Kinara (Completed)

By cahyarmdnti

4M 363K 22.7K

Diusir dari rumah oleh keluarganya sendiri karna tidak sengaja menabrak seseorang, yang tidak lain adalah ana... More

Prolog
Kinara || 1
Kinara || 2
Kinara || 3
Kinara || 4
Kinara || 5
Kinara || 6
Kinara || 7
Kinara|| 8
Kinara|| 9
Kinara|| 10
Kinara || 11
Kinara|| 12
Kinara|| 13
Kinara|| 14
Kinara|| 15
Kinara|| 16
Kinara|| 17
Kinara|| 18
Kinara|| 19
Kinara|| 20
Kinara|| 21
Kinara|| 22
Kinara|| 23
Kinara|| 24
Kinara|| 25
Kinara|| 26
Kinara|| 27
Kinara|| 28
Kinara|| 29
Kinara|| 30
Kinara|| 31
Kinara|| 32
Kinara|| 33
Kinara|| 34
Kinara|| 35
Kinara|| 36
Kinara|| 37
Kinara|| 38
Kinara|| 39
Kinara|| 40
Kinara|| 41
Kinara|| 42
Kinara|| 43
Kinara|| 44
Kinara|| 45
Kinara|| 47
Kinara|| 48
Kinara|| 49
Kinara|| 50
Kinara || 51
Kinara || 52
Kinara || 53
Kinara || 54
Kinara || 55
Epilog
Penting

Kinara|| 46

56K 5.3K 336
By cahyarmdnti

Nara keluar dari kamarnya dalam keadaan rapi sekali dan melihat bunda yang tengah sibuk menyiapkan sarapan.

"Aku bantu bun," ucap Nara dan mulai membantu bunda untuk menyiapkan sarapan.

Bunda menghentikan pekerjaannya dan menatap Nara yang sudah rapi pagi ini.

"Kamu mau kemana Ra?" tanya bunda pada Nara.

"Aku mau keluar bun,"

"Kok bunda perhatiin kamu sering keluyuran ya sekarang,"

"Enggak kok bun aku nggak keluyuran, cuma ada urusan aja diluar,"

"Bunda nggak melarang kamu keluar tapi jangan sampai lupa waktu juga Ra, bunda nggak suka kamu pulang kek semalam, kamu perempuan masa pulangnya udah jam 10, di antar laki-laki lagi, bunda memang udah kenal Rey dan keluarganya, tapi tetap aja perempuan pulang malam-malam di antar laki-laki itu nggak baik," ucap bunda menasehati Nara dan mulai melanjutkan menyiapkan sarapan kembali.

"Iya maaf bun, tapi nanti aku mau izin pulang malam lagi ya bun, aku mau ketemu sama teman SMA aku," ucap Nara dan tentunya ia berbohong, Nara tidak akan pergi bersama teman SMA nya melainkan bersama Rey.

"Bunda nggak ngelarang kamu pergi sama siapapun, tapi jangan pulang kemalaman,"

"Iya bun,"

"Udah rapi aja Ra, mau kemana?" tanya Bella yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Mau ketemu teman SMA aku, kamu mau ikut nggak?"

"Yang bener aja Ra, teman SMA kamu masih kenal sama penampilan kamu berubah kek gini?"

"Ya masih lah Bell, aku temanan sama dia itu udah lama,"

"Mau kemana Ra?" tanya Nesya yang juga baru keluar dari kamarnya.

"Mau ketemu teman aku, kamu mau ikut Sya?"

"Nggak deh, aku males keluar hari ini," tolak Nesya.

"Kemaren nggak di ajak malah ngomel-ngomel, sekarang aku ajak nggak mau," ucap Nara.

"Bella panggil ayah, kak Aldo sama kak Naufal, kita sarapan sekarang," suruh bunda pada Bella.

Setelah semuanya berkumpul mereka mulai sarapan bersama, tidak ada suara sedikitpun.

Tadi mereka juga menanyakan kenapa Nara sudah rapi pagi ini, jawaban Nara tetap ia akan bertemu dengan temannya, padahal tidak.

Setelah selesai sarapan, Nara langsung pamit dan pergi dari rumah.

Nara melihat Rey telah menunggunya di luar, karena Rey sudah berjanji akan menemaninya hari ini.

"Lama," ucap Rey saat Nara sudah masuk kedalam mobilnya.

"Siapa yang suruh kak Rey tungguin aku?"

"Kamu,"

"Enggak tuh,"

"Kita sekarang kemana?" tanya Rey

"Aku mau ke makam mommy dulu," ucap Nara dan Rey langsung melajukan mobilnya ke makam mommy Nara.

Sampainya di pemakaman, Nara keluar dari mobil begitu juga dengan Rey.

"Kak Rey ngapain ngikutin aku?" tanya Nara pada Rey karena ia mengikuti Nara.

"Jagain kamu,"

"Nggak nggak, nggk perlu, aku mau sendiri,"

"Nanti kamu diculik om-om pakai kain kafan mirip pocong lagi,"

"Nggak mungkin, kak Rey jangan aneh-aneh deh, pokoknya aku mau sendiri,"

"Kakak tetap mau ngikutin kamu,"

"Kak! Aku bilang aku mau sendiri ngerti nggak!" ucap Nara dengan sedikit membentak.

Rey terdiam karena mendengar bentakan dari Nara barusan. Biasanya Nara tidak pernah sekalipun seperti ini, baik kepadanya atau kepada orang lain.

"Maaf kak maaf, aku nggak sengaja ngebentak kak Rey, beneran deh. Mood aku lagi nggak baik kak, jadi aku mohon jangan buat aku emosi hari ini," ucap Nara sadar akan bentakan kepada Rey.

"Iya nggak apa-apa, kamu ke sana gih, kakak tunggu disini, jangan lama-lama, nanti diculik om-om pakai pakaian pocong," ucap Rey untuk mengembalikan suasana seperti semula lagi.

"Aku ke sana ya kak, kak Rey tunggu sebentar," ucap Nara dan pergi ke makam mommy nya.

Sampainya di makam Mommy Nara, Nara terdiam dan tersenyum melihat bongkahan tanah yang ada di hadapannya.

"Selamat pagi mommy Via," sapa Nara pada Mommy nya.

"Aku kembali lagi mom, tapi bukan sebagai kembaran pura-puranya Bella melainkan sebagai anak mommy,"

"Mommy kenapa nyerah? Kenapa enggak berjuang demi Rara? Sebenernya mommy sakit apa? Seharusnya dulu mommy kasih tau daddy kalau mommy sakit, bukan pertahankan Rara mom,"

"Mommy tau apa yang Rara rasain sekarang? Rara sedih, kecewa, malu sama kehidupan Rara sendiri, Hidup Rara rumit mom, seandainya mommy ada buat Rara mungkin hidup Rara nggak serumit ini,"

"Rara sedih mommy pergi karena Rara, mommy lebih memilih menyelamatkan nyawa Rara dari pada nyawa mommy sendiri, mommy rela pergi ninggalin semuanya demi Rara, sedangkan Rara nggak bisa berbuat apa-apa supaya mommy bangga sama Rara, maaf mom, maafin Rara karena nggak bisa jadi anak yang berguna,"

"Mommy tau daddy udah berbuat jahat? Daddy culik Billa dan kak Nathan mom dan juga bunuh uncle Kevin dan aunty Syasya, Daddy juga meracuni otak kak Nathan supaya kak Nathan mau membunuh Nesya mom, Rara kecewa sama daddy mom, daddy seorang penculik dan pembunuh mom, Rara kecewa mom, Rara enggak bisa menerima semuanya dengan mudah,"

"Ayah, bunda, kak Aldo, Bella dan juga Kak Naufal dan Nesya baik banget sama Rara mom, mereka menganggap Rara itu keluarga mereka sendiri, sedangkan Rara nggak bisa buat mereka bangga, malah daddy berbuat jahat sama keluarga mereka, Rara malu mom, Rara malu saat semuanya udah terbongkar dan mereka tau kalau Rara itu anak dari orang yang membuat keluarga mereka hancur, Rara anak penjahat mom,"

Nara berbicara tanpa jeda di makam mommy nya, seakan-akan ia berbicara pada mommya nya dengan air mata yang tidak berhenti mengalir di wajah cantiknya.

"Rara mau selesain ini secepatnya mom, Rara nggak mau Nesya dalam bahaya terus, Rara enggak mau kak Naufal khawatir terus sama Nesya, Rara enggak mau kak Nathan salah paham terus, Rara juga nggak mau Billa menderita di sana mom dan juga Rara nggak mau bunda terus-terusan menangis karena kehilangan Billa," ucap Nara dan menghapus semua air matanya.

"Rara tau mommy pasti udah tau rencana Rara kan? Rara mau minta izin sama mommy, Rara janji Rara akan balik lagi buat liat mommy kesini, Rara pamit ya mom, mommy tenang ya di sana, Rara sayang mommy, mommy itu ibu terbaik yang pernah Rara temuin,"

"Oh iya mom, Rara belum cerita tentang cowok yang tungguin Rara itu kan?" ucap Nara dan melihat kearah Rey yang tengah menunggu Nara sambil memainkan ponselnya.

"Namanya kak Rey mom, dia itu nyebelin banget, hobinya buat Rara kesal dan berdebat sama Rara, ada-ada aja yang kita debatin, mulai dari hal penting sampai yang nggak penting sekaligus, pokoknya dia itu cowok paling nyebelin yang Rara kenal, tapi dia juga baik mom, Rara suka sama dia, bukan berarti suka cinta ya mom, cuma suka aja temanan sama dia, kalau cinta ya enggak lah mom, masa cinta sama kak Rey, kemarin Rara curhat sama dia, enak juga sih curhat sama dia, Rara nggak tau mau curhat sama siapa lagi, ya akhirnya sama cowok nyebelin kek kak Rey, tapi Rara suka temanan sama dia, dia nggak kaku, nggak terlalu serius sama dia, ehh bukan, tapi nggak pernah serius, walaupun dia udah tua sih mom, udah 27 loh mom,"

"Rara pamit dulu ya mom, Rara mau ke rumah mama sama papa buat nanya kenapa Rara bisa sama mereka, terus juga mau ke dokter buat nanya sama dokter sebenarnya mommy sakit apa, mommy sih nggak kasih tau Rara, semoga aja dokternya tau, terus Rara juga mau temuin kak Nathan buat cerita semuanya, doain Rara bisa selesaiin masalah ini ya mom,"

"Mommy tau nggak Rara ngomongin pak tua Rey itu sama mommy kenapa? Supaya Rara nggak keliatan sedih mom, nanti kalau Rara sedih pak tua itu ngomel-ngomel lagi sama Rara nggak asik banget,"

"Rara pergi dulu ya mom, kasian pak tua Rey itu, eh salah kak Rey, nanti dia ngomel-ngomel kaya cewek lagi karena nungguin Rara lama banget," ucap Nara dan pergi dari pemakaman itu dan menyusul Rey.

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 221K 55
β€Ήpart lengkapβ€Ί πŸš«π–“π–” π–•π–‘π–†π–Œπ–Žπ–†π–™πŸš« Cerita yang berasal dari otak saya yang paling dalam alias hasil pemikiran sendiri! Seorang mahasiswa cantik...
3.3M 282K 76
PART MASIH LENGKAP! [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 🚫BELUM DIREVISI! 🚫TYPO BERTEBARAN NOTE: Cerita ini aku buat saat belum mengerti EYD. Jadi mohon d...
85.9K 8K 39
Highest Rank #250 of 13,6k in random [05/05/20] #336 of 39,7k in Indonesia [12/10/2021] #156 of 28k in roman [12/10/2021] #432 of 26,3k in badgirl [1...
317K 29K 53
πŸ₯€Wunde dalam bahasa Jerman, berati Luka.πŸ₯€ Ini hanya secarik kisah tentang Alana Audreleya, seorang gadis yang tak pernah di berikan sedikitpun keku...