B A G I A N 5 : Lebih Dekat

221 39 1
                                    


•••

Waktu menunjukan pukul 6 pagi, kilauan sinar mentari pagi menembus tirai putih tipis di kamar berwarna pink pastel dengan ornamen khas gadis perempuan. Yongsun mengerjapkan matanya ketika cahaya matahari mengenai wajahnya, ia terbangun dan segera mengecek jam nya. Yap, dia terlambat.


Lebih Dekat


"Ah sial, kenapa aku harus kesiangan?" Gerutu gadis dengan pipi chubby-nya yang kini sedang berlari menuruni anak tangga menggunakan seragam yang agak berantakan serta rambut tak terikat dan kusut.

"Yongsun, sarapan?" Tanya ibunya ketika Yongsun berlari melewati meja makan.

"Ah tidak sempat bu, aku kesiangan."

Yongsun berlari begitu cepat keluar rumah, ia mengambil sepedanya yang terparkir di halaman depan.

"Nona apa tidak mau saya antar?" Seorang bapak tua yang tidak lain dan tidak bukan adalah supir terpercaya keluarga Kim.

"Tidak pak, akan lebih cepat naik sepeda." Jawab Yongsun sembari menaiki sepedanya, kemudian melaju dengan sangat cepat.

Yongsun begitu panik, kini jam tangannya menunjukan pukul 6 lewat 59 menit, gerbang sekolah akan ditutup satu menit lagi, Yongsun mempercepat laju sepedanya jarak sekolahnya sudah sangat dekat. Yongsun menggerutu sambil terus melajukan sepedanya lebih cepat, terlihat dari jauh pintu gerbang sekolah sudah mulai ditutup.

Mata Yongsun beralih ke arah seorang perempuan yang berdiri di balik gerbang besar itu membawa sebuah buku dan pulpen, mencatat pelanggaran siswa dan siswi yang masuk. Yongsun kehilangan fokusnya, roda sepedanya tak sengaja menghantam batu yang ada di depan membuat sepeda pink-nya itu oleng dan berbelok lalu terjatuh.

BRUK-"Akh!"

Gadis berambut kecoklatan yang sedang mengawasi murid murid seketika mengarahkan pandangannya kearah suara, pintu gerbang sudah ditutup namun ia meminta penjaga sekolah membukakan pintunya. Gadis itu tak lain adalah Moonbyul sang ketua osis, ia segera menghampiri Yongsun yang sedang terduduk di tanah sembari menahan sakit di lututnya.

"Hey, kau tak apa? Tanya Moonbyul panik, dan segera berjongkok di hadapan Yongsun.

"Aw aw- shh" Yongsun melirik ke arah Moonbyul dengan kesal.

"Tak apa apanya? Kau lihat kakiku berdarah?" Gerutu gadis chubby itu sembari memegangi pahanya.

Moonbyul hanya menggelengkan kepalanya sembari melihat Yongsun yang menggerutu dan membuat wajah kesal.

"Akukan hanya mau menolongmu" Ucap Moonbyul sembari memegang lengan Yongsun dan membantunya berdiri.

"Aw aw sakit!" Yongsun berdiri perlahan sembari merangkulkan lengannya ke pundak Moonbyul.

"Sepedaku?"

Moonbyul memanggil penjaga sekolah dan meminta bantuan kepadanya untuk membawa sepeda pink Yongsun masuk ke dalam. Yongsun terpapah berjalan sangat lambat bersama Moonbyul ke dalam gerbang.

"Aku akan membawamu ke UKS sekarang"

Yongsun terdiam melihat wajah Moonbyul dari dekat, entah mengapa hatinya berdebar begitu kencang. Ada sesuatu yang aneh, seperti ada sesuatu yang menyentuh hatinya. Moonbyul yang sadar bahwa dirinya diperhatikan sedari dekat melirik Yongsun dengan wajah keheranan.

"Apa?" Moonbyul mengangkat sebelah alis matanya dan menatap Yongsun dengan tatapan aneh.

Yongsun kaget dan segera menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia menatap lorong sekolah yang sudah sepi karena jam pelajaran sudah dimulai. Mereka berdua melewati beberapa lorong dan akhirnya sampai di UKS, Moonbyul segera memapah Yongsun ke arah kasur UKS yang berwarna hijau kebiruan.

Can you see me? | MOONSUN's StoryWhere stories live. Discover now