O3O.

1.9K 200 13
                                    

Ayna terdiam saat Jeff datang ke rumahnya sambil menyerahkan surat gugatan cerainya. Seharusnya Ayna seneng kan?

Setelah mengantarkan itu Jeff bener-bener pergi tanpa sekatah kata kecuali 'ini suratnya, kamu jangan takut aku pasti datang ke sidang kita, jaga diri baik-baik, maaf untuk semuanya.'

Iya, cuma itu yang Jeff katakan kepada Ayna. Ayna berharap apa sekarang? Jelas-jelas Jeff sudah menyerah dan sudah tidak mencintainya.

Ayna kaget saat ada seseorang yang memanggil namanya. Ayna sekarang berada di caffe untuk sekedar menghilangan pikirannya.

"Pak Doy? Ngapain kesini?" Tanya Ayna saat melihat Doyoung yang tengah berdiri di depannya. "Bapak ga kerja?"

Doyoung langsung saja duduk di depan Ayna.
"Kenapa manggil saya bapak lagi? Kan kamu bukan sekretaris saya lagi Ayna."

Ayna terkekeh,"Oh iya lupa, soalnya wajah kak Doy emang kayak bapak-bapak sih."

Doyoung hanya tersenyum mendengarnya, lebih tersenyum ke kata 'kak Doy' sih.

Baru kemarin Ayna memanggil Ayna sebutan itu karena mengingat dulu Doyoung adalah kakak kelas nya.

"Jadi gimana, kamu ikhlasin Jeff buat Yeri?" Tanya Doyoung.

"Hhmm, lagian selama ini Ayna cuma jagain jodohnya orang kak, dan Ayna sekarang tau mana cinta yang tulus dan tidak tulus." Doyoung ngangguk.

"Lusa besok sidang kita berdua, Ayna takut." Kata Ayna, Doyoung ngerutin dahi nya.

"Kenapa takut Na? Kalau kamu udah yakin sama keputusannya, kamu ga perlu takut karena keputusan kamu udah tepat." Ucap Doyoung.

"Kak Doy kalau ayna boleh tau, kenapa kakak sama Jeffrey mutusin persahabatan kalian?" Tanya Ayna Doyoungnya kaget.

"Ya masalah biasa, udah jangan dibahas." Kata Doyoung sambil tersenyun kepada Ayna.

Beberapa jam mereka berdua duduk di caffe ini membicarakan hal-hal random dan tentang ketakutan Ayna untuk menghadapi sidang perceraiannya besok lusa.
















Dua hari kemudian,  Ayna sudah datang ke sidang perceraiannya dengan Jeff. Semuanya telah berakhir, cinta, kasih sayang yang selalu Ayna berikan kepada Jeff semuanya berakhir.

Ayna sedang menunggu diluar bersama kedua orang tuanya, Jeno tidak bisa datang dikarenakan sedang menyusun skripsi.

Ayna menjadi sakit hati saat melihat Jeff yang sudah datang, ia hanya sendiri. Pandangan mereka berdua bertemu, Ayna lebih dulu mematahkan pandangannya.

Keduanya dipanggil untuk kedalam sidang.




Tiga ketukan palu berbunyi, mereka resmi berpisah mulai hari ini.

Jeff keluar begitu juga dengan Ayna, tiba-tiba saja Jeff memeluk tubuh Ayna. Ayna yang kaget langsung menetskan air matanya tanpa Jeff sadari.

Jeff memeluk tubuh Ayna erat tanpa ada balasan dari Ayna.
"Ayna, jaga diri baik-baik ya?  Maaf selama ini aku ga bisa bahagiain kamu." Jeff melepaskan pelukannya lalu menggenggam kedua tangan Ayna.

"Janji ya bakal bahagia?" Ucap Jeff dan Ayna hanya mengngangguk tanpa melihat tatapan Jeff.

"Aku pergi ya? Rumah yang kita tinggalin sekarang jadi milik kamu." Kata Jeff.

"Jeff, aku ga pernah minta rumah itu jadi milik aku, aku gamau tinggal disana. Aku bisa beli sendiri, permisi." Ucap Ayna lalu berjalan meninggalkan Jeff beberapa detik kemudia ia berhenti.

"Oh iya, kamu juga jaga diri baik baik ya? Aku harap kamu sama dia bahagia." Setelah mengatakan itu Ayna langsung pergi dari sana.



Semua berakhir, betul kata orang kalau cinta pertama ga akan bisa jadi kenyataan. Kalaupun bisa, pasti dari awal sampai akhir mereka akan bahagia.

Ayna tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, tetapi Ayna berharap ia bahagia dengan seseorang yang ia cintai dan juga sebaliknya.

Ayna masih berdiam di mobilnya, kedua orang tuanya sudah pergi dari tadi. Entah apa yang sekarang Ayna pikirkan.

Lamuanannya buyar saat mendengar hp nya berdering, Ayna melihatnya lalu mengngangkatnya.

"Halo kak?"

"Jangan sedih Ayna, ini keputusan terbaik kamu kan?"

"Iya."

"Butuh pelukan gak?"

"Ha?"

Pintu mobil Ayna diketuk, Ayna menoleh lalu tersenyum saat melihat Doyoung alias kak Doy berdiri di samping mobilnya dengan hp yang ditempelkan nya di telinga.

Ayna memutuskan sambungannya lalu keluar dari mobil.

"Jangan sedih ya? Kalau kamu sedih nanti saya juga sedih." Kata Doyoung lalu terkekeh karena perkataannya sendiri.

Begitupun Ayna yang terkekeh.

"Siapa yang sedih coba? Dia kali yang sedih udah jahat sama Ayna." Kata Ayna.

"Ayna, boleh saya gantiin Jeff dihati kamu?"

Doyoung gila, anak orang baru cere udah minta digantiin posisi Jeff dari hatinya. Dan ini masih di gedung pengadilan agama.

Ekspresi Ayna langsung kaget kemudian tertawa,"Jangan bercanda kak." Kata Ayna sambil memukul pelan bahu Doyoung.

"Saya serius Ayna, dari dulu saya udah suka sama kamu. Tapi saya harus ikhlasin kamu sama yang lain karena kamu engga suka sama saya." Kata Doyoung, Ayna langsung berhenti ketawa lalu menatap Doyoung.

"B-beneran?" Doyoung ngangguk. "Kak, kasih Ayna waktu bisa?"

Doyoung ngangguk lagi,"Bisa, saya yakin kamu jodoh saya, soalnya jodoh ga akan kemana." Doyoung tertawa lagi akibat perkataannya barusan. Doyoung ngerasa bahwa dirinya yang sekarang bukan Doyoung yang dulu.































"Selamat ya pak, istri anda hamil dan usian kandungannya sudah satu bulan menuju usia dua bulan." Kata Dokter kandungan.

Yeri yang duduk di samping Jeff langsung memeluk lengan Jeff.

"Usia kandungan ibuk lemah, tolong dijaga betul ya? Nanti saya akan berikan resep obatnya." Yeri mengngagguk.

Yeri dan juga Jeff keluar dari ruang pemeriksaan, Yeri kelihatan senang sedangkan Jeff sedari tadi hanya merenung.

"Jeff kenapa sih? Ga senang ya?" Tanya Yeri.

"Seneng kok, siapa bilang gak seneng?" Ucap Jeff lalu memeluk tubuh Yeri dari samping.

"Tebus obatnya dulu yuk?" Ucap Yeri lalu melepaskan pelukannya dan berjalan ke apotek rumah sakit untuk menebus obat.

"Demi anak gue." Gumam Jeff kemudian mengikuti Yeri dari belakang.





















Tenang, blm tamat kok, btw maaf bgt ini cerita mkin ngelantur. Peningg cuy.
Sorry jga bru apdet, soalny kemrin wp aku terhapus dn dgn bodohnya aku gatau😭

Janlup votment sma follow aku ya




To be continue

 marriage that has not tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang