terjadi saat usia kehamilan istri memasuki trimester pertama dan trimester ketiga. Gejalanya pun bermacam-macam. Walaupun begitu sindrom ini bukanlah suatu penyakit fisik atau gangguan mental dan biasanya hanya terjadi sementara waktu, saat bayi sudah lahir sindrom ini akan menghilang.
Jadi jangan khawatir itu hal yang masih wajar. Yang penting tetap jaga kesehatan"
Itu penjelasan yang Romeo berikan padanya. Sekarang Mario bisa menutup telpon itu dengan lega. Ternyata yang ia alami masih wajar jadi Mario aman
Huft....
Ternyata hamil itu merepotkan ya. Eh maksudnya ngidam hehe
***
Romeo langsung menyimpan ponselnya setelah selesai menghubungi Mario. Ia menggeleng gelengkan kepalanya tak habis pikir. Bagaimana bisa Mario sempat berpikir kalau ia ikutan hamil juga?
Itu tidak mungkin!
Sekarang Romeo mengalihkan pandangannya pada Seva yang kini terduduk di sampingnya. Ia terlihat diam saja
"Kenapa?" Tanya Romeo. Melihat Seva yang hanya diam sambil merengut
Seva langsung menoleh, melirik Romeo sebentar."gak apa apa" sahutnya. Kemudian bersidekap.
"Sekarang coba jelaskan secara jujur mengapa kabur begitu saja?" Tanya Romeo serius. Ia menatap lurus pada Seva
Yang di tanya nampak berpikir. Seva terlihat kebingungan mencari alasan yang pas. Karena jujur saja ia takut Romeo memarahinya
"Va?" Romeo menegur lagi tatkala Seva lama terdiam
"Kau kan sibuk jadi aku tak mau menganggumu" balas Seva cepat.
"Lagipula kau kan sering mengacuhkanku jadi daripada pesanku di cuekin lebih baik aku tak memberitahumu" lanjutnya lagi beralasan
Romeo tak berkomentar. Ia hanya menatap lurus para manusia yang nampak berlalu lalang di depannya
"Aku masih pengen disini. Boleh kan?" Tanya Seva lagi berharap. Tentu saja ia masih ingin bersama Sera. Gadis kecil itu membuatnya tak lagi kesepian
Romeo lantas menoleh pada tenda bakso yang tadi sempat ia singgahi. Menatapnya dari balik kaca mobil yang terparkir
"Apa karena pria itu?" Tanya Romeo dengan nada dingin. Teringat akan penjual bakso itu
"Bukan hanya dia tapi Sera juga" Seva menjawab dengan jujur.
Tanpa sadar Romeo mengengam setir kemudi-nya dengan kuat. Mendengar Seva yang mengiyakan ucapannya membuatnya sangat kesal.
Dan tanpa menunggu persetujuan Seva. Romeo langsung menyalakan mobilnya dan menjalankan nya menjauhi tempat itu.
"Loh kenapa jalan? Aku kan masih pengen disini" protes Seva
Romeo diam saja
"Aku juga masih ingin bersama Sera. Jangan pulang dulu" rengek Seva sebal
Tapi Romeo tetap diam saja seraya melajukan mobilnya menuju hotel tempatnya menginap. Tanpa perduli keinginan Seva yang masih ingin di tempat itu
***
Seza langsung mengambil ponselnya tatkala ada bunyi notifikasi masuk ternyata benar. Ada pesan masuk dari Seva.
Tanpa mengulur waktu Seza pun langsung membuka pesan tersebut
"Bagaimana Romeo bisa ada disini? Apa kau yang memberitahunya?"
Itu pesan yang di tulis Seva untuknya.
YOU ARE READING
Two Wedding {Sudah Terbit}
RomanceApa jadinya jika dua saudara kembar berbeda karakter menikah dihari yang sama dengan 2 pria tampan yang juga berbeda karakter? Meet Seza seorang cewek pendiam, cuek, judes, kasar dan Tomboy diharuskan menikah dengan Mario, cowok Humoris, banya...
Part 39 (Liburan tak terduga)
Start from the beginning