10: RAHASIA

7.4K 662 27
                                    


Sakit rasanya jika lo tau orang yang lo sayang itu mempunyai banyak rahasia dan dirinya tak ingin kalian mengetahui semua itu

Brakkk..

Blammm..

"Apaan tuh?" Panik mereka begitu juga Faro yang langsung berdiri dari duduknya dan memilih beranjak ke hadapan buat melihat

Sementara yang lain juga ikut menyusul Faro takut terjadi sesuatu. Tapi setelah di depan ruang keluarga

"Gue gak akan biarin lo ngehancurin keluarga gue bangsat"

Faro dengan yang lain mendengar ucapan abang tertuanya itu, tak mau menunggu lama Faro langsung berjalan mendekat ke arah abang Farhan ya itu. Sebelum beranjak mendekat abangnya Faro juga bilang dengan yang lain buat lanjut makan.

☁️☁️☁️

"Bang? Are you okay?" Tanya Faro. Ada sedikit rasa khawatir saat melihat mata sosok dihadapannya ini yang selalunya memandangnya tajam dan menakutkan sekarang malah berkaca kaca.

"Adek,sini sama abang" Ucap bang Farhan dan diiyakan saja oleh Faro

"Maafin abang telat nemuin kamu tapi abang mohon banget jangan pernah ninggalin abang lagi ya walaupun nantinya ada badai yang gak kita inginkan akan terjadi" Ucap bang Farhan sambil memeluk Faro

"Apa ini rasanya dipeluk abang kandung? Hmm nyaman gue suka" Batin Faro

"Iya Faro janji tapi jika kalian yang meminta Faro buat pergi dari tempat ini juga Faro lakuin kok" Ucap Faro pelan

"Apa gue harus buka hati gue buat keluarga gue? Tapi gimana kalau gue nanti bikin mereka kecewa secara kan gue ini suka balap malu maluin lagi kasian mereka nanggung malu" Batin Faro

"Abang janji bakal jaga adek abang sampe kamu nikah dehh" Ucap abang Farhan lalu terkekeh pelan

"Apaan sih ih pacar aja gak ada gimana mau nikah, udah lah mending Faro sambung makan, abang udah makan?" Tanya Faro lagi dan diiyakan oleh abang Farhan

"Ouh yaudah abang gih istirahat aja Faro mau ngasih makan anak anak Faro" Ucap Faro lalu beranjak dari sana meninggalkan beribu tanda tanya pada seorang Farhan

"Anak? Siapa anaknya? Apa jangan jangan adek udah bikin anak orang gak perawan lagi huaaa gak boleh jadi ini" Batin Farhan sambil membelalak kan matanya itu

☁️☁️☁️☁️

Setelah selesai acara makan, Faro langsung bergabung bersama papa dan abang abangnya di ruang keluarga.

Disini Faro melihat mereka seperti membincangkan sesuatu tapi tak bisa didengar Faro soalnya suara mereka tertawa pelan untuk didengar Faro yang jauh dari sofa ruang keluarga.

"Malam semua" Sapa Faro saat di depan ruang keluarga

"Faro? Sini duduk sama papa" Tawar papa Adam dan diiyakan oleh Faro

"Faro nanya boleh ga?" Tanya Faro menatap mereka semua

"Tanya apa bayi gede nya abang" Ucap Rafael membuatkan Faro menjadi kesal

"Gue bukan bayi ya!!!",ucap Faro kesal sambil menunjuk wajah Rafael

"Faro, dengerin papa Faro gak boleh nunjuk wajah abang kayak gitu sama aja dianggap kurang ajar ngerti ga?" Terang papa Adam dengan lembut

"Iyain tapi salah dia dong siapa yang nyuruh dia bilang gue eh maksudnya Faro bayi!!" Ucap Faro masih dengan wajah kesalnya itu

"Iya deh iya maaf ya" Ucap Rafael

"Cuma nanya itu doang?" Tanya Arlan yang sedari tadi hanya mendengar pembicaraan papanya dan kedua adeknya itu.

"Ohiya Faro mau tau gimana cerita nya Faro bisa terpisah sama kalian?" Tanya Faro membuat keempat orang yang mendengar pertanyaan nya itu terdiam dan membeku

"Hei pa? bang? Faro nanya kalian loh kok gak dijawab sih malah diam natap satu sama lain? Apa jangan jangan kalian nyembunyiin sesuatu ya sama Faro",ucap Faro menatap mereka dengan tatapan tajamnya

"Hmm gini aja sekarang udah malem lagi pula ini juga udah waktunya Faro untuk tidur. Buat pertanyaannya besok deh papa kasih tau ya" Ucap papa Adam dengan suara gemetar

"Kenapa gak sekarang aja pa? Terus kenapa papa kek gemetar gitu?" Tanya Faro

"Gak ada" Jawab papa Adam seadanya

"Ohiya sebelum Faro pergi Faro mau nanya yang di dalam foto itu mama yang mana ya?" Tanya Faro sambil menatap foto yang di maksudkan nya

Dan untuk kali ini mereka juga terdiam dan menatap satu sama lain

"Kenapa? Faro cuma mau liat wajah mama itu doang kok" Ucap Faro sejujurnya

"Mama gaada di situ dek hmm saat itu mama udah sakit sakitan dan gak bisa ngapa ngapain coba liat disini juga gaada abang kan? Karna saat itu abang jagain mama di kamar" Ucap abang Farhan yang masih terlihat gugup

"Ouh gitu hmm okay deh Faro mau ke kamar dulu cape mau tidur" Ucap Faro

"Salam dulu sini" Ucap papa Adam

Dan benar saja Faro langsung mengulurkan tangannya untuk menyalim papanya dan abang abangnya itu

"Good night and sweet dream anak papa" Ucap papa Adam

"Good night baby gueee" Ucap Rafael heboh

"Bisa gak abang Rafa diem brisik tau gak!!" Ucap Faro dengan wajah kesalnya

"Rasain tuh hahaha" Ucap Arlan tertawa

"Huftt Faro ke kamar dulu daaa good night kalian jangan lupa mimpiin Faro yang ganteng ini" Ucap Faro lalu beranjak pergi

☁️☁️☁️☁️

Bukannya tidur Faro malah bersantai di balkon kamarnya sambil menatap langit

"Jika benar mama udah meninggal, aku harap mama bahagia di sana Faro disini udah bersama papa dan abang abang. Tapi entah mengapa Faro ngerasa ada yang gak beres di sini ada apa sih sebenarnya ini?" Gumam Faro

"Gue harus cari tau tapi apa pun cara ya" Batin Faro

"Hoammm ngantuk" Gumam Faro lalu memilih untuk segera beranjak ke kasurnya

Sebelum tertidur..

"Gimana gue bisa percaya kalian sedangkan kalian masih punya rahasia sama gue? Gue tau kalian boong sama gue, tapi kenapa hati gue terbuka buat kalian untuk terima kalian menjadi keluarga gue? Tapi untuk saat ini maaf, gue harus menutupnya dulu karna gue takut saat gue udah mulai sayang kalian, ada perkara yang kalian tutupi dari gue itu akan membuat kita semua hancur saat setelah gue mengetahuinya, gue takut itu. Good night seluruh alam"

Alfaro David ©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang