37: KANGEN

2.5K 276 67
                                    

Walaupun kita kecewa dengan seseorang itu dan membencinya, jangan di karnakan kita semua ikutan terlibat untuk membencinya juga.


  Kini adalah hari yang di tunggu tunggu Faro selama ini, hari dimana dirinya di izinkan buat pulang ke mansion dan lepas dari alat alat medis yang tak di ketahui namanya oleh Faro.

Mulanya sih ruangan serasa biasa aja obrolan dan gurauan biasa yang selalu abang abangnya berikan pada Faro. Tapi setelah datang seorang lagi makhluk ehh ehh salah maksudnya tu si Rio, ya dia datang membuatkan suasana heboh. Padahal hanya mereka berdua doang. Sementara abang abang Faro tak marah yang ada mereka senang si bungsu mau bergaul dan melupakan tentang masalah yang di alaminya sekarang.

"Rio?" panggil Faro ke Rio

"Hmm ada apa?" tanya Rio sambil menatap sedih ke wajah temannya itu.

Rio juga gak tega melihat teman di hadapannya ini seperti sekarang.

"Gimana kabar Stevan sekarang? gue kangen loh pengen denger ocehannya hehe huftt dia gak pernah ke sini Rio tapi pas gue masih belum sadar gue ngerasa aja gitu kalau dia datang jenguk gue tapi dia bilang buat pergi apa benar itu?" tanya Faro sambil menunduk

"Udah lo jangan sedih kan ada gue di sini lagi pula Stevan gak marah lo lagi kok malah dia minta maaf gara gara dia elo yang kecelakaan" ucap Rio sambil menepuk pelan pundak temannya itu

"Dia gak pergi kan?" tanya Faro lagi memastikan apa yang di rasai nya selama ini benar adanya

"Om George yang bawa Stevan pindah dan memulai hidup baru di tempat lain tapi lo jangan khawatir kita masih bisa kok telfon dia, Lo mau gue telfon Stevan pasti dia juga kangen sama lo" ucap Rio sambil mescroll hapenya mencari kontak Stevan

"Eh gausah, gue gak mau dia tau kalau gue udah gak sempurna seperti dulu lagi, gue malu dengan tampilan gue kayak gini hihi si buta hmm" ucap Faro menunduk

"Huftt coba lo jangan terlalu negative thinking gitu kita sahabat lo mau gimana pun tampilan elo, lo tetap sahabat kita, sahabat kita yang paling nakal hehe bentar gue telfon Stevan dulu" ucap Rio

Tanpa mereka tahu, sedari tadi ketiga cowo yang juga berada di ruangan itu menatap mereka sambil mendengar obrolan mereka. Sedikit kaget juga saat mendengar penuturan sang adek ke temannya.

Gak bisa di sangkal lagi gak ada orang yang mau jadi buta padahal dulu dirinya sempurna ya sih gak terlalu sempurna tapi bersyukur lah masih bisa melihat gak seperti sekarang. Hal itu yang membuat ketiga abangnya ini semakin merasa bersalah pada si bungsu karna udah lengah dalam menjaga anak itu

"Abang akan secepatnya nyari pendonor untuk kamu dek, Abang gak akan biarin kamu begini terus. Mau sebanyak apa pun biayanya abang akan keluarin asalkan adek abang bisa melihat lagi dan ceria lagi seperti dulu bukan ceria yang di buat buat seperti sekarang" batin bang Farhan saat ini

Sementara Faro dan Rio pula, saat ini mereka sedang telfonan sama Stevan.

"Faroooo hikss gue kangen sat!!! Gue seneng lu udah bangun tapi maaf gue belum bisa jenguk elo" ucap Stevan sedikit terisak karna terlalu kangen akan kedua temannya ini terlebih lagi Faro.

"Gausah lah lu jenguk lagian gue gak bisa liat elo lagi" ucap Faro lirih

"Maksud lo apa? Rio tukar ke video call" pinta Stevan

Alfaro David ©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang