Dunia yang keras dan kejam membuat diri ini harus menjadi lebih kuat di luar sana walaupun diri kita menolak untuk seperti itu
🌻🌻🌻
Suara suara kicauan burung terdengar dikala matahari yang tidak lagi segan segan buat memancarkan cahaya nya di permukaan bumi iniSementara di sebuah rumah kecil, seorang anak cowo yang masih saja tertidur dengan nyenyak nya tanpa terganggu dengan bunyi alaram pada ponselnya itu. Jangankan bunyi alaram, bunyi panggilan masuk saja di abaikannya.
Alfaro,
Ya, dia adalah Alfaro, Alfaro David, cowo yang mempunyai sifat keras kepala yang sangat tinggi. Bukan itu saja, dia juga adalah anak yang terbilang berandalan dan terkenal sebagai anak motor yang sukanya balapan liar.
Dunia yang sangat keras dan kejam mengajarkannya untuk menjadi anak yang tidak mengenal arti senang tanpa usaha. Dirinya tidak memiliki keluarga apatah lagi kasih sayang untuknya juga tak pernah di rasakan olehnya. Ini karna setelah kepergian seseorang yang bermakna baginya. Orang yang selalu ada disampingnya telah pergi jauh untuk selamanya, dia adalah pamannya.
Mama? Entahlah dia juga gak tau di mana keberadaan orang yang melahirkannya itu. Apa lagi tentang seorang lelaki yang di anggap papa entah hidup atau enggak dia juga gak tau. Sejak kecil dirinya sudah tinggal bersama pamannya, paman Alex.
Seperti biasa di pagi hari dirinya akan menjadi seorang pelajar brandal di sekolah jika sudah malam dia mengisi waktunya dengan balapan dan nongkrong bersama teman temannya.
🌻🌻🌻
"Hoaammmm!! Udah jam berapa ya?",gumamnya dengan mata yang masih tertutup dirinya mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas
7:05
"Ouh hm.. eh bentar 7:05. Astaga haha bego luu udah telat ini oii!!" Ucapnya entah pada siapa sambil menepuk jidatnya lalu bersiap siap ke sekolah
Jika kalian mikir dia akan bolos dan memilih bersantai dirumah jawabannya NOPE!! . Walaupun dia itu dikenal berandalan dia tetap ke sekolah hanya untuk mendapatkan hiburan dengan menjaili teman teman sekelasnya maupun guru guru di sekolahnya itu. Itu adalah salah satu kebahagiaan tersendiri dalam dirinya.
Dirasanya sudah lengkap, dirinya langsung mengambil kunci motornya dan pergi ke sekolah.
Jangan ditanya gimana dirinya bisa memiliki motor itu. Semua itu dia beli hasil dirinya yang selalu menabung uang dari balapannya
Kini dirinya telah pun berada di depan gerbang yang telah pun ditutup rapat oleh satpam sekolah. Ya emang lah ditutup kalau sekarang udah mula jam pelajaran.
"Hei!! Pak buka dong!! Masa iya biarin saya disini dosa loh pak menghalang seseorang buat menimba ilmu" teriak Faro menatap bapak satpam dengan tajam
"Maaf aturan tetap aturan kamu yang telat" balas bapak satpam itu masih dengan nada yang sopan
"Bukain aja pak yaelah banyak ngomong ni orang tinggal buka aja itu aja ribet" Ucap Faro menatap kesal ke satpam itu
"Gak boleh ini udah telat yang ada bapak dimarahi lagi sama Bu BK" jawap satpam itu lagi tetap dengan nada sopannya
Tak lama senyum miring muncul saat menatap gerbang itu. "Beneran gak mau buka ni gerbang?"
"Jangan lagi di..." Ucapan bapak satpam itu terpotong dengan aksi Faro yang memang menjadi makanan sehari hari untuknya
Happ!!
"Makanya kalo disuruh bukain ya ikutin aja" Ucap Faro setelah selesai memanjat gerbang itu dengan santai
"Gak ngerti lagi deh bapak sama kamu gih sana masuk hati hati di hukum." Ucap bapak satpam pasrah sambil menakut nakutkan si berandalan itu
"Udah biasa" Gumam Faro bangga sambil berjalan santai menelusuri koridor sekolah tersebut
Belum juga sampai ke tujuannya dirinya malah dipertemukan dengan...
"ALFARO DAVID.A!!" Teriak seseorang itu dengan lantang
"Eh, hei Bu Citra makin cantik aja bu bikin hati saya meronta buat nikahin Bu Citra, Napa manggil saya Bu? Pengen nembak saya ya?" Ucap Faro kepada Bu guru di depannya itu
"Ihh gak ada yang mau sama kamu!! Sehari gak telat bisa gak sih?!!" Marah Bu Citra sambil menjewer telinga Faro
"Aduhhh sakit ehh iya saya tau ibu suka sama saya tapi jangan di jewer juga dong bisa copot ini telinga, yaelah telat dikit doang Bu" Rintih Faro dalam situasi gini masih aja becanda ya ampun ga ngerti lagi sama si Faro
Mendengar itu Bu Citra semakin mengeraskan jewerannya pada telinga Faro sambil membawa anak itu keruang BK.
🌻🌻🌻
Di tempat lain seorang lelaki paruh baya sedang duduk sambil menatap sebuah foto yang ada di tangannya dengan mata yang berkaca kaca
"Papa akan berusaha nyari kamu, tunggu papa ya nak.." Gumamnya sambil memandang sebuah foto anak bayi yang sedang di pegang nya itu.
Tak lama kemudian, suara ketukan pintu ruangan nya pun terdengar.
Tok..tok..tok..
"Masuk!!" Ucapnya tegas
Ceklek
"Ada berita tentang anak bungsu saya?" Tanyanya
"Ada tuan" Ucap orang itu sedikit gugup
"Gimana? Apa kau sudah menemukan keberadaan putra bungsu saya?" Tanya seorang lelaki itu
"Iya benar tuan, dan ini ada beberapa berkas bukti kalau anak ini ada kesamaan dengan tuan muda kecil tuan." Ucapnya menyerah kan berjas ditangannya itu pada lelaki itu
Dengan tampang cerahnya dia langsung membuka berkas tersebut dan tersenyum senang
Dan benar, dia mungkin akan menemukan putra nya itu sebentar lagi
"Cari anak ini dan tes DNA saya beri 2 hari untuk kau melakukan itu!" Perintahnya dan langsung saja dijalankan perintah tersebut
"Bentar lagi nak, kita akan bertemukan kembali. Papa akan membahagiakan mu maaf selama ini papa gak ada di sampingmu dan malah mendengar ucapan dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfaro David ©
Teen FictionStart:07/11/2020 End:18/01/2021 Dunia itu kejam, Kenyataan-kenyataan beruntun mampu memporak-porandakan kebaikan seseorang menjadi sebaliknya. Hidup tanpa hadirnya "keluarga" membuatkan Alfaro menjadi seorang anak berandalan dan sukar diatur oleh or...