Chapter 7

1K 125 6
                                    

Sesampainya mereka di rumah Tsukishima dan Hinata langsung mengemasi barang-barang untuk pulang ke Miyagi, mengingat mereka berdua tinggal di Tokyo karena kuliah. Mereka akan berangkat besok pagi sekitar pukul 08:00 AM.

"Kei....malam ini mereka sedang apa ya? Maksudku keluarga kita." Tanya Hinata di tengah lamunan nya.

"Pastinya merayakan natal."

"Ah benar juga. Oh ya tadi sewaktu di toko hadiah aku mendengar suara Yamaguchi dan Yachi loh."

"Hah? Lalu?"

"Eumm....yah aku hanya kaget saja"

Tsukishima hanya melirik saja tanpa ada niat membalas ucapan Hinata barusan.

Sesuatu tiba-tiba membuat Tsukishima teringat, sewaktu di toko tadi dia ingin memberikan hadiah kepada Hinata hanya saja, ia bimbang kapan akan memberikannya

'Kapan akan kuberikan hadiah ini ya? Apa sebaiknya ku berikan sekarang? Ah tidak kalau sekarang rasanya kurang pas'

Kira-kira begitulah perdebatan batin Tsukishima, entah mengapa sejak tadi rasanya suara Hinata tidak terdengar lagi dan bahu nya terasa agak berat. Kemudian Tsukishima menoleh dan mendapati Hinata sudah tertidur lelap, wajah nya terlihat sangat tenang.

'ah sudahlah kuberikan hadiah nya besok saja.'

Chuu~

Kecupan mendarat di bibir mungil Hinata yang tengah tertidur, saat Tsukishima mengecup Hinata terdengar suara lenguhan dari nya yang menandakan Hinata sedikit tersadar.

"Lanjutkan saja tidur mu." Ucap Tsukishima berbisik.

Keesokan harinya.

"Ohayou Shoyou~" Sapa lembut Tsukishima sambil memegang segelas teh.

"Cepatlah bersiap, aku tidak ingin tertinggal kereta."

"Huh–baiklah."

Hinata yang masih setengah sadar dan mengumpulkan nyawanya yang tercecer entah kemana, berjalan ke kamar mandi. Tsukishima sendiri sudah bangun sekitar pukul 6 tadi, sepertinya ia sangat tidak sabar.

Selang 15 menit Hinata sudah siap, kini mereka berjalan ke arah stasiun kereta menuju Miyagi. Perjalanan mereka akan memakan waktu 5 jam 10 menit, itu bukanlah waktu yg sebentar.

Selama perjalanan Hinata banyak mengocehkan banyak hal, yahh~ seperti Hinata yang biasanya, Hinata yang sangat cerewet.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, kini mereka sudah tiba di Miyagi, tujuan pertama mereka adalah Rumah Hinata.

"Aku sangat penasaran bagaimana ekspresi mereka nanti." Ucap Hinata dengan senyum matahari nya.

"Hmm entahlah." Tsukishima hanya menjawab singkat karena lelah di perjalanan.

Tsukishima bukanlah Hinata yang memiliki energi tak terbatas, terlihat dari wajah nya yang sedikit pucat karena kelelahan.

"AYAH IBU, AKU PULANG!!" Teriak Hinata dengan sangat semangat nya.

Tsukishima yang berdiri di samping Hinata hanya tersenyum masam melihat tingkah kekasih nya itu.

"Shoyou sebaik nya kau mengucapkan salam dengan biasa saja, suara mu memekakan telinga." Keluh Tsukishima.

"Oh ayolah Kei aku sangat tidak sabar tahu."

"Haah~"

Tsukishima menghela nafas sabar melihat tingkah Hinata.

Tak lama terdengar suara langkah kaki, itu adalah suara langkah kaki Natsu dia sangat antusias saat mendengar suara teriakan khas Hinata.

"Nii-chan~" ucap Natsu sambil lompat ke Hinata.

"Natsu~"

Atmosfer nya terasa berbeda sekali, dua kakak beradik ini seperti terpisah selama bertahun-tahun.

Setelah reunian kecil-kecilan itu mereka segera masuk menghangatkan diri.

"Anuu–Kei...."

Tsukishima menoleh ke arah Hinata.

"Kata mu kemarin kau ingin memberiku hadiah, hadiah apa?" Tanya Hinata.

"Ah–itu akan ku beritahu nanti."

TBC.

Blue {TsukiHina}Where stories live. Discover now