Chapter 6

1K 137 7
                                    

"Tunggu sebelum kau melanjutkan, siapa orang yang kau bicarakan?" Tanya Tsukishima.

Hinata membeku mendengar suara dan nada bicara Tsukishima yang dingin.

"Kenapa diam Hinata?" Tegur Tsukishima.

Deg

Detak jantung Hinata terasa berhenti berdetak saat Tsukishima menyebut marga nya, sekarang Tsukishima sedang menahan amarah nya.

"Jawab Hinata, jangan diam saja. Kau bisa bicara kan?!" Tsukishima sedikit meninggikan suara nya.

"Kumohon jangan marah saat aku mengatakan orangnya." Jawab Hinata yang langsung menundukkan kepalanya dan saat itu juga Tsukishima langsung mengangguk menyetujui permintaan kekasih nya itu.

"Mereka itu kakak tingkat kita dan mereka juga fans yang sering menghampiri mu saat di kelas." Jelas Hinata.

"Oh aku tidak peduli dengan mereka, jangan dengar kan kata-kata mereka apapun itu."

Hinata mengangguk mengerti.

Tsukishima menatap Hinata dengan tatapan penuh yang ditatap masih setia menunduk, enggan menatap balik Tsukishima hanya bisa menghela nafas dan menatap ke luar jendela.

Saat ini di luar udara nya sangat dingin.

                              ~

Tak terasa sekarang sudah bulan Desember dan besok adalah hari natal, semua orang sibuk mempersiapkan hadiah mereka masing-masing bahkan Hinata dan Tsukishima sekarang tengah sibuk mempersiapkan hadiah mereka.

Hinata sibuk memilih hadiah untuk adik dan keluarga nya, kalau Tsukishima sih dia sibuk memilih hadiah untuk kekasih nya. Siang itu mereka sedang belanja untuk hadiah Natal dan juga kebutuhan harian mereka, Tsukishima dan Hinata sepakat memilih salah satu toko dan memasukinya saat memasuki toko itu mereka berdua langsung berjalan menuju salah satu rak, Hinata dan Tsukishima memilih untuk agak berpisah supaya cepat menemukan hadiahnya masing-masing.

Di sela-sela pencarian Hinata ia menghampiri Tsukishima siapa tahu Tsukishima sudah selesai, karena Hinata sendiri sudah selesai dan ingin segera pulang dan menghangatkan diri di dalam rumah.

"Tsukki, kau sudah memilih hadiah nya?" Tanya Hinata

"Hmm~ sepertinya aku tau hadiah apa yang akan ku berikan." Jawab Tsukishima sambil mengarahkan pandangan nya pada salah satu barang yang ada di rak.

"Sejak tadi kau masih bingung? Astaga Tsukki aku saja sudah hampir selesai loh."

Tsukishima hanya melirik sekilas lalu berjalan mendahului Hinata, Hinata yang tadi nya berbicara mendadak kesal karena tidak didengarkan sebenarnya didengarkan sih tapi ya Tsukishima sedang fokus dengan hadiah nya. 'Yahh sudahlah biarkan saja dia.' Batin Hinata yang tidak ingin terlalu kesal pada Tsukishima.

"Bagaimana sudah? Kalau sudah ayo cepat keluar aku lelah udaranya juga dingin." Keluh Hinata.

Tsukishima diam mematung, 'imut.' batin Tsukishima sambil memalingkan wajah nya.

Tanpa mereka sadari sejak tadi ada yang menguping pembicaraan, "huhuhu kenapa mereka imut sekali sih, aku kan jadi gemas sendiri." ucap seorang gadis dengan rambut blonde, "hei geser sedikit dong aku ingin mengintip mereka," kali ini seorang laki-laki dengan bintik-bintik di wajah nya.

Yups benar, yang sedang menguping dan mengintip adalah Yamaguchi dan Yachi, mereka juga tadi sedang mencari hadiah natal dan tidak sengaja mendengar suara cempreng Hinata.

Disisi Hinata dan Tsukishima.

"Ayo! udara nya sudah dingin tau." Okey Hinata sudah sangat kesal sekarang.

"Ya ya ayo pulang dan persiapkan dirimu untuk hadiah mu nanti."

"Hum"

TBC.

Hai maaf yah untuk chapter ini pendek, karena bahu author terkilir.
Enjoy for reading.

Blue {TsukiHina}Where stories live. Discover now