•Part 22• Sayang Atau Benci?

285 97 73
                                    

Now playing | Bright Vachirawit - Kan Goo

Sayang atau benci itu tergantung lo-nya aja sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayang atau benci itu tergantung lo-nya aja sih. Tapi satu hal yang perlu lo tau, kalau sayang dan benci itu saling melengkapi, dan ujung-ujungnya akan membentuk cinta.

***

Menyebalkan. Satu kata itu yang bisa mendefinisikan perasaan Lilly kepada Arion sekarang. Gimana nggak? Dari jam setengah tujuh Lilly datang ke sekolah, di situ juga dia memulai kegiatannya. Kegiatan menyapu di dalam markas HOOLIGAN contohnya.

Lilly berdecak kesal ketika melihat Arion yang sedang bercanda ria bersama teman-temannya. Sekali sudah berbaikan juga langsung bercanda seperti orang kesurupan! Mana ketawanya makin bikin Lilly tambah sebel lagi. Huh!

"Babu!" panggil Arion.

Masih dengan sapu di tangannya, Lilly berbalik. "Apa?" tanyanya dengan kesal.

"Kecut banget mukanya, Neng!" goda Davi di sebelah Malvin. Tentu saja Malvin cepat-cepat menyenggol lengan Davi.

"Udah selesai nyapunya?" tanya Arion. "Kalo udah, keluar gih. Males liat muka lo lama-lama."

Lilly membuang sapu yang dia pegang ke lantai. "Oh, jadi gitu? Tadi dari jam setengah tujuh siapa yang bersihin markas ini sampai jam delapan dan aku sampai bolos mapel pertama?"

"Terus? Lo mau tetep di sini?" Arion mengedikkan kedua bahunya. "Terserah sih. Gue nggak masalah kalo lo masih mau di sini."

"Kak Arion itu maunya apa sih?!" Lilly berkacak pinggang.

"Lah, kok gue? Yang nggak mau pergi kan elo. Ya terus?" Arion menatap Lilly jengkel.

"Kakak seenaknya ngusir-ngusir aku kayak gitu, Kakak pikir nyapu itu nggak bikin capek apa?!"

"Berisik lo! Kalau mau pergi, pergi aja bego! Nggak usah drama lo ah! Yang ada lo makin ngeselin tau nggak?!" Arion berdiri dari tempat duduknya.

Lilly mendengkus. Baiklah! Okay! Dia akan pergi sekarang juga dari markas yang penuh siksaan ini. Dia juga tidak ada gunanya di sini. Sangat menjengkelkan!

Lilly kemudian memutar kedua bola matanya dan mendelik kesal ke arah Arion. Lihatlah wajah cowok itu, benar-benar selalu membuat emosi Lilly meledak-ledak ketika menatapnya.

Ketika Lilly hendak pergi, tangannya sudah ditahan duluan oleh Arion. Dengan terpaksa, Lilly harus berbalik. "Apa lagi sih?!"

"Jangan lupa," ujar Arion.

ArionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang