•Part 20• Dihukum

258 94 58
                                    

Now playing | Frozen 2 - Somethings Never Change

Kalau nyuruh-nyuruh sih boleh-boleh aja, tapi jangan sering-sering dong! Lihat orangnya capek juga apa nggak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau nyuruh-nyuruh sih boleh-boleh aja, tapi jangan sering-sering dong! Lihat orangnya capek juga apa nggak!

***

Hari yang cerah, hari yang membuat Lilly senang karena hari ini ulangan matematika, dan hari yang membuat Lilly kesal setengah mati karena hujan deras tiba-tiba turun begitu saja ketika dia sudah keluar dari pagar rumahnya.

Ingin masuk kembali ke dalam rumah, Lilly tidak bisa, karena Bi Sum sudah mengunci pagar rumahnya. Ingin memanggil Bi Sum? Jangan harap! Bi Sum saja kadang-kadang salah membuatkan Lilly atau Lathan makanan karena salah dengar.

Lilly hanya menghembuskan napasnya dengan berat ketika sudah melihat tasnya setengah basah. Lilly pun mencari tempat untuk berteduh.

Dia menunggu di bawah pohon jambu milik tetangganya. Baru saja Lilly ingin memasang jaketnya yang dia bawa di dalam tas, namun Lilly sudah terkejut mendengar gonggongan anjing dari dalam rumah tetangganya tersebut.

Dengan cepat, Lilly memasang jaket merah mudanya dan menutup kepalanya dengan topi jaket. Lilly kemudian mengeluarkan handphone dari dalam saku almamaternya, dan ingin menghubungi Arvenila.

Kontak seseorang yang terletak pada bagian paling atas membuat Lilly mengurungkan niatnya untuk menghubungi Arvenila. Lilly pun menekan kontak Malvin yang mengirim dua pesan kepadanya.

Kak Malvin : Li, where are you?

Kak Malvin : Telat ke sekolah?

Lilly Kirania : Kak, aku lagi berteduh ini di bawah pohon jambu tetanggaku.
Aku kayaknya nggak prgi ke sklh deh.
Soalnya hujannya juga deras banget.

Kak Malvin : Where's ur home?

Lilly Kirania : For?

Kak Malvin : Gue jemput. Buruan.

Dering telepon dari handphone Lilly berdering menunjukkan kontak Malvin. Lilly merasa senang karena Malvin akan menjemputnya. Di telepon, Malvin katanya membawa mobilnya, jadi Lilly tidak usah khawatir merepotkan Malvin.

Lilly pun mematikan sambungan telepon dan menunggu Malvin di bawah pohon jambu. Selang beberapa menit, mobil merah terlihat di depan Lilly. Lilly pun mengulum senyumnya ketika Malvin membuka kaca mobilnya.

Lilly cepat-cepat masuk ke dalam mobil Malvin dengan tergesa-gesa. Ketika di dalam mobil, Lilly langsung mengelap wajahnya menggunakan jaketnya. Malvin malah menahan tangan Lilly dan Malvin mengambil tisu yang terletak di console box, dan mengelap wajah Lilly dengan tisu tersebut.

ArionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang