Salah satu dari kedua wanita tua itu menyapa mereka semua dengan tongkatnya yang ia gerakkan hingga munculah sekilas cahaya berwarna hijau yang menciptakan bayangan kertas raksasa dengan tulisan-tulisan kuno. Mirip seperti hologram di zaman modern.

Di dalam kertas ilusi itu muncul tulisan yang mengatakan——atau lebih tepatnya menjelaskan bahwa sekarang ini mereka berada di gedung utama. Ada ketentuan-ketentuan di bawahnya yang berisikan visi dan misi sekolah di Sakura dan peraturan-peraturan. Lalu kembali menghilang bersamaan dengan hentakkan tongkat itu ke lantai yang membuat buyar lamunan semuanya.

"Selamat datang di Sakura Akademi! Perkenalkan, saya adalah ketua alkemis dan dia adalah ketua murid. Kalian hanya perlu memanggilku dengan sebutan Nyonya Nil dan menyebutnya dengan sebutan Nyonya San," jelas Nyonya Nil sembari menunjuk wanita tua di sampingnya yang tak lain adalah Nyonya San.

Nyonya San maju dengan senyumannya. "Halo semua, di hari pertama, hanya akan diisi dengan pembagian kartu plakat, dan pembagian asrama. Selainnya seperti berkeliling atau mencari teman itu boleh kalian lakukan setelahnya. Silahkan kembali berbaris untuk mengambil kartu plakat dan daftar asrama. Berbahagialah!" jelasnya sembari mengatur barisan.

Semua mariam kembali berbaris dengan rapi. Yah, masih awal. Kita tidak tahu bagaimana ke depannya, apakah akan tetap naif seperti ini?

Niura berbaris di belakang Yihua dan Liwei. Di belakangnya banyak mariam lain yang tidak ia kenali, namun mereka mengenal Niura. Mungkin karena statusnya sebagai putri mahkota Quon yang dirumorkan sebagai sampah, atau karena gelar mariam utama? Entahlah.

Yihua menoleh ke belakang dan mendapati Niura yang sedang melamun. Ia menjentikkan jarinya hingga membuat lamunan Niura buyar.

"Apa?" tanya Niura tak suka. Yihua yang melihat raut tak menyenangkan itu langsung menggaruk tengkuknya canggung.

"Aaa ... itu ... kita benar-benar akan sekamar, kan?"

Pertanyaan itu lagi. Sudah berapa kali Niura mendengar dan menjawabnya. Bosan.

"Ck. Mengapa khawatir sekali?" tanya balik Niura yang ingin mengetahui penjelasann yang membuatnya pusing.

Yihua cengegesan, ia tidak mampu menjawab dan hanya bisa menoleh ke arah Liwei. Liwei yang mengerti arti tatapan itu hanya memutar matanya jengah, lalu mengalihkan pandangannya menatap Niura dan tersenyum. "Yihua akan selalu merasa takut jika hanya sekamar denganku. Dulu, saat ia sedang belajar membuat ramuan, tanpa sengaja aku menumpahkan ramuan bunga ... ash—apa namanya itu ... intinya bunganya berwarna hitam dan membuat ramuan yang dibuat Yihua berubah menjadi ramuan gas yang terus mengeluarkan busa, dan itu membuatnya trauma, hehe ...." jelasnya ikut cengengesan mengingat kejadian itu.

Niura pun ikut terhibur mendengarnya. Mengetahui kalau antriannya masih panjang, kemudian ia kembali bertanya. "Lalu, apa yang terjadi?" tanyanya penasaran.

Kali ini Yihua yang menjawab sambil menunjuk Liwei kesal. "Dia meletakkannya di sandalku! Lalu aku menangis dan membuat ayahku mengubur sandalku di ternak sapi! Padahal itu sandal kesayanganku!" Terlihat jelas raut wajah kacaunya. Namun Niura dan Liwei malah tertawa kelepasan hingga tak sadar kalau sekarang giliran mereka untuk menghadap Nyonya Nil dan Nyonya San.

"Ah ... maafkan kami," ujar Liwei merasa bersalah. Nyonya Nil yang mengerti hanya mengangguk dengan senyumannya, kemudian mengurus keperluan Liwei, kemudian Yihua.

"Selanjutnya."

Kini giliran Niura. Ia berjalan dengan santai, lalu sedikit membungkukkan badannya di hadapan Nyonya Nil sebagai tanda hormat.

Ini waktunya berhadapan dengan Nyonya Nil dahulu. "Manis sekali ... katakan siapa namamu, gadis muda?" tanyanya sama seperti ia menanyakannya ke para mariam lain.

Princess of Rainbow Element [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang