Kinara (Completed)

By cahyarmdnti

4M 363K 22.7K

Diusir dari rumah oleh keluarganya sendiri karna tidak sengaja menabrak seseorang, yang tidak lain adalah ana... More

Prolog
Kinara || 1
Kinara || 2
Kinara || 3
Kinara || 4
Kinara || 5
Kinara || 6
Kinara || 7
Kinara|| 8
Kinara|| 9
Kinara|| 10
Kinara || 11
Kinara|| 12
Kinara|| 13
Kinara|| 14
Kinara|| 15
Kinara|| 16
Kinara|| 17
Kinara|| 18
Kinara|| 19
Kinara|| 20
Kinara|| 21
Kinara|| 22
Kinara|| 23
Kinara|| 24
Kinara|| 25
Kinara|| 26
Kinara|| 27
Kinara|| 28
Kinara|| 29
Kinara|| 30
Kinara|| 31
Kinara|| 32
Kinara|| 33
Kinara|| 34
Kinara|| 35
Kinara|| 36
Kinara|| 37
Kinara|| 38
Kinara|| 39
Kinara|| 40
Kinara|| 41
Kinara|| 42
Kinara|| 44
Kinara|| 45
Kinara|| 46
Kinara|| 47
Kinara|| 48
Kinara|| 49
Kinara|| 50
Kinara || 51
Kinara || 52
Kinara || 53
Kinara || 54
Kinara || 55
Epilog
Penting

Kinara|| 43

53.6K 4.8K 305
By cahyarmdnti

Sampainya di dalam restoran, Nara langsung mencari tempat duduk yang nyaman karena di restoran itu tidak terlalu ramai.

"Kamu mau makan apa Ra?" tanya Aldo.

"Apa aja deh kak yang penting enak,"

"Bang Aldo," panggil seseorang pada Aldo.

"Illa, kamu nggak kuliah?" tanya Aldo pada orang yang ia panggil Illa itu.

"Enggak bang, hari ini Illa nggak kuliah, jadi bisa kerja lembur hari ini," jawabnya tanpa menoleh kearah Nara sedikitpun.

Nara hanya melihat interaksi yang ada dihadapannya sekarang, ia tidak tau siapa yang berbicara sama Aldo saat ini.

"Dia siapa bang?" tanyanya pada Aldo saat sadar ada Nara disana.

"Oh iya kenalin ini adek abang namanya Nara,"

"Hai kak Nara, aku Billa pelayanan disini, maaf ya kak tadi Illa nggak sopan,"

Jadi dia Billa, kenapa nggak mirip sama Bella ya?-batin Nara.

"Hai Bill, jangan panggil kakak kamu lebih tua dari aku,"

"Jangan panggil aku Bill kak, panggil aku Illa, aku suka di panggil Illa dari pada Bill,"

"Iya tapi jangan panggil aku kakak, panggil Nara aja,"

"Iya Nara, oh iya Nara mau pesan apa? Biar aku ambilin,"

"Enggak usah La, biar yang lain aja yang ambilin makan buat Nara, kamu temani Nara aja disini, abang mau keruangan abang dulu,"

"Iya kamu temani aku aja disini, sekalian makan juga,"

"Enggak usah aku kan kerja disini, jadi aku harus melayani yang beli,"

"Hari ini kamu nggak usah kerja, kamu temani aku aja, kak Aldo mau kerja,"

"Iya La, temani Nara ya, abang mau keruangan dulu mau periksa keuangan restoran dulu,"

"Yaudah deh Illa temani," ucap Billa, setelah itu Aldo pergi keruangan nya dan meninggalkan Nara dan Billa berdua.

"Nara mau pesan apa?"

"Apa aja yang penting enak,"

"Kak Resti," panggil Billa pada salah satu pelayan.

"Iya ada apa?" tanya Resti pada Billa.

"Illa mau minta tolong buatin Nara makanan favorit di restoran ini,"

"Kenapa nggak kamu aja? Kamu kan juga pelayan disini," ucap Resti sinis.

"Kenapa anda berbicara seperti itu pada dia? Apa anda tidak bisa berbicara dengan sopan?" ucap Nara tidak terima Resti berbicara seperti itu pada Billa.

"Udah Ra, nggak apa-apa aku udah biasa kok,"

"Ini nggak bisa di biarin La,"

"Kenapa anda yang marah? Saya senior disini,"

"Seharusnya senior memberi contoh yang baik buat junior, bukan seperti anda! Sekarang anda minta maaf sama Billa!"

"Apa hak anda mengatur saya?"

"Udah Ra, jangan diladeni,"

"Minta maaf atau saya pecat," ucap Nara lantang yang membuat ia menjadi pusat perhatian.

"Tidak ada yang bisa pecat saya disini," ucap Resti tidak kalah lantang.

"Siapa bilang?" ucap Nara dengan tertawa remehkan.

"Ada apa ini," tanya Aldo yang keluar dari ruangannya karena mendengar keributan.

"Maaf pak sudah membuat keributan, tapi anak ini bersikap tidak sopan kepada saya pak,"

"Saya berbuat tidak sopan pada anda? Bukannya anda yang tidak sopan?" ucap Nara tidak mau kalah.

"Ada apa Ra?"

"Tadi Billa minta tolong untuk buatin aku makanan sama dia, tapi dia nggak mau kak, malah bikin keributan disini,"

"Resti kamu keruangan saya sekarang! Dini tolong buatin adek saya makanan, sekalian makanan buat Billa," ucap Aldo yang membuat Resti terkejut karena mendengar kata-kata 'adek saya' dari mulut Aldo.

"Baik pak," ucap Dini.

"Buat semuanya saya mohon maaf atas ketidaknyamanannya, saya janji kejadian ini tidak akan terulang lagi,"

Setelah itu Aldo pergi keruangan nya lagi diikuti oleh Resti.

"Kamu sering di gituin sama nenek lampir itu La?"

"Iya Ra, tapi aku udah biasa kok di gituin sama kak Resti,"

"Terus kamu diam aja?"

"Ya mau gimana lagi Ra, aku juga butuh kerjaan ini buat biaya kuliah aku, jadi banyak sabar aja,"

"Orang tua kamu gimana? Maaf kalau ucapan aku menyinggung kamu,"

"Enggak kok biasa aja, orang tua aku petani Ra, hidup aku nggak seberuntung kamu yang mau apa aja pasti diturutin, buat makan aja susah apalagi minta yang lain, karena itu aku kerja, buat biayain kuliah aku,"

"Kamu sabar ya, sebentar lagi nasip kamu pasti berubah,"

"Semoga aja,"

"Ini makanannya, silahkan dinikmati," ucap Dini saat mengantar makanan pada Nara dan Billa.

"Makasih kak," jawab Nara dan Billa bersamaan.

"Kak aku boleh minta tolong bikinin satu lagi nggak? Buat kak Aldo, tapi nanti biar aku aja yang nganterin,"

"Iya aku bikinin dulu,"

"Makasih ya kak," ucap Nara setelah itu Dini pergi membuatkan makanan untuk Aldo.

"Rumah kamu jauh dari sini La?"

"Iya Ra lumayan jauh, kalau disini orang masih banyak, tapi kalau di tempat tinggal aku ya bisa di bilang sepi,"

"Jadi kamu pergi sama pulang kerja atau kuliah gimana?"

"Naik angkutan umum. Kamu makan dulu nanti kita ngobrol lagi,"

"Iya kamu juga,"

Setelah itu mereka makan tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka.

Selesai makan, Nara pamit sebentar pada Billa untuk mengantar makanan yang telah dibuatkan Dini untuk Aldo.

Sampainya di ruangan Aldo, Nara melihat Aldo sibuk dengan berkas-berkasnya.

"Kak Aldo makan dulu, kakak belum sarapan,"

"Iya Ra, makasih ya,"

"Kak Resti mana kak?"

"Udah kakak pecat, dia udah sering kek gitu, udah banyak laporan tentang dia,"

"Memang pantas sih di pecat, kelakuannya aja kek gitu. Kak aku mau nanya deh,"

"Nanya apa?"

"Kakak sibuk ya? Nanti aja deh,"

"Enggak kok, kamu mau nanya apa?"

"Billa kenapa enggak mirip sama Bella? Padahal kan kembar,"

"Mereka mirip kok kalau kamu lebih perhatiin banget, tapi karena kehidupan mereka berbeda Ra jadi kaya gitu,"

"Maksud kak Aldo?"

"Bella selalu bisa lakuin yang dia mau. Mau ke mall, mau liburan, mau perawatan, apa aja pasti di turutin sama bunda, kegiatan Bella kalau nggak sekolah, kuliah ya senang-senang,"

"Beda sama Billa, dia harus banting tulang, kerja siang malam buat keluarga angkatnya, buat biaya kuliahnya,"

"Kenapa nggak kakak aja yang biayain?"

"Karena dia nolak, dia nggak mau terima bantuan dari orang lain,"

"Kak boleh pinjam mobil nggak? Aku mau bawa dia ke mall deh,"

"Nih, hati-hati," ucap Aldo dan memberikan kunci mobil dan atm-nya pada Nara.

Setelah itu, Nara pergi dari ruangan Aldo dan menuju ketempat Billa.

"Illa temani aku yuk,"

"Kemana Ra?"

"Ke mall La,"

"Enggak ahh, aku nggak punya duit,"

"Hari ini aku yang bayarin, aku nggak terima penolakan,"

"Jangan Ra, aku nggak mau di bayarin,"

"Aku nggak mau tau, pokoknya kamu harus ikut aku sekarang, anggap aja ucapan terimakasih aku karena kamu udah temenin aku,"

"Nggak usah Ra, aku ikhlas kok,"

"Pokoknya kamu harus ikut aku Billa Alicya,"

"Kamu kok tau nama aku?"

"Kak Aldo yang kasih tau,"

Setelah beberapa bujukan dan paksaan akhirnya Billa mau ikut bersama Nara.

Sampainya di mall, Nara langsung membawa Billa ketempat orang menjual baju dan memilih baju untuk Billa.

"Ra enggak usah, baju aku udah banyak kok,"

"Kamu diam aja deh La, ini hadiah dari aku,"

Setelah puas membeli baju untuk Billa, Nara mengajak Billa ke tempat perawatan.

"Ngapain kesini Ra?"

"Kamu ikutin aku aja ya," ucap Nara masuk kedalam dan menyuruh Billa melakukan perawatan.

Setelah lama menunggu, akhirnya Billa keluar dengan wajah yang lebih fresh.

Kalau kaya gini Billa beneran mirip banget sama Bella-batin Nara saat melihat Billa selesai perawatan.

"Kamu cantik banget Laa,"

"Ini pasti mahal kan Ra?"

"Enggak, nggak mahal sama sekali,"

"Sekarang aku anterin kamu pulang, aku juga mau pulang,"

"Barang-barang ini semuanya buat kamu,"

"Nggak usah Ra, aku nggak ada uang buat ganti,"

"Aku ikhlas,"

Setelah itu Nara mengantar Billa pulang. Benar kata Billa, tempat tinggalnya sepi, hanya ada beberapa penduduk yang tinggal disana.

Sampainya dirumah Billa, Billa langsung keluar dari mobil Nara begitupun dengan Nara.

"Oh iya, dua hari lagi kamu bisa kan ke rumah aku?" ucap Nara.

"Ngapain Ra? Aku nggak enak ke sana,"

"Pokoknya kamu datang aja, nanti supir aku yang bakal jemput kamu, kamu pakai baju yang udah aku siapin, ada dalam kotak lengkap dengan sepatunya juga,"

"Aku usahain,"

"Aku harap kamu datang,"

"Illa ini siapa? Cantik banget," ucap ibu-ibu yang Nara yakini itu adalah ibu angkat Billa.

"Adeknya bos Illa di restoran bu,"

"Ayo masuk dulu nak, jangan sungkan-sungkan,"

"Maaf bu, kapan-kapan aja ya bu, Nara harus pulang sekarang, rumah Nara jauh,"

"Iya enggak apa-apa, kamu hati-hati ya,"

"Iya bu, oh iya bu Nara mau ajak Billa kerumah Nara dua hari lagi, nanti supir Nara yang jemput Billa,"

"Ngapain Illa kerumah kamu nak?"

"Ada acara keluarga bu, jadi Nara mau Billa datang,"

"Pagi?"

"Iya pagi bu, kalau gitu Nara pamit dulu ya bu, Nara harus pulang sekarang,"

"Iya hati-hati ya nak,"

"Iya bu, aku pulang dulu ya La,"

"Iya hati-hati Ra,"

Setelah berpamitan pada Billa dan ibu angkat Billa, Nara masuk ke mobilnya untuk menuju restoran lagi, ia akan pulang sekarang.

Tbc

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Continue Reading

You'll Also Like

4.2K 1.3K 46
𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : fiksi remaja | humor °°°°° "Lo ngapain ke sini?" "Mau ketemu papa. Papa udah pulang, bi?" "Papa siapa yang den maksud?" "Papanya Naya la...
3.6M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
2.3M 82K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...
2.3M 72.8K 74
NOVEL BISA Di BELI DI SHOPEE FIRAZ MEDIA "Bisa nangis juga? Gue kira cuma bisa buat orang nangis!" Nolan Althaf. "Gue lagi malas debat, pergi lo!" Al...