Bos Leo Nyebelin! (Selesai)

By TheRealJeremy

1.5M 129K 6.7K

"Jangan lupa, besok kamu harus kerja. Jadi istri Leo harus kerja keras," ucap Leo tersenyum. Ia menepuk-nepuk... More

1. Cari Kerja
2. Diterima Kerja?
3. Milk Tea
4. Pacar
5. Lina Hamil?
6. Kebongkar!
7. Aneh
8. Sepupu Leo?
9. Syok!!
10. Martabak Manis
11. Persiapan Nikahan Mantan
12. Hava Siapa?
13. Kim & Best Hava
14. Best Karina
15. Nikahan Mantan
16. Bonus di Depan Mata
17. Debat nya Leo
18. Salah Tingkah
19. Anjir!
20. Leo Sialan!
21. Siapa Cepat Dia Dapat (1)
22. Siapa Cepat Dia Dapat (2)
23. It's Okay,I'm Fine
24. Danendra Cafe
25. Keuwuan Yang Tertunda
26. Misi
27. Singkat cerita
28. Mas Leo
29. Jaga Hati
30. Aku Cinta Kamu
31. Los Dol
32. Obsesi & New Friend
33. Kamu Karina
34. Ikan Hiu Makan Tomat
35. Jangan Solimeh
36. Hai Pacar
Mau Tanya.
37. 1 Day 1
38. 1 Day 2 + Undangan
39. Dokter Cinta
40. WC
41. Sebuah Story
42. Dara
43. Giveaway
44. Sandal
45. Deby Lagi!
47. Berhikmah
48. Mas Kurir
49. Jodoh Nggak Bakal Lari
50. Lamaran
51. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

46. Ke SBY

9.4K 1.2K 15
By TheRealJeremy

***

"Kenapa Karina? Apa kamu perlu sesuatu?"

Karina meremas ujung bajunya. Ia sangat gugup.

"Maaf pak,tapi temen saya belum datang." terang Karina.

Karina melihat ekspresi wajah dosennya. Beliau terlihat biasa saja. Karina mulai bernapas lega. Ia kira,dosennya itu akan bereaksi berlebihan, seperti marah misalnya. Ternyata,hanya ketakutan Karina semata.

"Kamu bisa lanjutkan sendiri. Nilai temanmu akan saya pot--"

"Permisi,pak!" potong seseorang yang masuk kelas dengan napas tersengal-sengal. Siapa lagi kalau bukan Deby.

"Maaf pak,saya terlambat." ujarnya,sambil menunduk.

"Kamu teman kelompok dia?" tanya dosen tersebut, menunjuk Karina.

Deby mengangguk. "Iya,pak."

"Nilai presentasi kamu saya potong. Siapa nama kamu tadi?" ujar Dosen tersebut sambil mengambil daftar nilainya.

"Deby Aulia,pak. Absen delapan,"

Dosen tersebut mempersilahkan mereka untuk memulai presentasi. Tapi yang ada, Karina malah melakukan tanya jawab dengan Deby.

"Lo darimana aja sih?" ujar Karina kesal.

"Sorry,Kar. Itu tadi gue ada janji sama kenalan nyokap gue," jelas Deby.

Karina menghela nafas. "Kenapa lo nggak kasih tau sih? Gue udah deg-degan nih, gara-gara nungguin lo,"

"Iya,Kar. Maafin gue ya! Tadi penting banget soalnya. "

"Hei! Kalian kenapa malah ngobrol? Ayo mulai!" tegur dosen tersebut.

Karina segera membuka file yang sudah ia salin ke flashdisk nya tadi.

Untunglah, presentasi hari ini berjalan lancar untuk dirinya. Tapi,mungkin tidak untuk Deby.

***

"Dek,kamu sibuk nggak?"

Karina mengernyitkan dahinya. Tumben sekali ibunya ini menelpon. Pasti ada apa-apa.

"Habis pulang kuliah sih ma. Ada apa? Tumben banget telpon," jawab Karina.

Karina menunggu jawaban dari mamanya,sambil berjalan menuju kulkas. Ia ingin mengambil cemilan kesukaannya.

"Papa kamu sakit,Dek. Sekarang mama ada di rumah sakit."

Karin membelakkan matanya. "Sakit apa ma? Tapi nggak apa-apa kan?"

Terdengar helaan panjang mamanya di telpon,membuat Karin semakin gelisah. "Nggak apa-apa,tadi cuma pingsan. Kata dokter bentar lagi papa kamu pasti siuman."

"Kok bisa sih ma? Papa habis kenapa?"

Karin mengambil air putih untuk menenangkan dirinya sebentar.

"Kata dokter cuma kecapean. Papa kamu kerja keras banget,buat balikin perusahaan kita. Tapi,untung aja perusahaan kita udah balik ke tangan papa,Kar."

Karin sangat lega mendengarnya. Tapi di sisi lain,ia juga sangat khawatir dengan keadaan papanya sekarang.

"Ma,aku pulang ke Surabaya,ya?"

"Kamu beneran nggak sibuk kan,dek? Mama takut ganggu waktu kamu."

Karina menggeleng,walaupun usahanya itu tak terlihat sang mama. "Nggak kok ma,tenang aja. Aku juga baru selesai ada ujian,jadi waktu ku lumayan kosong,"

"Yaudah. Biar mas kamu yang jemput ya?"

"Mas Idris di rumah ma?"

"Iya,ini dia ada di samping mama. Kamu mau bicara?"

"Nggak ma. Gimana kalau Karin suruh antar Hava aja,ma? Kasihan pasti mas Idris harus bolak-balik Surabaya ke sini."

Mama Karin menghela nafasnya. "Yaudah terserah kamu mau diantar siapa. Yang penting kamu jangan sendirian ya,dek."

Karina tersenyum. "Iya ma,siap."

"Mama tutup dulu ya telponnya. Dokternya udah datang,mau ngecek papa kamu,"

"Iya ma,semoga papa baik-baik aja."

Sambungan telepon pun terputus. Karina menghela napasnya panjang.

Karina lalu bergegas menuju kamarnya,ia merapikan pakaiannya untuk ia bawa ke Surabaya besok.

"Ya ampun! Gue lupa kalau sekarang gue udah kerja!" ujarnya sambil menepuk keningnya.

"Aduh,gue harus izin sama Mas Leo dulu,"

Akhirnya,Karina mengambil ponselnya dan berniat ingin menelpon Leo.

Tapi, terlambat. Leo sudah terlihat berada di depan rumah Karin.

"Halo Karin!"

Leo menyambut kedatangan Karin di depan pintu dengan senyumannya yang cerah.

"Ngapain ke sini?"

Leo mengendikan bahunya. "Gabut aja."

Karina terkekeh. Ada-ada saja Leo ini.

"Kamu mau sekalian berangkat ke kantor sama saya,Kar?" tanya Leo. Leo mengernyitkan dahinya ketika tidak ada sahutan dari Karina.

"Kar?"

Karina mendongakkan wajahnya dari ponsel yang sedari tadi lebih menarik perhatiannya daripada Leo. "Ya kenapa?"

"Kamu lagi ngapain sih?"

"Lagi chat Hava,mas." jelas Karin,kembali mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Oh yaudah,kita berangkat ke kantor sekarang." ujar Leo,lalu beranjak dari duduknya.

Karina mencegah Leo keluar. "Tunggu mas. Aku ada yang lupa,"

"Lupa apa? Belum nyuci?"

Karina menggeleng-gelengkan kepalanya. "Bukan! Aku mau izin ke mas,buat beberapa hari kedepan aku nggak bisa masuk kerja."

Leo mengernyitkan dahinya. "Kenapa? Kamu capek?"

Karina menggelengkan kepalanya. "Aku mau pulang sebentar ke Surabaya,mas. Papa lagi sakit,"

"Papa kamu sakit? Kenapa kamu nggak bilang dari tadi?"

Karina meletakkan ponselnya ke meja. "Mama tadi baru aja telfon,mas. Kamu izinin kan? 3 hari gitu?"

Leo mengangguk. "Oke sih,kerjaan juga nggak banyak amat kok,"

Karina tersenyum.

Leo mengangguk dan kembali duduk di sofa. "Tapi,kamu naik apa ke sana?"

"Minta anterin Hava,mas."

Leo mengernyitkan dahinya. "Kenapa nggak sama saya saja?"

Karina menggelengkan kepalanya. "Kan nginep mas. Emangnya mas mau nginep?"

"Boleh aja sih,kalau ada tempat nginepnya." Ujarnya terkekeh.

Karina melangkahkan kakinya menuju kamar untuk merapikan bajunya kedalam koper.

Leo pun mengikutinya.

Ia bersender di pinggiran pintu.

"Tapi bentar lagi si Hava datang kayaknya. Nggak enak kalau aku suruh pulang lagi," jawab Karin sambil tetap melipat bajunya.

"Kamu nggak mau saya ikut,Kar?"

Karina langsung menolehkan kepalanya. "Ah,nggak gitu. Selain itu apa kamu juga nggak lagi repot?"

Leo menggelengkan kepalanya.

"Oke deh. Kalau gitu kita naik mobil aja ya?"

Leo membelakkan matanya. "Hah? Berapa hari kita sampai di Surabaya? Kapan nyampainya kalau gitu," ujar Leo tak percaya.

Karin mengendikan bahunya. "Palingan nggak sampai 24 jam,mas." jawabnya. "Lagian, kalian ada berdua kan, masing-masing nyetir durasinya 12 jam. Atau nggak kalian selang-seling, 2 jam sekali gantian nyetirnya." lanjut Karin,sambil tertawa puas.

Leo tak habis pikir dengan Karina. Kenapa dia selalu memilih jalan yang ribet daripada jalan yang mudah?
Jika di pikir-pikir,mereka lebih baik naik kereta api . Hemat waktu dan uang tentunya.

"Dan kamu? Tidur di bangku belakang?" Uajr Leo memutar bola matanya.

Karina tertawa keras. Lucu sekali,ia tidak pernah merasa tertawa puas selama ini. Hanya karena melihat wajah Leo yang kesal ia bisa senang,karena ekspresi Leo kali ini tidak seperti biasa.

"Kamu seneng saya kesel? Lanjutin!"

Karina melanjutkan acara tertawa nya. Ia bahkan sampai menepuk-nepuk lututnya saking gelinya dengan wajah dan tingkah Leo.

Karina menyeka air matanya yang keluar karena ia tak bisa berhenti tertawa.

Ia mengusap-usap pipinya yang terasa kaku sehabis tertawa. "Mas kayaknya itu Hava deh. Kamu bukain sana!" ujarnya,ketika mendengar suara ketukan pintu.

Leo melipat kedua tangannya di dada,dan mukanya sudah datar sekarang. "Hmm,"

Leo berjalan menuju pintu dengan ekspresi yang masih datar.

"Hai Karin---" ujar Hava,terpotong karena terkejut dengan makhluk didepannya.

"Loh,mas bro! Ngapain di sini?" Lanjutnya.

"Loh,pacar Dahlia ya?"

"Loh bajunya mas Bro merek Chenel itu?"

"Loh jeans kamu robek,Va?"

Hava menutup mulutnya dengan sebelah tangan."Loh,mas bro berduaan aja sama Karin?"

"Loh,kamu kok tau?"

"Apaan sih,berisik! Lah loh-lah loh aja kalian berdua ini," ujar Karin,sambil menenteng tas ditangannya dan menarik sebuah koper.

"Mas bro kok ada disini,Kar?"

Karina mengendikan bahunya. "Nggak tau,tanya aja sama dia."

Hava melirik Leo.

"Saya ingin mengantar Karina ke Surabaya." jawab Leo cepat.

Hava mengangguk. "Lo nggak jadi minta antar gue kan,Kar? Kan udah ada Mas Bro," tanyanya,berniat membalikan badan ingin keluar kost-an.

"Eh tunggu dulu! Kita berangkat bertiga. Lagian lo juga pasti dibutuhkan di Surabaya," cegah Karin.

"Emangnya gue berguna apa? Suruh ngasih makan bayinya bibi Jubaedah?"

"Jadi babu." Sahut Leo.

***

Ada typo comment!


SWIPE GUYS,AKU DOUBLE UP!!

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 41.5K 55
Sial bagi Sava Orlin setelah melihat lembar penetapan pembimbing skripsinya. Di sana tertulis nama sang mantan calon suaminya, membuat gadis itu akan...
621K 99.2K 39
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
2.3M 254K 45
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
954K 44.5K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...