Mum dan Dad

848 180 25
                                    

Ada satu lagi di draf, triple update lagi? Hshshs.

•••••

Lebih banyak lagi yang sedang bertempur di mana-mana, di tangga dan di Pintu Masuk, Pelahap Maut di mana-mana yang aku lihat, Yaxley dekat pintu depan bertarung dengan Dad, seorang Pelahap Maut bertopeng berduel dengan Kingsley tepat di sisi kami. Siswa-siswa berlarian ke segala arah, beberapa membawa atau menyeret teman yang luka. Harry mengarahkan Mantra Pembius pada Pelahap Maut bertopeng, luput tapi nyaris kena Neville, yang muncul entah dari mana dan melepas sepemelukan Venomous Tentacula yang berjungkir balik dengan gembira di sekitar Pelahap Maut terdekat dan mulai menggulungnya.

Aku, Harry, Ron, dan Hermione berjalan cepat ke arah tangga pualam, pecahan kaca di kiri kami, jam pasir Slytherin yang menandai poin asrama, batu jamrudnya berceceran di mana-mana, sehingga orang terpeleset dan berjalan terhuyung-huyung saat mereka berlari di situ. Dua sosok jatuh dari balkon di atas saat kami sampai ke atas dan aku melihat samar-samar seekor binatang berkaki empat berlari cepat melintas Aula untuk menancapkan giginya pada yang jatuh.

"TIDAK!" Jerit Hermione dan dengan ledakan yang menulikan dari tongkatnya, Fenrir Greyback terlempar ke belakang dari tubuh Lavender Brown yang gerakannya sudah lemah. Fenrir menabrak sandaran tangga marmer dan sedang berjuang untuk berdiri kembali. Lalu dengan kilasan cahaya putih dan suara berderak, sebuah bola kristal jatuh dari atas kepalanya, dia jatuh ke tanah dan tidak bergerak lagi.

"Aku masih punya lagi," Jerit Trelawney dari atas pegangan tangga. "Lebih banyak untuk siapapun yang mau! Sini!"

Dengan gerakan seperti servis tenis, Trelawney mengeluarkan bola kristal yang besarnya luar biasa dari dalam tasnya, mengayunkan tongkatnya di udara dan menyebabkan bola itu meluncur melintas aula dan pecah kena jendela. Pada saat yang sama, pintu depan dari kayu yang berat tiba-tiba terbuka dan lebih banyak lagi laba-laba raksasa memaksa masuk ke Pintu Masuk. Teriakan ngeri memecah udara, yang sedang bertempur pun bertemperasan. Pelahap Maut maupun penghuni Hogwarts sama saja, dan kilasan sinar merah dan hijau beterbangan di tengah-tengah monster-monster yang datang, mengerikan, lebih mengerikan dari apa yang ada.

"Bagaimana kita bisa keluar?" Pekik Ron di antara jeritan-jeritan, tapi sebelum aku, Harry atau Hermione menjawab, kami terpaksa menepi, Hagrid telah datang dari tangga menenteng payung pink berbunga.

"Jangan sakiti mereka, jangan sakiti mereka!" Hagrid berteriak.

"HAGRID, JANGAN!" Harry lupa segalanya, ia berlari secepat ia bisa keluar dari Jubah, lari membungkuk untuk menghindari Kutukan-kutukan yang membuat Aula terang benderang.

"HAGRID, KEMBALI!" Tapi Harry bahkan belum setengah jalan saat aku melihatnya terjadi, Hagrid lenyap di antara para laba-laba, yang berlari ke sana kemari, dengan gerakan mengerumuni, laba-laba itu mundur di bawah serangan gencar mantra, Hagrid terkubur di tengahnya.

"HARRY, KEMBALI!" Aku berteriak saat melihat Harry mengejar kawanan laba-laba yang membawa Hagrid ke tanah gelap.

"Oh--" Jerit Hermione, saat aku, Hermione dan Ron mencapai Harry dan memandang ke atas ke raksasa yang sedang mencoba menangkap orang dari jendela di atas.

"JANGAN!" Ron berteriak, menangkap tangan Hermione yang sudah mengacungkan tongkatnya. "Pingsankan dia dan dia akan menghancurkan setengah kastil--"

"HAGGER?" Grawp datang dengan tiba-tiba dari sudut kastil, baru sekarang aku menyadari bahwa Grawp memang raksasa berukuran mini. Monster yang besar sekali itu sedang mencoba menghancurkan orang-orang di lantai atas, melihat sekeliling dan menggeram. Undakan batu bergetar saat raksasa itu menghentakkan kaki pada sebangsanya yang lebih kecil dan mulut miring Grawp terbuka, memperlihatkan gigi sebesar setengah batu bata dan kuning, lalu mereka saling menyerang dengan kebuasan singa.

Cassandra Aldrich II [✓]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon