Bab 14

160 41 26
                                    

Banyak petani yang beralih profesi menjadi pemotong sungai beku untuk dijadikan pahatan festival es ketika musim dingin datang. Ladang-ladang pertanian yang tertutup salju menjadikan beberapa petani memutar otak agar bisa terus mendapatkan penghasilan tambahan.

Kebanyakan dari mereka memulai pekerjaan sebelum matahari terbit---sekitar pukul lima pagi---hingga hari gelap. Mereka bekerja sekitar dua belas jam. Meskipun penghasilan yang petani itu hasilkan tidak cukup besar, tetapi setidaknya mereka memanfaatkan waktu musim dingin dengan hal-hal yang positif.

"Wow." Embusan napas dingin keluar dari mulut Ji Chong. Binar mata kekaguman terpancar dari netra abu milikinya.

"Apa kamu menyukainya, A-Chong?" Xie Yun menarik pinggang ramping pemuda manis yang tampak sedang kedinginan hingga tubuh keduanya menempel, menyalurkan rasa hangat sembari meninggalkan tempat itu. Langkah perlahan serta celotehan ringan menemani perjalanan mereka.

"Lalu, apakah mereka mendapatkan uang yang cukup untuk itu semua?" Ji Chong penasaran. Ia menggigit bibir bawahnya beberapa kali, membayangkan betapa keras pekerjaan yang mereka lakukan ketika Festival Salju musim dingin tiba.

"Mereka tidak terlalu peduli dengan itu, A-Chong." Xie Yun mencium pelipis serigala muda keluarga Ji, mencubit pipi yang sedikit berisi itu dan menciumnya gemas.

"Ish, kamu ini!" Ji Chong menyingkirkan wajah mesum pemuda di sampingnya sambil  berdecak.

"Aku pernah mendengar bahwa mereka melakukan semua itu karena tradisi." Xie Yun menghentikan langkah ketika sampai di bangunan istana es menjulang yang terbiasa untuk mengadakan festival.

"Tradisi?" Ji Chong memastikan sekali lagi.

"Benar sekali." Xie Yun mengeratkan pelukannya.

"Bagi para penduduk sekitar, festival es adalah tradisi turun temurun yang wajib mereka lakukan agar tidak tersesat nantinya. Dalam arti, melupakan tradisi hingga anak cucu mereka tidak memahami apa pun sepeninggal mereka nanti." Xie Yun menengadah.

"Bahkan, ada beberapa pasangan yang menikah masal satu minggu sebelum festival itu dimulai." Xie Yun terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Ada perasaan hangat yang merambat di hati Ji Chong ketika mendengar penuturan pemuda tampan di sampingnya. Entah kenapa darah pemuda serigala itu seolah berdesir. Ada sebuah rasa yang ia sendiri tidak bisa menggambarkan seperti apa nama dan bentuknya.

"Hei, ada apa dengan wajahmu?" Xie Yun mengernyit, mengusap helaian rambut Ji Chong yang menari-nari karena tertiup angin sepoi.

"Aku sedang membayangkan menjadi salah satu dari mereka. Pengantin berjajar dengan puluhan pasangan yang lainnya." Netra Xie Yun membola, mendengar penuturan Ji Chong yang terkesan tiba-tiba.

"Kamu ini!" Xie Yun menyentil dahi pemuda berhidung mancung di pelukannya lalu terbahak setelahnya. Tanpa Xie Yun sadari, Ji Chong mulai membuka hati untuk pemuda singa yang entah sejak kapan sudah mengobrak-abrik perasaan serta pikiran-pikiran buruk tentang sebuah hubungan. Ji Chong menghamburkan diri ke dalam pelukan Xie Yun yang tampak terkejut mendapatkan perlakuan manis dari orang yang sudah lama menjadi penghuni palung hatinya.

"Apakah Ji Chong sudah berubah menjadi anak kucing? Manis sekali ...." Xie Yun mencubit kedua pipi Ji Chong dan menggoyang-goyangkan sembari menggertakkan gigi karena gemas.

"Yak! Ini sakit!" Kaki Ji Chong menendang tumit pemuda singa di hadapannya, meninggalkan pemuda itu menuju mobil, tidak peduli dengan teriakan Xie Yun karena perbuatan barbar dari serigala muda keluarga Ji yang tengah menjulurkan lidah ke arahnya.

Pemilik binar paling terang mulai menampakkan sinarnya. Istana es yang menjulang tampak berkilauan terkena bias mentari, seperti ada berlian yang bersembunyi di dalamnya. Perbincangan yang hangat, tetapi memberi banyak pelajaran berharga tentang tradisi serta perjuangan hidup seseorang di luar sana. Ji Chong menyadari satu hal bahwa hidup yang ia lalui, tidak begitu menyakitkan ketika banyak orang-orang di luar sana tetap berjuang meskipun risiko kematian mengintai setiap detik.

Ujung Perjalanan (Tamat)Where stories live. Discover now