4. Aguero, kuat 'lanjut' tidak ?

8.5K 290 6
                                    


"Kau terlihat menakjubkan saat orgasme," kata Bam sambil menggeser posisinya, jadi telentang dengan Khun berada di atasnya. "Dan betapa cantiknya kamu duduk di penisku."

Khun menatapnya, pipinya merah padam. "Kamu benar-benar suka bicara, Bam," katanya.

Bam menyeringai padanya. "Dan kamu suka mendengarkannya," jawabnya sambil menggosokkan ibu jarinya ke tulang pinggul Khun, "kamu suka diberitahu betapa hebatnya dirimu dan betapa cantiknya dirimu"

Khun mendengus dan memalingkan muka. "Nah, siapa yang tidak suka pujian?"

"Jangan malu seperti itu, Sayang," gumam Bam.

Khun menatap Bam tajam, "Aku tidak malu !! Dan aku tampan, bukan cantik !!"

Bam hanya tertawa mendengarnya, sebelum meletakkan ibu jarinya ke penis Khun sekali lagi.

Khun mendesah pelan. Tubuhnya menggeliat saat disentuh Bam.

"Tahukah kamu apa salah satu hal terbaik tentang memilikimu sebagai omegaku?" Bam bertanya sambil terus memompa penis Khun.

"Ha- apa?" Khun tersentak. Dia gemetar, dan bahkan menutup matanya.

"Aku selalu tahu kelemahanmu," jawab Bam. Dia mengangkat tangannya ke pinggang Khun dan menggoyangkan pinggulnya.

Khun berteriak kaget. Matanya terbuka lebar.

"Apa yang akan kamu lakukan, hm?" Bam bertanya, menggoyangkan pinggulnya lagi. "Tidak bisa berbuat apa-apa selain merasakan penisku, bukan?"

"Bam," Khun tersentak, menahan tangannya di bahu Bam.

"Aku disini sini, Sayang," goda Bam, terus memompa Khun. "Apakah kamu menikmati ini?"

Khun tidak menjawab. Dia gemetar dan terengah-engah saat Bam menggoyangkan pinggulnya lagi dengan lembut.

"Betapa indahnya kamu saat ini," gumam Bam, "Aku tidak akan pernah bosan melihatmu seperti ini."

"Ah- Alpha," Khun merengek, "A- Aku akan datang!"

Bam memperlambat gerakannya dan melingkarkan tangannya di sekitar ereksi Khun. "Silakan," jawabnya sambil mengusap ibu jarinya di atas kepala Khun.

Khun datang dengan napas dalam, cairan lengket menutupi jari-jari Bam dan perutnya. Dia gemetaran. Bam menggeser tubuh Khun dengan hati-hati, jadi mereka menyamping lagi.

"Bagaimana, Sayang?" Bam bertanya lembut sambil membelai pipi Khun, "Apa kamu perlu istirahat?"

"Aku... aku baik-baik saja," Khun terengah-engah, "Aku bisa terus lanjut."

"Tapi apakah kamu mau?" Bam bertanya lirih. Khun berkeringat dan gemetar saat ini, dan dia tidak membuka matanya saat disentuh Bam.

"Hei," kata Bam, "bisakah kamu menatapku, Aguero?"

Khun mengerang sedikit, sebelum matanya membuka layu pada Bam.

"Apakah kau ingin melanjutkan?" Bam bertanya lagi.

"Kita sudah bertaruh," jawab Khun. Dia tampaknya kesulitan untuk tetap membuka matanya.

"Itu tidak masalah," kata Bam lembut, "kalau kau tidak ingin melanjutkan"

"Tapi kita sudah bertaruh," ulang Khun. Dia tahu dia butuh istirahat. Tapi dia jelas tidak berniat untuk memintanya. Harga diri sialan.

"Bagaimana kalau menundanya?" Bam bertanya lembut. "Kita istirahat dulu, dan saat kamu siap, aku akan menyentuhmu dan membuatmu orgasme untuk yang ke 3x besok. Bagaimana ?"

Khun menganggukkan kepalanya. "Maukah kamu memelukku? Saat kita istirahat?" Dia bertanya dengan nada meminta perhatian.

"Tentu, Sayang," jawab Bam.

"Ya," Khun bergumam, "ya. Kedengarannya bagus."

"Sempurna," jawab Bam.

"Walaupun begitu, aku besok tidak akan kalah, Bam" Khun mendengus dan memalingkan wajahnya yang merona.

Bam tertawa, "Ya, ya, my princess, ayo kita tidur"


TBC or not ?

Aku milikmu, Bam (18+)Where stories live. Discover now