23 - Sebuah akhir kisah🍂

1.7K 167 30
                                    

Keknya sama aja sksk, yg ku ubah bonchapnya aja ehe') semoga tetep suka yaw. Soalnya ini panjang banget weh:)

🍂

Malam ini kamu tengah terduduk didepan balkon kamar, hanya terdiam sembari menikmati angin malam.

Sunyi, membuatmu sangat merasa tenang sekarang.

Sedari tadi kamu tidak bisa tidur dengan benar karna ada sesuatu yang mengganjal dihatimu.

Kamu menghembuskan nafas panjang, ternyata ini sudah mulai larut malam. Dan besok kamu punya banyak pekerjaan.

"Oke (y/n) lo gak boleh bergadang! Inget besok banyak kerjaan, nanti lo telat." Ucapmu mengingatkan diri sendiri

Jika bukan diri sendiri, toh siapa lagi yang akan mengingatkan dirimu? Orang lain tidak ada yang tahu bahwa kamu belum tidur.

Dan sebelum hal itu terjadi lebih baik kamu masuk ke dalam kamar lalu menutup pintunya.

▪▪▪

Besok paginya, kamu terbangung dari tempat tidurmu karna suara dering dari ponselmu. Alarm yang sudah kamu pasang semalam.

Kamu melihat ke arah jarum jam, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirimu sebelum pergi ke Cafè.

Kebetulan Kuliah libur hari ini, jadi kamu akan menyempatkan waktu untuk mengurus Cafè sebentar.

Setelah selesai kamu langsung pergi keluar kamar, untuk ikut sarapan bersama pagi ini.

Kamu menuruni anak tangga, melihat semua anggota keluarga mu yang tengah kumpul dibar kitchen seperti biasanya.

"Jaehyun denger Jeno mau ngelamar cewek ya Mih?" Jaehyun mengeraskan suaranya saat melihat dirimu turun.

Dan kamu sangat mendengar jelas apa yang tadi Jaehyun katakan.

"Iya, Tante Tiffany si bilangnya gitu." Sahut Mamih

Sedangkan Papih hanya diam mendengarkan pembicaraan istri dan putranya sembari meneguk segelas kopi pagi.

"Kapan Mih?" Tanya Jaehyun.

"Malam ini," jawab Mamih cepat

Seketika kamu diam mematung didekat tangga. Apa yang baru saja kamu dengar itu kenyataankah? Tapi kenapa hanya keluarga mu yang tahu.

Kenapa jeno tidak memberitahunya bahwa ada seseorang yang akan dia lamar hari ini.

Terlintas rasa sesak didadamu ketika mendengar sahabatmu sendiri yang akan melamar perempuan lain.

Ditambah kamu hanyalah sahabat dari Jeno, dan itu tidak lebih.

Tapi apakah harus berdiam seperti ini kah? Kenapa dia tidak mau memberitahumu.

Otakmu terus saja mengeluarkan banyak pertanyaan negatif. Kamu menggelengkan kepala keras.

Kamu tidak boleh berpikir negatif. Pasti ada alasan kenapa Jeno tidak memberitahumu.

Best Boyfriend [Jeno X You]✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora