11. Welcome queen bee

7 2 2
                                    

"Aksen itu cuma hama! sampah
yang gak bisa didaur ulang, kenapa
lo semua bisa jatuh cinta sama
manusia rendahan kaya dia si?!".

H
A
  P
   P
    Y
R E A D I N G🤪

***

Aksen memarkirkan motornya di parkiran sekolah yang sudah ramai oleh siswa-siswi dengan wajah dan semangat yang berbeda. Setelah melepas helm, Aksen melangkah menuju kelasnya dengan tampang tengilnya tak lupa juga cengiran yang bisa membius perempuan yang dilewatinya.

Aksen memasuki kelasnya lalu menuju trio kodok alias sahabatnya yang sedang ghibah seperti ibu-ibu:v

"Serius amat, ada apa nichhh?". Aksen duduk di tempatnya.

"Jadi gini Sen, kelas kita kedatengan murid baru". Jelas Tyo yang membuat Aksen mengangguk-anggukan kepalanya.

"Gue denger dia itu punya julukan queen bee gara-gara gak pernah betah disatu tempat. Waktu dia SMP aja ya, dia sampai dua puluh lima kali pindah sekolah. Dan sekarang, baru kelas 10 aja dia udah tujuh kali pindah". Ucap Doni menggebu-gebu.

"Pindahnya pun ada alesan beragam-ragam. Dari dikeluarin, gak nyaman bahkan sampai cuma gara-gara bosen liat temen yang itu-itu aja". Perkataan Tyo tersebut jelas membuat Aksen penasaran dengan gadis itu namun bukan untuk dijadikan pacar, melainkan cocok untuk dijadikan teman dekat.

"Gue jadi gak sabar ketemu sama dia". Ucapan Aksen itu membuat Tyo dan Doni tersenyum wajar dengan kebiasaan Aksen, sedangkan Bayu langsung menatap Aksen tajam yang dibalas dengan wajah penasaran Aksen.

"Kenapa Bay? perasaan lo natap gue sinis banget". Aksen mengangkat sebelah alisnya.

"Mending lo jangan coba-coba deketin dia, apalagi sampe lo jadiin pacar". Ucapan Bayu jelas membuat ketiganya langsung menatap Bayu heran, bukan hanya karena perkataannya tapi juga karena dalam nada bicaranya seperti orang yang sedang menahan emosi.

"Lo suka sama dia Bay?" Tanya Doni yang membuat Bayu menghembuskan nafasnya pelan. 'Tahan emosi lo Bay, kalau lo lepas kendali semuanya bisa tau' ~Batin Bayu.

"Ya jelas nggak lah! kenal juga belum. Gue cuma curiga aja sama tuh cewek, takutnya dia bahaya buat Aksen". Bayu mencoba mengelak, untungnya ketiganya langsung percaya walau sebenarnya Aksen sedikit ragu.

"Enaknya tuh ce-".

"Pagi Anak-anak". Ucapan Aksen terpotong oleh sapaan bu Wati selaku wali kelas Aksen.

"Pagi buuuuu". Jawab murid serempak.

"Hari ini kalian mendapatkan teman baru". Ucap bu Wati yang membuat mereka penasaran.

"Ayo Aletta masuk".

Siswi bernama Aletta itu masuk membuat seisi kelas terpana. Seragam yang pas dengan tubuhnya tidak kebesaran dan kekecilan, mata setajam elang, paras yang cukup cantik namun penampilan yang terkesan tomboy serta permen karet yang dikunyah ditiup lalu diletuskan berulang-ulang kali yang membuat kesan tidak sopan.

"Fiks dia cocok sama gue". Gumam Aksen yang didengar oleh orang sekitarnya.

"Gue gak akan biarin Aksen nyakitin Aletta" ~Batin seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aksenio (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang