THE BADGIRLS : DARKNESS WORLD

By inidaisyx_

9.9K 2.1K 1.5K

[SEBAGIAN PART DIPRIVAT HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] SEDANG REVISI! -Sinopsis baca di part prolog!- ⚠Mengan... More

AWALAN
Prolog
CHAPTER 1 [TWELVE CORES] *
CHAPTER 2 [PERAYAAN KECIL]*
CHAPTER 3 [REFRESHING]*
CHAPTER 4 [PERTEMUAN]
CHAPTER 5 [PEMENANG]
CHAPTER 7 [KAKEK DAN OMAH]
Sekilas cast Kakek dan Omah
CHAPTER 8 [AKSI SOSIAL]
CHAPTER 9 [SERANGAN]
CHAPTER 10 [PERTEMANAN]
CHAPTER 11 [DIA DATANG]
CHAPTER 12 [NONGKI]
CHAPTER 13 [KARNA KANIA]
CHAPTER 14 [MENYELINAP]
CAHPTER 15 [PERMINTAAN 1: THE VAGOS]
CHAPTER 16 [HAL PENTING]
CHAPTER 17 [PERMINTAAN 2:KEDEKATAN]
CHAPTER 18 [TERBAYANG-BAYANG]
CHAPTER 19 [ULAH RED DEVILS]
CHAPTER 20 [BERTENGKAR]
CHAPTER 21 [SISI GELAP]
CHAPTER 22 [BERSENANG-SENANG]
informasi!

CHATER 6 [SIAPA DIA?]

458 119 82
By inidaisyx_

HOLLAA MY LUV!
JANGAN LUPA KOMEN!!

Ruangan mendadak gelap, Suara musik mulai berdentuman dibawah kemerlap lampu, dibarengi oleh sorakan gembira orang-orang. Tak sedikit juga wanita yang berpakaian serba kekurangan bahan. Dan Mereka semua berjoget ria.

Tentu saja, malam ini Kania bersama sahabat-sahabatnya akan berpesta untuk merayakan kemenangan mereka hari ini, tempat mereka berpesta adalah di Club hotel yang mereka inapi.

Atas perintah Kania, Echa lantas menyewa ruangan VVIP. Karna tentunya mereka, terutama Kania tidak ingin diganggu oleh orang-orang yang sedang berpesta disana, apalagi digoda oleh pria-pria hidung belang.


Setelah sampai disana, Mereka semua lalu duduk di masing masing kursi itu, tentu saja ditemani beberapa minuman beralkohol. Sebelum mulai berpesta, Kania ingin membicarakan tentang sesuatu dengan sahabat-sahabatnya itu.

Mereka mulai menuangkan wine dan menyesap minuman masing-masing.

"Gimana? Apa yang kalian dapat?" tanya Kania sambil melirik Helen dan Hera.

Mereka berdua lantas berpadangan sebelum menyodorkan sebuah berkas ke meja. Kania lalu mengambil berkas itu dan mulai membacanya.

"Berkas apaan tuh?" tanya Vania penasaran.

"Setelah lo minta kita buat cari informasi tentang laki-laki itu, kita menemukan beberapa data umum itu. Biodatanya bisa lo baca sendiri" Hera mulai berbicara.

"Denis tinggal di apartemennya sejak 4 tahun lalu. Saat ini dia sekolah di SMA Cakra Binabakti, dia juga seorang ketua geng. The Vagos, dan anak-anak yang nyamperin kita kemaren, itu anggota-anggota geng nya" lanjutnya.

"Beasiswa?" gumam Kania.

"Hmm, gue udah konfirmasi beberapa kali. Dan memang itu hasilnya" jawab Helen.

"There's something weird" gumam Kania lagi.

"Apartemen di jalan harapan bangsa itu kawasan elite, sekolah di SMA unggulan terfavorit, dan beasiswa? Sekolah disana cuma ada beasiswa siswa miskin" ujar Kania.

Tanpa dijelaskan secara rinci, mereka semua lantas mengangguk paham akan maksud Kania.

Yah, Kania meminta Hera dan Helen untuk mencari informasi dan latar belakang Denis. Awalnya Kania hanya ingin informasi tentang Denis yang diketahui sebagai ketua dari geng Vagos itu.

Tapi dia justru mendapatkan suatu hal yang dimana itu aneh.

"Yah, lo bener Kania. Emang ada beberapa hal yang aneh, awalnya gue juga ngiranya dia normal, tapi nggak setelah gue nemuin ini" ujar Helen sambil menyodorkan berkas lagi ke meja.

Semuanya masih mendengarkan dengan seksama, sambil sesekali menyesap minuman. Meski mereka tak mengerti apa yang telah terjadi.

"I think, Data latar belakang Denis waktu masih kecil tersabotase. Dalam data itu, yang mengganjal adalah tentang keluarga Denis, gue bahkan kesusahan buat nyari informasi tentang anggota keluarga Denis bahkan cuma nama orang tuanya aja gue harus ngeretas beberapa sistem" ujar Helen

"Bahkan nggak cuma itu, setelah gue berhasil nemuin namanya, gue inisiatif buat cari tau orang-orang terdekat mereka, Jaringan keluarga mereka atau relasi bisnis, juga hal-hal tentang kehidupan Denis dimasa lalu, dan hasilnya nggak sampek 30%"

"Malah yang muncul temen-temen geng Denis yang sekarang. Bahkan nggak ada sama sekali foto-foto waktu Denis masih kecil, atau bahkan foto keluarga, dan setelah beberapa jam gue nggak nyerah, akhirnya laptop gue error keserang virus" jelasnya.

Mereka semua bergantian untuk membaca berkas-berkas yang tadi diberikan oleh Helen dan Hera, dan wajah mereka berubah menjadi sangat serius.

Setelah mendengar penjelasan dari Helen dan Hera, Kania kembali menyesap minumanya.

"Hmm~hmm it's so weird" timpal Gea yang masih membaca dan menatap intens berkas yang dipegangnya.

"He's not an ordinary person" sahut Putri menyimpulkan.

"What?" pekik Amel. Dia sama sekali tidak mengerti semua ini.

"Ck, try to think! Kalo emang Denis itu orang biasa, mana mungkin latar belakang nya ada yang tersabotase or something like--weird" Ujar Gea.

"Dan nggak mungkin dong sampe Helen ama Hera kesusahan buat nyari informasi lebih tentang semua itu sampe-sampe laptopnya kena virus"

"Come on, they didn't do this once or twice" decak Gea. Dia kesal sekali memiliki teman berotak dangkal seperti Sinta.

"Why I think this is intentional" celetuk Vania tiba-tiba.

"What do you mean?" sahut Amel. Yah, otaknya memang agak sulit untuk memproses semua ini. Apalagi sahabat-sahabatnya tidak mengatakan secara detail.

"Nggak tau, tapi gue rasa ini semua disengaja. And it can happen right? But i don't know what the purpose off all this" jawabnya.

"Hmm, why did you ask them to look for all this?" Sela Gabriel sembari menatap Kania.

"Nothing, I just feel something is wrong" jawab Kania dengan mengedikan bahunya.

"Apa dia bahaya buat kita?" tanya Risty.

Kania lalu menggeleng "I don't know. But, we have to stay alert" ujarnya tentu dengan wajah datarnya.

"Hm, kita nggak tau musuh datang dari mana dan siapa" timpal putri.

"Kemungkinan antara Denis atau keluarganya itu orang berpengaruh, atau mereka termasuk kriminal" terka Risty.

"Karna cuma dua hal itu yang besar kemungkinannya kenapa sebagian identitas, atau bahkan riwayat hidupnya di sembunyikan. Dan gue pikir, ini emang disengaja disembunyikan. Dilihat dari pola, dan bagian bagian mana yang harus disembunyikan, itu bener bener tepat. Atau bahkan di Denis sekarang pakai identitas palsu. Itu bisa aja" lanjutnya.

"Dan lagi, kalau pun itu benar disengaja. Gue yakin yang nyembunyiin bukan orang sembarangan. Atau bahkan bukan orang, tapi kelompok" selesai Risty

Mereka lalu kembali diam dan perlahan mencerna perkataan Risty tadi.

Yah, jabatannya sebagai agent yang membuatnya dapat berpikir secara logis dan rinci.

"Eh, atau mungkin aja karna dia kertua geng Vagos, jadi datanya di sembunyiin. Kan jelas tuh, mereka itu geng. Nah, geng kan biasanya punya musuh" celetuk Amel yang sedari tadi menyimak dengan nada sedikit heboh.

Mereka semua lalu menghela nafas gusar, karna celoteh bodoh Amel dan sikap telmi nya yang membuat sahabat-sahabatnya terkadang gampang tesulut emosi.

"Yaelaaah, Ameel Ameel! Ternyata otak lo lebih dangkal dari keledai ya!" ketus Sinta yang membuat Amel merengut kesal.

"Nih ya, kalo emang itu alasan kenapa sebagian latar belakang Denis disabotase, Nggak mungkin dong yang muncul disini malah info tentang geng Vagos, data mereka semua juga terterah jelas di berkas ini. Kan seharusnya data mereka juga ikut disembunyiin kalo emang itu alasannya" jelasnya.

"Dan mereka kan sekarang circlenya Denis, Nah Helen bilang tadi, kalo latar belakang yang disabotase itu waktu Denis masih kecil dan info tentang keluarga nya itu yang ganjal"

"Jadi kecil kemungkinan kalo alasanya karna Denis itu leader geng Vagos, Leader nggak mungkin lemah kali! Sampe-sampe nyembunyiin sebagian data kehidupanya"

"Use your logic when you talk" lanjut Sinta mencibir.

"Tumben otak lo encer" sahut Vania sembari menepuk bahu Sinta

"Ya iyalah, gue kaga telmi-telmi amat kali kek Amel" kekehnya dengan bangga sambil menyesap minumannya.

Yah, Risty dan Sinta adalah agent partner yang benar-benar pas.

"Heinrich kleef joosh" lirih Gabriel, dia sedari tadi sibuk memahami berkas itu bersama Echa.

"Yap! itu Nama papanya Denis, setelah gue telusuri lagi, dia punya perusahaan namanya Joosh Expenders" ujar Helen yang sedari tadi mengotak-atik tabnya bersama Hera.

"Joosh? Denis--blasteran Belanda?" tanya Gabriel sembari menaikan padanganya dari berkas kearah Helen.

Helen lalu menganggukan kepala.

"Anjir! Pantesan mukanya ganteng banget" ujar Sinta. Mungkin jiwa-jiwa fakgirl nya sudah mulai terpanggil.

"Wait, kenapa nama panjang Denis nggak menggunakan marga?" tanya Gea

"Siapa namanya tadi?" tanyanya lagi.

"Denis Kenziro Aldebaran" sahut Kania. Gea sontak menjentikan tanganya diudara.

"Nah, gini. Orang Eropa kan kebanyakan menggunakan marga keluarga, Denis kan anak laki-laki, dan anak laki-laki disana kan di cap sebagai penerus nama keluarga, apalagi ayahnya punya perusahaan yang lumayan gede itu" sela Vania.

"Forbidden relationship or Ilengality? sebagian latar belakang keluarga Denis disembunyikan, Dan Denis nggak menyandang marga Joosh. what's because of that?" ujar Echa.

"Secara ayahnya Denis kan kaya, berkuasa. mungkin takut keluarganya tau tentang keberadan Denis. Dan pastinya takut reputasinya jatuh" celetuk Echa tiba-tiba.

Ucapan Echa membuat mereka yang tadinya sangat curiga dengan Denis kini sedikit memudar, karna pendapatnya sangat masuk akal sekali.

Kecuali Nina dan Kania tentunya, mereka tampak biasa saja.

"Aihh, masuk akal" ujar Vania yang lalu bersandar kebelakang kursi.

"Tapi--disini tercatat kalo perusahaan itu banyak mendapat penghargaan bahkan Mr. Jossh pun banyak meraih penghargaan, But do you know? nggak ada satu pun berita yang terliput, bahkan artikel pun nggak ada" ujar Hera.

"Berarti yang berbahaya disini antara Denis sama papanya" ujar Gea menerka-nerka.

Mereka semua terus melempar pendapat mereka masing-masing. Sedangkan Kania dan Nina hanya diam mendengarkan pendapat-pendapat itu dengan wajah datar.

"Apa perlu kita menyelidikinya lebih lanjut?" tanya Gabriel.

"Enough, untuk saat ini tindakan kita cukup sampai disini. Saat ini kita pegang pendapat Echa tadi, I think that's quite reasonable" ujar Nina.

"Lagian kita nggak tau, Denis akan lebih jauh lagi untuk masuk kehidupan kita atau sekadar rival waktu perlomban tadi pagi" terusnya.

Mereka semua lalu mengaggukan kepala.

"Mungkin kalian mencari dari akses Denis, that's why you have a hard time getting information. coba dari akses lain" ujar Kania.

"Oh ya, ntar laptop lo yang kena virus itu bawa ke kamar gue" ujar Kania sambil menatap Helen.

Helen lalu menganggukan kepalanya.

Kini, jam sudah menunjukan pukul 11 malam.

"Lanjut pesta atau tidur?" tanya Kania.

"PARTY TIME!!!" teriak Amel, Sinta, dan Risty berbarengan.

"Gausah teriak-teriak babi!" ketus Gea sembari menutup kedua telinganya dengan tangan.

Mereka bertiga lalu meringis dengan menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"Come on!" ajak Kania.

Mereka lalu berjalan menuju lantai bawah. disana masih banyak orang yang sedang berjoget ria dan berfoya-foya.

"Risty, Sinta, Amel. jangan minum terlalu banyak. Kalo sampe kalian mabuk berat, kalian nggak boleh ikut kumpul selama 1 bulan penuh" ujar Nina tegas.

"Yaelah, situ pelit amat sih" protes Risty tak setuju.

"Tau tuh, kolot amat sih" sahut Amel dengan merengut.

"Heh Anak-anak anjing! Lo pada tuh kalo mabok berat bawaanya nyusahin orang tau ga! Lagian si Nina udah baek masih ngebolehin kalian minum-minum" ujar Gea sambil menunjuk Risty, Sinta dan Amel.

"Brisik lo ngentod! kek emak-emak" protes Sinta ikut-ikutan.

Putri, Gabriel, Gea, vania, Hera, Helen, dan Echa tertawa puas.

Bukan tanpa alasan Nina melarang mereka untuk minum terlalu banyak.
Pasalnya mereka bertiga itu yang paling lemah diantara mereka semua.

Hanya habis 1 botol saja mereka bertiga sudah tidak sadarkan diri, dan jika sudah begitu maka akan menyusahkan yang lain.

Lagian, besok mereka harus kembali ke Jakarta.

"Turuti atau nggak sama sekali" ujar Kania dengan santai. Mereka bertiga sontak mengangguk pasrah.

Setelah itu mereka berpesta semalaman. Setelah selesai, mereka pergi ke kamar masing-masing

Kania menyewa 3 kamar VIP disana, karna kembali lagi yaitu privasi, kehidupan mereka memang banyak dikelilingi paparazi dan sasaeng.

Sinta, Risty, Dan Amel memang tidak mabuk berat tapi mereka kinu berjalan sempoyongan sehingga dibopong oleh sahabat-sahabatnya.

"Tuh kan! Memang babi! Kerjaanya nyusahin" ujar Gea sembari membopong Amel.

Ketika berjalan kearah kamar mereka, tanpa mereka sadari ada beberapa pasang mata yang mengawasi mereka dengan intens.

"Lapor ke bos" ujarnya.

.......

TBC!!

Hayoo Siapa itu Denis?? Dan siapa Kania dan sahabat-sahabatnya? siapa yang lagi liatin Kania dan temen-temenya??

Penasaran kan?? Tetep stay yah!!

Jangan lupa Vote dan komen!!
See you My Luv!!❤

Continue Reading

You'll Also Like

477K 1.5K 9
Katya Shelomita memiliki insekuritas tinggi terhadap salah satu bagian tubuhnya sejak dia menginjak bangku SMP. Gadis manis yang mungil itu kehilang...
1.4M 111K 35
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
1.8M 58.7K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
4.3M 130K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...