OO2.

3.2K 299 21
                                    

Jam makan siang telah tiba, Ayna yang diajak oleh Doyoung tadi menyetujuinya. Saat tibanya di rumah makan, Ayna ditelpon oleh suaminya yaitu Jeffrey. Ayna pun memencet tombol hijau disana.

"Hal-"

"Lo dimana? Gue makan siang gimana?"
Ucap Jeffrey yang membuat Ayna hela nafas berat.

"Aku lagi di kantor Jeff, iya di kantor. Kamu ga bisa delivery aja? Kalau aku pulang buat masak ga-----"

"Yaudah."

Jeffrey memutuskan sambungan telepon sepihak. Rasanya Ayna mau nangis aja disini mengingat ada Doyoung, dia urungkan niat nya.

Jeffrey kalau sedang tidak bekerja,  memang selalu meminta Ayna buat masakin makan siang. Tapi, masalahnya tuh Ayna ga boleh izin di jam kerja.

Bukannya Ayna gamau masak pagi-pagi, tapi masalahnya Jeff gamau makan yang sudah dingin lagian dia gabakal mau manasin.
Padahal mah, Jeff lebih pandai masak dibanding Ayna tapi, dia tuh males banget buat masak.

Doyoung yang sedang memerhatikan Ayna yang kelihatannya sedang sedih pun menanyakan kepada Ayna ada apa.

"Ayna kenapa? Kalau kamu tidak mau makan siang bersama saya gapapa kok." Ucap Doyoung.

Ayna geleng dan tersenyum,"Ga pak, saya mau. Tapiiiiii masalahnyaa suami  saya ga ada makanan di rumah. Tadi pagi saya ga masak."

"Bukannya, suami kamu pandai masak?" Ayna ngangguk," iya pak. Tapi dia males buat masak. "

"Kenapa ga delivery aja?" Tanya Doyoung.

"Udah sih tadi saya nyuruh, tapi gatau deh." Kata Ayna. Doyoung ngangguk," lagian dia udah besar kan? Ga usah dikhawatirin. Nih makan, sebelum makananya dingin."

Ayna pun ngangguk dan memakan makanan yang sudah dipesan Doyoung tadi.

Selesai makan, Doyoung dan Ayna pun pergi meninggalkan rumah makan tersebut dan kembali menuju ke kantor.

Tanpa disadari keduanya, sedari tadi seseorang memperhatikan mereka.

Tibanya di kantor, Ayna pun langsung mengerjakan tugas yang barusan Doyoung kasih yaitu, tugas nyusunin jadwal Doyoung dan nyusunin data pengeluaran bulan yang lalu dan sekarang.

Saat mengerjakan tugas yang diberikan boss nya, Yuqi. Teman sekaligus sahabatnya Ayna menghampiri meja kerja Ayna.

"Masih ada tugas lo?" Tanya Yuqi sambil duduk di tepi meja kerjanya Ayna.

Ayna ngangguk," iya nih masih banyak bangeg lagi."

Yuqi mencondongkam badannya mendekati ke telinga Ayna." Sama Jeff gimana? Masih diem-diem an?" Ucap Yuqi berbisik.

Ayna langsung menjauhkan badannya dari Yuqi." A-apa sih? Ganggu lo. Sana hussshhh." Ayna ngusir Yuqi.

"Ck! Kalau lo emang udah ga kuat sama Jeff, kenapa ga cerai aja sih?" KataYuqi.

"Ga semudah itu buat cerai Qi, karena gue masih cinta sama dia." Ucap Ayna melanjutkan tugasnya.

"Lo cinta sama dia, sedangkan dia? Belum tentu. Kenapa sih dia bisa berubah sih Ay?" Tanya Yuqi dan Ayna cuma gedikin bahu pertanda gatau.

"Oh iya, lo sama Lucas kapan nikah? Udah dua bulan tunangan tapi belum nikah juga. Gimana sih?" Tanya Ayna ke Yuqi.

"Hehe, kita berdua mah mau ngumpullin duit dulu. Kalau udah kekumpul, kita berdua mau buat rumah, beli mobil-"

"Yaudah seterah, sana lo! Gue mau lanjut kerja." Ucap Ayna dan mendorong pinggangnya Yuqi buat pergi.

"Iya! Selo dong!" Yuqi pun pergi dari meja kerjanya Ayna sedangkan Ayna kembali fokus ke tugasnya.

 marriage that has not tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang