Lorong Kematian [SELESAI]

By Dy_Nana07

153K 18.3K 1.3K

[FOLLOW TERLEBIH DAHULU!] Sekolah SMA GARDENIA. terkenal dengan sekolah angker, karena terdapat lorong yang p... More

prolog
01. Sekolah SMA Gardenia.
02. Korban Lorong Kematian.
03. Teror Misterius.
04. Mencari Sebuah Nama.
05. Keluarga Yang Hilang
06. Fita kerasukan.
07. Gagal Dijadikan Tumbal.
08. Jelajah Malam.
09. keturunan ke 17 keluarga Gardenia.
10. Dia Bukan Manusia
11. Arahan Geno.
12. Anak baru.
13. Liontin Gardenia.
14. Satu kelompok bersama Nando.
15. Masa lalu Nando.
17. Dunia lain.
18. Aku yang tak terlihat.
19. Selly tiada.
20. Keajaiban Tuhan.
21. Kita saudara?
22. Keluarga palsu.
23. Malam yang indah.
24. Bisikan Mawar.
25. Kekacauan.
26. Bimbang.
27. Hembusan napas terakhir.
28. Tanpa Kania.
29. Terpecahkan
30. Liontin kegelapan × liontin kematian.
31. Kampung Arta.
32. Serigala Hutan.
33. Tersesat di hutan terlarang.
34. Warga kampung Atra.
35. Menolong sesama teman.
36. Gua Atra.
37. Liontin kegelapan.
38. Musnahnya Lorong Kematian.
39. Akhir Segalanya.
EXTRA PART
EXTRA PART
GC RW
GIVEAWAY

16. Kecelakaan tak terduga.

3.1K 396 19
By Dy_Nana07

Suasana di minimarket sedang ramai pembeli, sampai-sampai Selly dan Fita harus menunggu antrian yang panjang di kasir. Memang minimarket dekat rumah Selly ada satu, oleh sebab itu minimarket tersebut sangat ramai pengunjung.

"Sell, pembalut gue udah lo masukin?" tanya Fita memainkan handphonenya.

"Udah dong, ehh iya. Aku mau beli cemilan dulu, tungguin disini ya kak," pamit Selly berjalan menuju tempat makanan yang sangat banyak. Selly berjalan mengelilingi minimarket sehingga ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

Brukh

Semua barang-barang yang di pegang orang itu berserakan. Selly yang kaget pun refleks membantunya mengumpulkan barang-barang yang ia beli. Karena penasaran Selly mendongakkan kepalanya melihat orang yang ia tabrak, dan ternyata itu adalah seorang Pria yang memakai masker beserta topi hitam yang bertulisan. COUCK.

Selly memegangi barang-barang orang itu dan memberikannya. "Sorry, aku nggak sengaja nambrak kamu. Tadi aku buru-buru banget jadinya—"

"Oke!"

Hanya satu kata yang ia lontarkan, sesudah itu ia merampas barang-barangnya di genggaman Selly. Pria itu langsung berjalan ke arah kasir tanpa menoleh ke arah Selly kembali.

"Padahal aku belum selesai ngomongnya. Isssttt nyebelin banget sih itu orang!" kesal Selly kepada orang yang baru saja ia tabrak. Kemudian Selly melanjutkan belanjaannya, karena saking kelasnya Selly membeli semua makanan sehingga keranjangnya pun penuh.

Tanpa disadari oleh Selly. Pria yang baru saja ia tabrak memperhatikan gerak-geriknya dari kejauhan, ia tersenyum kecil melihat Selly yang mencibir dirinya sepanjang perjalanan mengelilingi minimarket. Dan setelah melihat Selly Pria itu melangkah keluar dari minimarket seraya menggenggam tangannya sendiri dengan kuat.

Selly kembali ke kasir untuk membayar semua belanjaannya. Fita yang melihat Selly terus saja memanyunkan bibirnya ia pun bertanya. "Lo kenapa Sell, tuh bibir udah monyong, tambah monyong kalau lo gituin."

Selly berdecak sebal. Padahal tujuannya ke minimarket ingin memulihkan moodnya, namun setelah ia bertemu dengan seorang Pria misterius. Moodnya menjadi dwon. Ditambah lagi oleh Fita yang nanya ini-itu membuatnya semakin kesal.

Setelah mereka membayar semuanya, Fita dan Selly pun keluar dari minimarket menuju rumahnya. Sepanjang perjalanan Fita hanya asik pada dunianya sendiri, sedangkan Selly hanya menggerutu kesal.

Ihhh kenapa sih aku bisa kesel sama orang sampai kayak gini, lagian tuh cowok nyebelin amat. Euhhhh mana keinget mulu sama dia lagi!"

***

Suara ayam berkokok mulai terdengar nyaring di telinganya, menandakan pagi sudah tiba. Fita sudah siap dengan seragam sekolahnya, namun Selly belum saja bangun dari tidurnya. Karena semalaman ia tidak bisa tidur karena memikirkan siapa Pria yang ditabraknya saat di minimarket.

"Astaga Sell, woy bangun. Ayo berangkat, lo mau kita telat!" teriak Fita menarik selimut yang menutupi tubuh Selly.

"Bentar kak, 5 menit lagi," Selly mengangkatkan dua jari ke wajah Fita tanpa sadar. Terdengar dengkuran halus dari Selly membuat Fita tidak tega untuk membangunkannya. Namun, mau bagaimana lagi kalau hari ini Selly harus sekolah.

Fita tersenyum senang. Ia mempunyai ide untuk membangunkan Selly dengan cara. "SELL, KEBAKARAN!" teriak Fita mengguncangkan lengan Selly.

Sedetik kemudian Selly terbangun dari tidurnya. Refleks ia meloncat dari ranjang sehingga ia tersandung dengan selimutnya sendiri. "Kak tungguin aku! Aku nggak mau mati kebakaran!" teriaknya dengan mata terpejam karena kesadarannya pun belum terkumpul penuh.

Seketika tawa Fita meledak saat itu juga. "Ha-ha-ha ... emang enak gue kerjain!"

Selly mengucek-ngucekan matanya. Namun, ia tidak mencium bau asap atau apapun. Yang ia dapatkan hanya sebuah jitakan dari Fita.

"Bangun woi, noh lihat jam. Udah hampir setengah tujuh!" teriak Fita keluar dari kamar Selly.

Dengan sangat malas Selly melirik jam yang berada di dinding kamarnya. Dan benar saja waktu Selly tinggal sedikit untuk bersiap-siap, Selly berlari ke kamar mandi dengan terburu-buru, karena takut dirinya telat datang ke sekolah.

Setengah jam pun berlalu. Selly terburu-buru menuruni tangga, kerena takut jika dirinya akan ditinggalkan oleh Fita ke sekolahnya. Terlihat dari ambang pintu ruang tamu, Fita mondar-mandir kesana kemari menunggu Selly yang tak kunjung menampakan batang hidungnya sama sekali.

"SELL, BURUAN!"

Bersamaan dengan teriakan Fita, Selly pun sudah datang sambil membenarkan dasinya yang kusut. Fita menghela nafas panjang dan segera menarik tangan Selly untuk pergi ke sekolahnya.

"Lelet amat sih, gue nungguin lo sampai lumutan, tau nggak!"

"Nggak."

Fita melorot ke arah Selly, kenpaa adik sepupunya itu polos sekali sehingga tak sadar kalau Fita sedang marah kepadanya. Selly masuk ke mobilnya yang dikemudikan oleh Fita.

Karena terburu-buru Fita menancapkan gas, sehingga mobil Selly melaju sangat cepat. Beberapa kali Selly berteriak ketakutan, karena mengemudi dengan cara seperti itu akan membuat mereka celaka.

"Kak Fita. Pelan-pelan bawanya!" teriak Selly namun dihiraukan oleh Fita.

"Kalau nggak gini, kita nggak bakalan sampe sampai gajah bertelur!" balas Fita berteriak tak kalah kencangnya dengan Selly.

Dari kejauhan terlihat truk yang melaju sangat cepat. Selly terbelalak matanya saat melihat truk itu akan segera mendekati mobilnya, Fita yang melihat itu pun sama kagetnya dengan Selly. Kemudian ia mengerem kan mobilnya secara mendadak membuat Selly memegangi kursi mobilnya dengan kuat.

Namun, Fita kalah cepat dengan truk itu, sehingga truknya menabrak mobil Selly dengan keras. Dan pada saat itulah mereka berdua tidak sadarkan diri, orang-orang mengerumuninya dan membawa Selly beserta Fita keluar dari mobil. Karena mobilnya akan segera meledak.

"Cepat panggilkan ambulans!" teriak warga yang menolong Selly dan Fita.

Dari kejauhan ada seorang laki-laki yang menghampiri korban kecelakaan tersebut. Samar-samar ia mendengar kalau orang itu bernama Selly. Warga yang berada disana melihat nama korban dari nametag yang berada di baju seragamnya.

Laki-laki itu berjongkok dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah korban, setelah ia melihatnya. Tiba-tiba ia mematung.

Deg.

"Wanita yang gue temuin di minimarket semalam, tapi apakah benar dia?"

Ternyata laki-laki itu adalah orang yang tak sengaja Selly temui di minimarket semalam. Kemudian laki-laki itu menyuruh para warga agar membantu korban di masukkan ke mobilnya untuk membawanya ke dokter. Jujur dia pun tidak tahu, kenapa ia sangat peduli dengan orang yang baru saja dia kenal. Bukan kenal, karena mereka tak sempat berkenalan. Iya bukan?

Sesampainya di rumah sakit, langsung saja laki-laki itu berteriak kepada dokter untuk menyelamatkan nyawa Selly dan Fita. Dan kebetulan dokter disana adalah temannya sendiri, sehingga dia tak harus susah-susah mencari dokter yang handal.

"Dia siapa Rez?"

Alfareza Gandara Carlos. Laki-laki misterius yang semalam membuat Selly susah tidur, dia adalah seorang mahasiswa universitas Gunadarma. Alfareza atau yang kerap dipanggil Reza ini mempunyai perusahaan dimana-mana. Walaupun umurnya masih muda, namun Reza adalah Bos ternama di Indonesia.

"Gue nggak bisa jelasin sekarang. Intinya lo harus selamatkan nyawa mereka, kalau nggak. Mungkin gue yang bikin lo nggak bikin selamat!" bentaknya yang membuat dokter itu mengangguk mematuhi.

Kemudian Reza berjalan menuju administrasi untuk membayar semua biaya rumah sakit. Saat Reza berjalan, tiba-tiba yang menelpon.

Drrtttt drrttt.

Hallo Pak Reza, meeting akan segera di laksanakan satu jam mendatang. Anda dimana Pak. Karyawanmu sudah menunggu lama di kantor.

Reza menghela nafas panjang. Tugasnya selalu saja menumpuk, setelah mendengar laporan dari sekertarisnya. Reza langsung mematikan teleponnya secara sepihak. Dan berjalan ke arah parkiran untuk menuju ke kantornya.

***

Di kelas 12 IPS 2. Ramai dengan siswa-siswi yang membicarakan mengenai kecelakaan yang baru saja terjadi di dekat sekolahnya. Zidan, Hanan, dan Kania saling pandang. Mereka belum tahu apa yang murid-murid bicarakan saat ini, saat mereka duduk di bangkunya masing-masing, tiba-tiba ada seorang siswa yang menghampirinya.

"Kalian udah tahu belum sih, tadi katanya Selly kecelakaan di dekat warung Mbak Nina?"

Deg.

Kania, Zidan dan Hanan mematung. Jadi yang digosipkan oleh murid-murid adalah Selly. Temannya sendiri, Kania menarik tangan siswa itu ke dekatnya.

"Demi apa! Selly kecelakaan!" teriak Kania kaget.

Zidan dan Hanan menutupi telinganya karena mendengar suara Kania yang sangat nyaring. Siswa yang berada di sebelahnya pun tak kalah kagetnya dengan Hanan dan juga Zidan.

"Iya gue-----."

"Mending kita ke rumah sakit sekarang!" Baru saja Kania akan melangkah. Tiba-tiba Hanan mencekal lengannya sambil menggelengkan kepalanya.

"Jangan sekarang, sepulang sekolah aja gimana?" tanya Hanan meminta persetujuan dengan kedua temannya.

"Oke, pulang sekolah kita langsung tengokin Selly-----."

Kring--

Belum saja Zidan melanjutkan pembicaraannya tiba-tiba bel masuk sudah berbunyi. Para murid-murid mulai masuk ke kelasnya masing-masing dan mengikuti pelajaran seperti biasanya.

Tanpa disadari oleh mereka ternyata Nando mendengar percakapan mereka dalam diam. Ia sempat kaget mendengar informasi itu dari lorong, ia juga takut kalau Selly terluka parah. Entah kenapa untuk saat ini Nando peduli terhadap wanita. Padahal mereka baru kenal satu minggu yang lalu.

"Semoga lo nggak kenapa-kenapa Sell!"

_______Lorong kematian_____

Maaf telat UUp dan maaf kalau ada kata-kata yang kurang tepat. Maaf juga typo Nana masih bertebaran. Revisi setelah cerita ini tamat. Terimakasih telah singgah di cerita Nana.

Salam

Nana🥀

30-Desember-2020

Continue Reading

You'll Also Like

17.9K 9.7K 46
Tentang luka yang disembunyikan Tentang kebahagiaan yang dinantikan untuk datang Tentang kisah cinta Si Kembar yang memiliki wajah sama namun dengan...
4.1K 335 46
Hanya sebuah kata yang terlintas dipikiran saat itu juga, hari itu juga, detik itu juga, dengan perasaan yang begitu juga. Cerita ini berdasarkan pe...
4.7K 562 18
"KAMI SEMUA SELAMAT TAPI TIDAK DENGAN......" "SI GADIS CARAMEL."
17.6K 4K 200
Title: I Became a God in a Horror Game Status: 589 Chapters (Complete) Author: Pot Fish Chili Genre: Action, Adventure, Horror, Mature, Psychological...