Part 9 (Sikap yang tak terduga)

22.9K 1.6K 43
                                    

Seva menatap bosan detak jam dinding dihadapannya. Dia kini terduduk santai di ruangan TV sambil menonton kartun favoritnya,  Doraemon. Tapi rasanya sekarang kartun tersebut kurang menarik karena sejak tadi pikirannya hanya terfokus pada Romeo.

Pria itu sedang apa sekarang?

Seva seketika menghela napas panjang.  Memilih menjadi IRT ternyata bukan pilihan yang bagus.  Yang ada Seva merasa bosan dengan rutinitas barunya ini. 

Ingin melakukan pekerjaan rumah lainnya namun Seva tak yakin bisa. Dia hanya bisa mencuci pakaian itupun karena adanya mesin otomatis.  Menyapu dan mengepel?  Seva bahkan belum pernah melakukannya lagi sejak tamat SMA.   Kalau memasak...

Senyum Seva langsung merekah.  Mungkin sekarang lebih baik memasak saja. Biarpun Seva tak pandai bukankah ada YouTube juga Cookpad yang bisa membantunya?

Seva tertawa senang. Sekarang dia akan memasak menu sederhana sejuta umat. Nasi goreng!

Dan setelah selesai Seva akan langsung mengantarkannya pada Romeo. Bukankah itu terdengar romantis?

Membayangkan hal itu tanpa sadar rona merah terhias dipipi Seva. Dia tak sabar akan semua itu!

Seva langsung mematikan Tv kemudian menuju dapur untuk  merealisasikan rencananya

***

Seza hanya bisa menghela napas panjang ketika Mario terus saja menganggunya. Pria itu menarik tangannya untuk berdiri disudut lift yang hanya mereka tempati berdua.  Senyum misterius Mario torehkan pada Seza.  Kedipan mata menggoda  tak luput dia layangkan

"Za... kiss.. kiss nya mana?" ujar Mario memelas

Seza berdecak. Dia menatap tajam pada Mario. "Jangan macam-macam.  atau lo mau kejadian itu terulang?" ketusnya.

Mario spontan teringat. Buru-buru dia mengurungkan niatnya sebelum 'aset'nya kembali menjadi korban keganasan macan betinanya.

"Ish agi-agi ga oleh erus apan!" ujar Mario merajuk bagai bocah. Bibirnya mencebik kesal.

Seza menoleh cepat kearahnya.  Keningnya berkerut. Melihat reaksi Mario yang menggelikan tadi. Seza tak mengerti bagaimana bisa pria dewasa sepertinya bersikap manja begitu?

Apa seza salah lihat? Tapi yang dia dengar tadi?

"Unda apan yah Malio di acih ucu?" ucap Mario lagi mengikuti gaya bicara  Rafa.

Seza mendelik sinis. Dia bergeser menjauh dari mario sambil menunggu pintu lift yang tak kunjung terbuka. Seza hanya berharap secepatnya menjauh dari pria gila ini!

"Unda ko iam aja cih? tar yah ambek lohh" ucap Mario lagi. Yang membuat Seza bergidik ngeri.

Seza tak menjawab. Hanya berlalu secepat mungkin setelah pintu lift terbuka. Meninggalkan mario yang berusaha menyusulnya sambil menggerutu.

***

Seva sudah tiba diruangan Romeo dengan membawa bekal hasil masakannya. Nanti dia akan langsung memberikannya pada Romeo. Tapi dimana pria itu sekarang?

Bekal itu Seva tinggalkan di meja ruangan Mario lalu dia beranjak keluar mencari keberadaannya.  Lelah berkeliling namun Seva tak berhasil menemukannya.  Seva memilih beristirahat sambil duduk di salah satu kursi koridor. Tiba-tiba netranya menangkap seseorang yang familiar. 

"Bukannya itu Sean? Ngapain disini?" gumam Seva teringat jika pria yang dilihatnya tadi merupakan adik sepupu Romeo. 

Seketika Seva buru-buru mengikutinya. Dia berjalan sedikit jauh dari Sean. Sementara pria itu  masuk ke salah satu ruangan.

Two Wedding {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now