Lorong Kematian [SELESAI]

By Dy_Nana07

153K 18.4K 1.3K

[FOLLOW TERLEBIH DAHULU!] Sekolah SMA GARDENIA. terkenal dengan sekolah angker, karena terdapat lorong yang p... More

prolog
01. Sekolah SMA Gardenia.
02. Korban Lorong Kematian.
03. Teror Misterius.
04. Mencari Sebuah Nama.
05. Keluarga Yang Hilang
06. Fita kerasukan.
07. Gagal Dijadikan Tumbal.
08. Jelajah Malam.
09. keturunan ke 17 keluarga Gardenia.
10. Dia Bukan Manusia
11. Arahan Geno.
12. Anak baru.
13. Liontin Gardenia.
14. Satu kelompok bersama Nando.
15. Masa lalu Nando.
16. Kecelakaan tak terduga.
17. Dunia lain.
18. Aku yang tak terlihat.
19. Selly tiada.
20. Keajaiban Tuhan.
22. Keluarga palsu.
23. Malam yang indah.
24. Bisikan Mawar.
25. Kekacauan.
26. Bimbang.
27. Hembusan napas terakhir.
28. Tanpa Kania.
29. Terpecahkan
30. Liontin kegelapan × liontin kematian.
31. Kampung Arta.
32. Serigala Hutan.
33. Tersesat di hutan terlarang.
34. Warga kampung Atra.
35. Menolong sesama teman.
36. Gua Atra.
37. Liontin kegelapan.
38. Musnahnya Lorong Kematian.
39. Akhir Segalanya.
EXTRA PART
EXTRA PART
GC RW
GIVEAWAY

21. Kita saudara?

3K 376 10
By Dy_Nana07

Selly terbangun dari tidurnya. Kebiasaannya setiap malam selalu begini, ahh kalian tahu bukan kalau nahan kencing itu tidak enak. Sama halnya dengan Selly yang sedari tadi ia menahan kencing, namun tidak tertahan. Malahan perutnya jadi sakit sekarang.

Selly berjalan ke arah kamar mandi yang berada di bawah. Karena kamar mandi Selly rusak dan alhasil kamar mandinya tidak bisa dipakai untuk sekarang. Selly berjalan menuruni tangga dan masuk ke kamar mandi dengan langkah tergesa-gesa.

Saat Selly ingin kembali ke kamarnya. Tiba-tiba ada Monica yang sedang melihat foto keluarga. Ia menangis di sana membuat Selly penasaran, ada apa dengan Monica?

Samar-samar ia mendengar kalau Monica Adah penghancur. Namun yang membuat Selly bingung. Memang Monica menghancurkan keluarga siapa? Selly bersembunyi di balik tembok dekat ruang tamu.

“Maafin aku, Aruna.”

Hanya itu yang dapat Selly dengar dari mulut Monica. Setelah itu ia masuk ke dalam kamarnya meninggalkan foto yang terpajang di dinding ruangan keluarga. Selly masih termenung di balik tembok. Ia memikirkan siapa Aruna? Dan kenapa Monica meminta maaf kepadanya? Kenapa Monica menangisinya?

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang berada di kepala Selly. Namun satu titik pun tidak ada jawabannya. Mungkin Selly akan tahu nanti. Setelah itu Selly menaiki tangga untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda.

Tanpa Selly sadari Mawar memperhatikannya dari tadi. Ia dapat melihat kalau Selly sedang kebingungan hari ini. Namun ia juga tidak bisa memberitahukannya sekarang. Biarkan waktu yang membongkar semuanya.

****

Hanan mencuri-curi pandang kepada Kania. Ya, sekarang mereka tengah mengerjakan ujian Nasional di tahun ini. Zidan yang melihat itupun dengan sengaja ia melemparkan kertas ke arah Kania. Namun bukan Kania yang kena, lemparannya meleset ke kening Selly.

Dukh!

“Awss. Siapa sih ini, jail banget,” cetus Selly yang sedang fokus dengan kertas ulangannya malah di gangguin.

Bu Dera menaikan satu alisnya. Kemudian ia mendekati bangku yang diduduki Selly. “Apa Selly. Kenapa kamu teriak-teriak?”

Selly menggeleng cepat. “Enggak ada Bu, tadi ada orang yang jail ngelempar ini,” Selly memberikan kertas itu kepada Bu Dera.

Zidan yang melihat itupun melotot. Ia lupa kalau ia pernah menuliskan nama Selly di kertas itu. Bu Dera maju ke depan dan membuka isi gulungan kertas itu. Kemudian ia mulai membacanya perlahan. Namun saat tahu ia mengencangkan suaranya.

“UNTUKMU CLAUDYA SELLY MONICA. I LOVE YOU MY FRIENDS!” Semua yang mendengar itupun saling pandang. Sebenarnya siapa yang mencintai Selly secara diam-diam?

Tiba-tiba Selly menghentikan aktivitasnya saat mendengar namanya tercantum dikertas tersebut. Kania menyenggol lengannya dan melirik ke arah Zidan. Ohh apakah Zidan mencintai Selly secara diam-diam?

Semua orang yang berada di kelas menatap ke arah Zidan dan Hanan. Karena mereka berdua yang bersahabat dengan Selly. Hanan yang merasa dirinya menjadi bahan sorotan teman sekelasnya ia pun bersuara. “Bukan gue yang tulis itu surat. Mungkin dia orangnya!”

Zidan yang ditunjuk oleh Hanan pun langsung melotot. Ia menahan malu sekarang dengan ekspresi yang biasa saja seperti tidak ada apa-apa. Nando yang mendengar teman sekelasnya menyoraki Hanan dan Zidan ia pun mengepalkan tangannya kesal. Entah apa yang membuatnya kesal sepeti ini. Namun yang pasti ada rasa yang belum di ungkapkan oleh Nando kepada Selly.

Apa mungkin Nando cemburu? Dan apa mungkin sekarang Nando selalu memikirkan Selly? Sepertinya iya. Karena lihat saja ekspresi Nando sekarang. Ia terlihat sangat marah saat Bu Dera membacakan surat itu.

Selly aye aye!


Ciee. Uhuk ... Uhuk ...

Kaselek tahi gajah!

Ning nang, ning nang ... euuu ...

Wikwiw!

Bentar-bentar. Ini yang suka sama Selly Hanan apa Zidan Woy?

Nando menggeram kesal. Apakah ia tahan untuk mendengarkan sorakan-sorakan dari teman sekelasnya? Rasanya Nando ingin sekali menghilang sekarang juga.

Gua yang suka sama dia, batin Nando.

Selly tersipu malu. Ia menutupi wajahnya menggunakan buku ujian. Otomatis semua yang berada di kelas tertawa terbahak-bahak melihat Selly yang malu-malu kucing.

***

Sepulang sekolah. Selly tidak pulang ke rumah. Melainkan ia pulang ke rumah Zidan karena sudah lama ia tidak berkunjung ke sana. Bukan kangen kepada rumah Zidan atau pun pembantu Zidan. Namun ia kangen kepada kucing peliharaan Zidan. Memang Selly ada-ada saja.

Meski begitu, ia tidak bermain sendirian. Malahan Hanan dan Kania pun ikut bersamanya. Mereka berjalan ke arah gerbang dan masuk ke rumahnya.

“Masih sama. Sepi dan banyak lukisan,” gumam Selly pelan. Karena setelah ia bangun dari koma. Selly belum pernah bermain dengan Zidan lagi. Ya, jawabannya hanya tubuh Selly belum stabil.

“Bentar. Gue ke atas dulu.”

Mereka mengangguk dan duduk di kursi ruang tamu. Tiba-tiba Selly merasakan haus pada tenggorokannya. Setelah itu ia berpamitan kepada Hanan dan Kania untuk membawakan air minum di dapur.

Kemudian Selly kembali dengan minuman di tangannya. Ketika dengan dengan kursi yang di duduki Kania dan Hanan. Tiba-tiba ia terpeleset, alhasil Selly terjatuh dilantai tersebut.

Brukh.

Prang.

“Sell!” Bersamaan dengan jatuhnya Selly. Zidan sedang menuruni tangga. Belum sempat Zidan menolongnya tiba-tiba.

Prank.

Sebuah foto yang terpajang di belakang lukisan itu terjatuh hingga figurannya pun pecah. Selly memperhatikan foto siapa itu. Dan setelah diteliti.

Deg.

“Bunda!”

Zidan menghampiri Selly dan membantunya berdiri. Kania dan Hanan pun ikut membantunya. Namun seketika mereka heran, kenapa Selly sesudah jatuh ia melamun seperti patung.

Zidan mendudukkan Selly di kursi. Dan berjalan untuk mengambil foto yang terjatuh tadi. Zidan menggibas-gibaskan tangannya agar Selly tersadar.

“Bunda!”

“Hah... Sape yang lo sebut Bunda?” tanya Kania cengo.

Selly tersadar dan langsung merampas foto yang berada di tangan Zidan. Kemudian ia meneliti wajah yang terpampang jelas di foto itu. Memang mirip sekali dengan seorang wanita yang memanggilnya saat koma. Ia Bunda yang Selly impikan setelah koma.

“Dan, ini Bunda!”

Zidan mengangguk. “Itu Bunda gue, Bunda Aruna.”

Deg.

Apa maksudnya Zidan. Padahal Bunda yang ini dia katakan Bunda Selly, batin Selly.

“Nggak bukan itu maksudku. Ini Bunda aku Dan, waktu aku koma dia bilang dia Bunda aku,” Kekeh Selly mengusap foto seorang Wanita paruh baya yang sangat cantik.

Zidan menaikan satu alisnya bingung. “Lo apa-apaan sih. Jelas-jelas itu Bunda gue!”

Hanan dan Kania dibuat bingung oleh mereka yang memperebutkan Bunda. Karena mereka memang tidak tahu siapa yang Bunda mereka maksud.

“Bunda aku—”

“Aruna Bunda kalian!” Suara itu tiba-tiba datang dari arah tangga.

“Om Geno!”

“Papah!”

Zidan dan Selly kaget karena Geno mengucapkan kalau Bunda yang berada di foto itu adalah Bunda Kalian. Hanan dan Kania saling pandang. Apakah benar feeling mereka waktu itu. Kalau Zidan dan Selly adalah saudara. Karena mereka mempunyai kemiripan dan yang paling menunjukkan kalau mereka saudara. Buku keluarga Gardenia berada di tangan Geno dan Monica. Itu artinya mereka mempunyai hubungan yang teman-temannya tidak tahu.

Geno tersenyum. “Sini Om ceritakan.”

Geno duduk di kursi yang di duduki oleh Zidan dan Selly. Ia membuka buku Gardenia yang berada di tangannya. Kemudian ia menarik nafas dalam-dalam dan menceritakan semuanya.

FLASBACK ON.

Aruna berjalan menuju taman yang sangat indah. Bersama dengan kedua anaknya, ia menyanyikan lagu Nina Bobo. Lagu yang paling disukai oleh semua anak bayi. Dari kejauhan terlihat ada seseorang di balik jendela memperhatikan Aruna.

Ia melangkah maju untuk  menghampiri Aruna. Monica dan Cleo. Dia lah orangnya. Mereka berdua menghampiri Aruna dengan wajah yang kusut.

“Na!” panggil Monica menepuk pundak Aruna.

Kemudian Aruna pun berbalik dengan tatapan bingung. “Kenapa Mon?”

“Aku mandul Na, aku mandul... Hiks!” Tiba-tiba Monica menangis sambil memeluk tubuh Aruna.

Cleo memperhatikannya pun ikut bersedih. Tangan bayi Aruna memegangi kemeja Cleo seakan-akan dirinya meminta gendongan.

“Run, kayaknya bayi kamu minta digendong deh sama aku,” ucap Cleo mengangkat bayi tersebut dari kasur di dekat taman.

Aruna mengangguk sambil menyisir rambut bayi yang bernama Zidan. Ia mencium bayi itu sayang. Kemudian tatapannya beralih kepada Cleo dan Monica yang seperti ingin mempunyai bayi juga.

“Run, aku boleh minta Selly.”

Deg.

Aruna mematung. Apakah dia harus memberikan bayi kecilnya kepada sahabatnya? Iya menggeleng pelan. Jujur ia tidak mau jika bayinya di ambil oleh siapapun.

“Nanti aku kembalikan. Setelah aku sudah mempunyai bayi tabung,” ucap Monica memohon.

“Tapi—”

“Percaya sama kita. Kita akan kembalikan dia saat sudah mempunyai bayi tabung,” timpal Cleo yang membuat Aruna bungkam.

Beberapa menit kemudian Aruna mengangguk menyetujui. Sepertinya ia juga tidak tega melihat sahabatnya yang terus bersedih karena tidak ada anak kecil seperti Aruna punya.

“Tapi kalian janji harus balikin Selly ke aku.”

Cleo dan Monica mengangguk senang. Dan sejak itulah Selly dibawa oleh Cleo dan Monica ke rumahnya.

2 tahun kemudian.

Monica.... Monica!”

Tidak ada jawaban sama sekali di rumahnya. Kemudian satpam pun datang menghampiri Aruna ia memberitahu kalau Cleo dan Monica sudah pindah ke Bandung. Beserta anak kecil yang ia bawa yang tak lain adalah anak Aruna.

Tiba-tiba petir pun datang dan hujan pun turun membasahi tubuh Aruna. Bersamaan dengan itu. Aruna sangat-sangat membenci Cleo dan Monica. Karena mereka tidak menepati janjinya.

Disisi lain Monica bahagia dan senang karena semakin besar bayinya semakin menggemaskan. Dan dia tidak ingin kalau anaknya itu di ambil oleh Aruna. Oleh sebab itu mereka kabur ke Bandung untuk beberapa saat.

Seiring berjalannya waktu. Semakin lama Monica semakin menyayangi Selly. Bayi yang dia ambil dari sahabatnya. Sehingga ia mempunyai rencana busuk dan menyebabkan Aruna stres.

Dan pada saat itu juga. Aruna dikabarkan meninggal dunia di saat umur anak-anaknya masih kecil.

FLASBACK OFF.

“Dan sejak itu pula. Papah sendiri yang membesarkan Zidan. Kenapa Papah tidak menolong Aruna pada saat itu? Karena Papah sedang sakit parah. Dan bahkan kondisi Papah waktu itu sangat ngedrop,” ucap Geno sambil menundukkan kepalanya.

Selly menangis dan memeluk tubuh Geno erat. Kemudian ia memegangi tangan Zidan yang masih menatap ke depan dengan tatapan kosong.

Brakh.

“Nggak mungkin!” teriak Zidan menggebrak meja keras

“Kenapa tidak mungkin?” tanya Hanan seraya memberi tatapan bingung.

“Ahhh. Nggak mungkin Pah, aku udah jatuh cinta sama Selly!” teriaknya meninggalkan semua orang yang berada di sana.

Deg.

Semua orang kaget mendengar pengakuan Zidan yang terang-terangan kalau dia mencintai Selly. Geno mengusap kepala Selly dengan lembut. “Papah sudah tahu sejak lama. Zidan sudah mencintai kamu dari awal kalian bertemu. Tapi Papah tidak ingin membongkarnya terlebih dahulu karena takut Zidan tidak bisa menerimanya.”

Selly mengusap air matanya. “Apa aku harus keluar dari rumah Papah Cleo?”

Geno menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Cari siapa yang telah membunuh Bundamu. Setelah itu Papah akan menjemputmu menuju rumah kita. Rumah yang hilang. Rumah Gardenia. Tetapi tidak sekarang. Mungkin nanti atau pembunuh itu tiada.”

Selly mengangguk dan memeluk Geno. Pantas saja Selly merasa dekat dengan Geno saat pertama bertemu dengannya. Dan ternyata memang mereka mempunyai ikatan yang begitu mendalam.

Kania dan Hanan menemani Zidan, mereka takut kalau Zidan nekat dan bisa berbuat apa saja yang ia mau. Memang takdir Tuhan tidak ada yang tahu. Begitu mengagetkan pula jika Zidan dan Selly adalah saudara kandung.

Gue nggak bisa terima ini. Tuhan nggak adil. Kenapa harus Selly yang jadi adik gue. Ahhh gue cinta sama dia!

________Lorong kematian_______

kaget nggak?

Jujur kalau gue sendiri sih kaget haha. Iya lah kan secara banyak banget yang mau Zidan sama Selly iya kan?

Ehhh ternyata mereka saudara 😥

Sad. Iya pasto

Senang. Tentu, karena keluarga yang sebenarnya sudah terbongkar.

Benci kepada Cleo dan Monica.

Kalau itu saya tidak tahu. Coba saja tanya kepada Selly. Di chapter berikutnya. Oke jangan lupa votmen dan spam komen sebanyak-banyaknya.

Aku akan kembali saat besok tiba.

Bye-bye Nana 😭

10/01/21

Continue Reading

You'll Also Like

2.6K 1.2K 51
[sedang di revisi] [Typo dimana-mana] ••• Gue mencintai orang yang emang engga mencintai gue.... bodoh banget kan gue!!! Gue dan sahabat...
14.5K 2.4K 12
[ SHORT STORY ] Semuanya bermula ketika mereka berlibur di villa itu.
55.4K 6.5K 176
"Lin Shi adalah pendosa seluruh industri film!" "Lin Shi, aku ingin meminta maaf kepada seluruh penonton jaringan!" "Lin adalah pencuri tua, aku ti...
4.7K 563 18
"KAMI SEMUA SELAMAT TAPI TIDAK DENGAN......" "SI GADIS CARAMEL."