Alam lain

1.3K 198 117
                                    

Hal terakhir yang aku ingat adalah aku berada di Aula Besar, berdiri di samping Harry yang duduk terengah-engah dengan aku yang memegangi tongkatku erat, lalu Kutukan Kematian menerpa tubuhku begitu saja dan semuanya lenyap.

"Cassandra."

Suara Mum. "Mum? Itu kau?"

"Kau melakukannya dengan baik."

Suara Dad. "Dad!"

Aku membuka kelopak mataku perlahan. Dan aku melihatnya. Aku melihat Mum dan Dad. Sedang tersenyum, tanpa darah dan juga luka.

"Mum! Dad!" Tanganku segera aku lingkarkan pada leher mereka masing-masing, mereka membalasnya, tentu saja.

Aku melepaskan pelukan, mengusap air mataku pelan dan memandang berkeliling. Mataku menangkap tempat yang hanya memiliki warna putih, lantai dimana aku terduduk juga terlihat berwarna putih, tidak hangat tidak pula dingin, benda datar yang semata-mata ada di sana.

"Jadi, aku sudah mati?" Aku bertanya pelan.

"Ya." Jawab Mum, menatap mataku dalam.

"Aku tidak menyangka kau secepat itu menyusul ku, Cassie." Suara lain terdengar, aku berdiri dan membalikan tubuh, terlihat seorang yang jangkung, rambut merahnya sangat familiar bagiku, itu Fred.

"Fred!" Sesaat setelah aku memanggil namanya, Fred melambaikan tangannya dan mengerlingkan matanya padaku, tak lupa senyum jahilnya.

"Fred, George menangisimu, keluargamu juga." Aku memberitahu Fred hal yang pasti Fred sudah tahu.

Fred tersenyum geli. "Itu bagus, mereka harus menangisiku. Tapi kurasa George akan depresi, dia juga kehilanganmu."

"Jadi George Weasley menggantikan ku?" Suara lainnya terdengar.

Suara ini. Aku menunggu dengan gemetar, sosok itu makin jelas dan jelas, berdiri tak jauh dari tempat Fred, baju kuningnya tetap sama seperti yang terakhir aku lihat, rambut cokelatnya dan juga mata abu-abunya, Cedric Diggory tersenyum sambil menatapku.

"Cedric." Aku bergumam tertahan.

"Ya?" Dia membalas, masih dengan senyuman. "Ahh, kau memanggil namaku. Tepat seperti kesepakatan kita. Walau harus menunggu beberapa tahun dan di alam lain."

Sosok-sosok lain bermunculan, Remus yang sedang merangkul Tonks, Sirius berada di sebelah Remus berdampingan dengan Moody yang menyeret kakinya, lalu Profesor Dumbledore dan juga Profesor Snape berjalan beriringan.

"Dengan ini," Kata Sirius, menatapku, penampilannya masih sama seperti yang terakhir kali aku lihat, "Keluarga Aldrich sudah tidak ada lagi, sama seperti keluarga Black?"

Dad tertawa di belakang, "Ya, tidak ada lagi Aldrich."

Aku berujar, "Impresif."

Mum dan Dad berjalan melewati ku, mereka berdua bergabung dengan yang lainnya di sebelah sana, meninggalkan aku yang masih terpaku di tempatku berdiri.

Mum angkat suara, "Jadi, bagaimana rasanya mengalami kematian?"

Kakiku melangkah mendekat pada mereka, dengan senyuman dan menjawab, "Lebih cepat daripada tertidur."

"Tapi," Aku mengerutkan kening, rasa penasaran datang walau langkahku tak terhenti, "Apakah mereka menang?"

"Mereka menang." Jawab Profesor Dumbledore, "Tom tetap mati saat dia melancarkan Kutukan Kematian padamu, Cassandra. Aku tidak tahu bagaimana Tom bisa melancarkan Kutukan Kematian sesudah mati."

"Menyedihkan, bukan?" Aku berujar, "Dibunuh oleh orang yang telah mati?"

"Tidak," Balas Sirius saat kami semua berjalan beriringan menuju sesuatu yang bercahaya menyilaukan, "Itu lebih baik daripada dibunuh oleh Ular."

"Ya," Kata Profesor Snape dingin, "Dan di bunuh oleh Ular lebih baik daripada mati karena tirai."

Sirius dan Profesor Snape saling memandang dengan tajam, hingga Remus berkata dengan lelah di samping Tonks yang menahan tawa, "Demi Merlin, bisakah kalian hentikan itu?"

Sirius dan Profesor Snape hendak membuka mulut, tetapi Moody lebih cepat, "Kalian ingin merasakan mati untuk kedua kalinya?"

"Mereka selalu mendebatkan hal itu," Kata Tonks padaku, lalu dia melanjutkan kekehannya.

Aku tertawa, memandang lurus ke depan, silau cahaya hanya beberapa meter lagi, "Kematian tidak terlalu buruk."

•••••

(◔‿◔)

Cassandra Aldrich II [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang