3. Biang onar
4. Tamparan manis
5. Terkuak nya Amarah
6. Begitu?
7. Si Kebo
8. Maaf
9. 2 CeCan
10. Perdebatan
11. Terlambat
12. Kambuh
13. Kok ?
14. Kesetanan
15. Salah paham
16. Makhluk Astral
Larissa Frauen
17. Tetap Pendirian
18. Secarik Kertas
19. 2 M
20. Pacar Katanya
21. Kesempatan
22. Keputusan
23. Pengakuan
24. 100% Ngeselin
25. Ego dan Hati
26. Melepas Atau Menetap?
27. Kebenaran & Kekecewaan
28. Apa lagi Ini?
29. Sudah Kecewa
30. Mencari Solusi
31. Danau Penyejuk
32. Pelukan Singkat
33. Rumah Baru
34. Kembaran Charlina
35. Promise
36. Aisha Cenayang?
37. Sakit Aja Terus!
38. Akhirnya
39. Bertemu Lagi
41. Aku sih, yes!
42. Dia Kembali
43. Hujan di Kala Itu
44. Pertikaian
45. Seberkas Kisah

40. Harus Jadi Rahasia!

76 21 151
By YatiFifzii

Ah, akhirnya bisa up juga setelah sekian lama perang sama jaringan yang super duper lemot😭

Gimana sama judulnya?🙄
Sttttt, harus jadi rahasia!🤒

Komennya hayukk🤸
Cekidot.

------

Sebulan sudah setelah perbincangan dan acara kangen-kangenan malam hari itu, kini Hauraa dan Ayra menjadi dekat kembali. Awalnya yang cuma sekedar bertegur sapa, kini sudah kemana-mana bersama. Yang biasanya Hauraa selalu bertiga bersama Aisha dan Sella, kini mereka menjadi berempat. Tentu saja karena kehadiran Ayra. Duh, Hauraa jadi mengingat persahabatan masa kecilnya dulu.

Kehadiran Ayra tentu disambut hangat oleh Aisha. Mana mungkin Aisha menepis kehadiran Ayra begitu saja. Secara, Aisha adalah gadis yang lembut dan baik hati. Ia bukan tipe gadis yang pilih-pilih untuk mencari teman.

Sedangkan Sella? Hem, untuk gadis yang satu itu jangan ditanya. Dia mah, enjoy-enjoy aja. Ada atau tidaknya Ayra itu tidak masalah. Yang penting, dia tetap bisa makan sesuka hati dan tidur dengan tenang. Ah, jangan lupakan tentang satu hal! Selagi orang itu tidak mengusiknya kala mengkhayal Ustaz Zain yang notebate-nya suami idamannya, dia tidak masalah.

"Sel. Pelan-pelan!" Hauraa menegur Sella yang terlalu lahap memakan makanannya. Namun, tak dihiraukan oleh Sella. Gadis itu tetap melanjutkan aksi makannya tanpa takut tersedak sedikit pun.

"Kalau keselek, 'kan dia juga akan berhenti, Ra." Bukannya ikut memperingati, Aisha malah berujar demikian. Membuatnya mendapat tatapan tajam dari Sella. Sedangkan Ayra hanya terkekeh.

"Uhuk, uhuk." Belum cukup satu menit setelah Aisha mengucapkan kalimatnya, Sella tersedak. Ah, ucapan Aisha cukup manjur ternyata.

Melihat Sella yang tersedak, Ayra pun dengan cepat memberikan air minum miliknya. Karena, air milik Sella sudah habis.

Selain kuat makan, Sella juga kuat minum. Makan satu piring tidak akan cukup minuman satu gelas untuk Sella. Sekurang-kurangnya tiga atau empat gelas. Banyak, 'kan? Namun, anehnya badannya tetap saja begitu. Tidak gemuk, juga tidak kurus. Bagi yang ingin makan banyak tapi takut gemuk, wajib minta tips sama Sella nih. Wkwk

"Hauraa!" Hauraa mengalihkan pandangannya yang mula menatap Sella menjadi ke arah gadis yang tengah memanggil namanya. "Boleh aku minta tolong?" sambung gadis itu.

"Tentu saja, Rianti." Hauraa tersenyum. Tumben sekali ketua kelasnya itu membutuhkan bantuannya.

"Tolong antarkan kitab Ustazah Layla ini. Aku tidak bisa, tiba-tiba saja perutku mules." Rianti merengek dengan tangan yang mencengkram perutnya.

"Di rumah beliau?" tebak Hauraa. Dan gadis tersebut pun mengangguk mengiyakan.

Bukan mencoba menerka-nerka. Hanya saja, Hauraa sangat hafal di mana ustazah itu biasanya menghabiskan waktunya kala jam mengajarnya telah usai. Yah, ustazah satu itu pasti memilih pulang ke rumahnya.

Tanpa membuang waktu lebih lama, Hauraa segera bangkit dari duduknya. Lalu, bergegas menuju kediaman Layla. Tak lupa pula ia berpamitan pada ketiga temannya dan membayar minuman yang telah ia pesan.

"Assalamualaikum," ucap Hauraa kala tiba di kediaman Layla. Kebetulan Layla sedang berada di teras menyirami koleksi tanaman bunganya. Jadi, Hauraa tidak perlu mengetuk pintu. Syukurlah.

Layla menoleh, lalu tersenyum kala netranya mendapati Hauraa tengah berdiri tak jauh dari dirinya. Kemudian, ia meletakkan gembor yang sedari tadi ia pegang.

"Waalaikumsalam," sahut Layla dengan senyuman yang sama sekali tak luntur. "Ada apa? Tumben sekali kau datang menemuiku."

"Ini, saya mengantarkan kitab ustazah yang tertinggal. Maaf karena telah mengganggu waktu Ustazah." Hauraa menunduk, tentu ia merasa tak enak hati. Kalau-kalau kedatangannya memang mengganggu waktu wanita paruh baya itu.

Layla terkekeh. "Kau berlebihan. Ayo masuk!"

Hauraa tersenyum sembari mengangguk. Lalu, mengikuti langkah Layla yang mulai memasuki rumah.

Sesampainya di ruang tamu, Hauraa pun duduk di sofa yang telah ditunjuk Layla. "Mari minum!" kata Layla saat kembali dari dapur dengan dua gelas di atas nampan. Lalu, diletakkannya satu gelas tepat di depan Hauraa. Hauraa pun mengangguk patuh.

"Kebetulan kamu kemari, saya ingin mengatakan hal yang memang sejak kemarin ingin saya katakan, tetapi selalu saja gagal. Ada-ada saja halangannya. Sok sibuk sih." Layla terkekeh sendiri. Serasa kembali muda saja saat ia mengatakan kata 'sok sibuk'.

Hauraa tak bergeming, ia lebih memilih diam menunggu kelanjutan dari Layla. Sembari menunggu, ia pun mengambil segelas air yang Layla sugukan kepadanya tadi.

"Saya berniat menjodohkanmu dengan keponakan saya, Zain."

"Uhuk uhuk." Hauraa yang baru saja hendak menelan minumannya pun tersedak. Apa-apaan ini?

"Astaghfirullah. Hati-hati, Hauraa!" Layla dibuat panik saat melihat Hauraa yang tersedak tiba-tiba itu. Tangannya pun langsung mengelus-ngelus punggung Hauraa.

Di sela batuknya, Hauraa masih bergelut dengan pikirannya. Apa tadi Hauraa salah dengar? Oh, tolong katakan bahwa ia hanya salah dengar.

"Sudah?" tanya Layla saat melihat Hauraa yang terlihat sedikit lebih enakan. Batuknya pun sudah reda.

Hauraa tidak bergeming. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban, sembari meminum air putih yang baru saja Layla ambilkan. Huh, ia benar-benar shock.

"Sudah sejak lama saya ingin mengatakan akan hal ini, tetapi selalu saja gagal karena Zain tidak memberi respon saat saya membicarakan hal ini," ucap Layla berusaha menjelaskan.

"Akan tetapi, sehabis pulang dari ziaroh beberapa bulan lalu Zain datang menemui saya, dan dia setuju. Sepertinya, dia menyukaimu," sambung Layla tersenyum menggoda. Sepertinya ia gemas sendiri melihat dua anak muda ini. Membuat Hauraa semakin gugup saja.

"Jadi bagaimana?" tuntut Layla. Pupus sudah harapan Hauraa. Padahal, baru saja ia berharap bahwa Layla terhanyut akan ceritanya dan tidak akan menanyakan tentang hal itu. Akan tetapi, nyatanya apa?

"A-aaa." Hauraa terbata. Bingung hendak menjawab bagaimana. Siapapun, tolong bantu Hauraa berbicara! Ayolah.

Layla tersenyum kala mendapati Hauraa yang gelagapan. Ia sudah menduga akan hal ini. Sudah tentu Hauraa gelagapan. Siapa yang bisa tenang--tenang saja kala mendapati penawaran yang demikian?

"Ah, baiklah. Tidak perlu dijawab sekarang. Toh, kamu juga masih sekolah. Masih ada waktu beberapa bulan untuk memikirkannya," ucap Layla berusaha menenangkan. "Hingga kau lulus," sambungnya.

Wah, apa ini? Sekedar untuk membuka suara saja Hauraa tak kuasa. Jantungnya berdebar sangat kencang. Pikirannya sudah melayang-layang entah kemana. Ini gila! Hauraa benar-benar ingin mati saja rasanya.

"Jangan terlalu dipikirkan! Pelajaran lebih utama." Layla kembali bersuara memberi pesan.

Tidak. Berita ini tidak boleh tersebar. Sella! Ah, bagaimana jika sahabatnya itu mengetahui prihal ini? Apalagi jika sampai terdengar oleh santriwati. Huh, jangan sampai!

Hauraa berjanji pada dirinya sendiri bahwa, ia akan menyimpan rapat-rapat mengenai berita ini. Bahaya jika tersebar, bisa heboh satu pesantren nanti. Terlebih lagi Zain adalah idaman para santriwati. Pasti banyak hati yang patah. Ah, Hauraa tidak bisa membayangkannya.

-------

Hayoooo, gimana?
Kira-kira, apa jawaban Hauraa ya? 🤔
Kalau kalian di posisi Hauraa, kalian bakal jawab apa?

Kalau Yaya sih, yes! 🤣

Hukay, jan lupa tekan bintang dan comment sebanyak-banyaknya, ya 😅
Krisarnya juga boleh, loh 😋
Biar penulisan Yaya makin bagus kedepannya😊

Makasih buat yang masih bertahan 😘
Kalian hebat!😍

Sayang kalian semua😭💙

Makasih buat yang udah nyempetin mampir🤗

See you😘

03 Mei

Continue Reading

You'll Also Like

646K 31.9K 44
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
4.6M 171K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
389K 5.2K 27
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.9M 16.6K 46
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...