Chapter 4

1.2K 145 0
                                    

Tsukishima melepas kacamata nya dan melirik Hinata, kini ia sedang mencolek-colek pipi Hinata, Hinata sendiri tidak keberatan dan memilih untuk diam, dan tak lama suara dengkuran halus Hinata terdengar Tsukishima mengecup bibir Hinata dengan sekilas, "Oyasumi Shou."

Pukul 12:30 malam, Hinata mulai terlihat resah Tsukishima yg merasa ada sesuatu yang tidak beres lekas bangun dan mencoba untuk membangunkan Hinata namun hasilnya nihil, Hinata masih sama tidak ada tanda-tanda Hinata akan bangun tetapi bibir nya terus memanggil nama Tsukishima.

Tsukishima mencoba untuk tidak panik, ini pertama kali nya Hinata mimpi buruk sampai seperti ini.

"Hinata.....Hinata....bangun lah." Kata Tsukishima sambil menepuk pelan pipi Hinata.

Hinata yang merasakan tepukan pelan di pipinya segera bangun dan menatap Tsukishima ketakutan, "A-a-aku...." Kata Hinata terbata-bata.

"Mimpi buruk?" Tanya Tsukishima.

"I-iya aku mimpi kau akan meninggalkan ku." Jawab Hinata penuh keraguan.

"Pffttt..." Tsukishima hanya menahan tawa saja.

"Hei jangan tertawa! Itu tidak lucu tahu." Hinata agak meninggikan suara nya, karena ulah Tsukishima.

"Okey...okey...maaf." Ucap Tsukishima sambil membelai rambut Hinata.

"Shoyou...."

Setelah Hinata menoleh ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam pelukan Tsukishima, "tenang lah aku tidak akan meninggalkan mu apapun yang terjadi, anggap saja mimpi tadi hanyalah ilusi." Setelah mengucapkan itu Tsukishima masih tetap membelai rambut Hinata.

Karena perasaan nyaman Hinata terlelap lagi, kali ini Tsukishima tidak akan membiarkan Hinata mimpi buruk lagi.

Chirp~chirp~

Kicauan burung terdengar, Tsukishima lekas beranjak dari kasur nya namun ia tidak menemukan kekasih tangerine nya itu dipenjuru kamar, baru saja ingin berteriak memanggil Hinata ia tiba-tiba mencium aroma masakan dan segera pergi ke dapur untuk mengecek nya dan benar saja Hinata sedang memasak, Tsukishima dengan cepat memeluk Hinata dari belakang dan di sambut dengan senyum khas Hinata.

"Ohayou Kei," sapa Hinata.

"Cepat lah mandi dan setelah itu sarapan." Sambung Hinata.

"Ohayou Shou, aku mandi nanti setelah sarapan ya?" Ucap Tsukishima sambil membenamkan wajahnya dipundak Hinata.

Hinata yang merasakan suara dan nafas Tsukishima disaat bersamaan melayangkan kalimat protes.

"Hei ayolah cepat mandi, kau itu bau." Protes Hinata tanpa berbalik badan.

"Kalau aku bau seharusnya kau menolak saat ku peluk." Bantah Tsukishima.

"Itu karena kau tiba-tiba memeluk ku jadi aku tidak sempat untuk mengelak dan lagi kau itu berat."

Karena tidak ingin berdebat lebih lama lagi Tsukishima memilih untuk mengalah dan segera mandi.

20 menit kemudian.

Tsukishima dan Hinata sekarang sedang menikmati sarapan sambil sesekali berbicara, yang mendominasi obrolan itu sudah pasti Hinata.

Tampak nya Hinata sudah tidak setakut tadi malam, bukti nya sekarang ia sudah seperti biasa padahal semalam Tsukishima sudah dilanda panik karena itu pertama kalinya Hinata mimpi buruk hingga mengigau, tapi syukurlah Hinata sudah kembali normal itu arti nya tidak ada yang perlu di khawatirkan.

TBC.

Blue {TsukiHina}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang