part 7

13.8K 900 37
                                    

Selama di perjalanan ara hanya diam, alaska pun menjadi serba salah.

"ra"

Ara hanya diam membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobil alaska.

Alaska memarkirkan mobilnya, lalu berlari menyusul ara.

Grep..

"maaf" bisik alaska memeluk ara dari belakang.

"lepas" ucap ara datar mencengkram tangan alaska yang melingkar di pinggangnya.

Bukannya melepaskan, alaska makin mempererat pelukannya.

"lepas ka" ucap ara menghela nafasnya.

Alaska membalikan tubuh ara dan menggendongnya. Ara yang kaget langsung melingkarkan kakinya di pinggang alaska dan mengalungkan tangannya di leher alaska.

"KAAA" bentak ara.

Alaska hanya diam dan terus berjalan ke unit apartemen ara.

Cklek...

"turunin" ucap ara tajam.

Alaska duduk di sofa dengan ara yang berada di atas pangkuannya.

"aku harus apa biar dapat maaf dari kamu" ucap alaska lirih menatap ara teduh.

Alaska yang tau ara ingin turun dari pangkuannya, langsung menahan pinggang ara.

Ara memalingkan wajahnya.

"hey liat aku" ucap alaska memegang pipi ara.

"aku diam karna aku engga mau nyakitin perempuan ra"

"TAPI KAKA NYAKITIN AKU" bentak ara.

"kamu tau kan, kalo aku bukan orang yang pandai mengontrol diri"

"kamu juga tau kan, kalo aku lepas kontrol,aku udah engga mandang orang itu laki laki atau perempuan, muda atau tua"

"hey, aku diam bukan berarti aku engga marah, aku marah banget ra tapi aku coba buat nenangin diri aku ra"

"sekarang aku punya kamu ra, kamu perempuan yang harus aku jaga setelah bunda. Aku engga mau perlakuan kasar aku pada perempuan lain akan di rasakan juga sama kamu"

"aku engga mau kamu di kasarin laki laki ra"

"aku percaya hukum alam itu ada, apa yang aku lakukan sekarang, pasti suatu saat nanti akan di balas.

"ta-tapi kaka terlalu diam hiks.. hiks"

Alaska menghela nafasnya dan memegang tangan ara yang menutup wajahnya.

"iyaa aku sadar, dan aku akuin aku salah karna terlalu diam"

"kedepannya aku bakal lebih tegas lagi" lanjut alaska.

"sini" ucap alaska membawa ara kedalam pelukannya.

"maafin aku ya" bisik alaska mengelus punggung ara.

Ara hanya menganggukan kepalanya.

Hari demi hari sudah ara, alaska serta kembar lewati. Perdebatan kecil antara si bungsu dan bapaknya sering terjadi, berakhir sang ibu dan abang yang memisahkannya.

Tak terasa hari ini tepat hari dimana ara akan melakukan sidang. Sedari malam ia tak henti hentinya mengeluh pada alaska lewat video call.

"ara takuttt"

"gimana kalo tiba tiba ara lupa materinya"

"gimana kalo dosen nya nanya nanya mulu"

twins boy 2 (TAMAT) Where stories live. Discover now