29

1.8K 180 93
                                    

Happy Reading Minna-san

Maaf bila ada typo
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi itu para idol yang berada di negara asing sudah rapi dan bersiap. Namun, tidak ada obrolan diantara mereka.

Karena, sosok yang membuat canda tawa itu sedang terbaring lemah. Dan mereka hanya bisa member tanpa harus tahu harus berbuat seperti apa.

Sudah 3 hari sosok itu terbaring lemah. Dan sudah 3 hari pula mereka tidak keluar dari apartement yang mereka tinggali hanya untuk berinteraksi dengan orang di sana

Saat ini mereka dalam perjalanan ke kamar Riku. Untuk melihat dan menanti kapan si surai merah akan bangun

*Cklek

Tenn yang membuka pintu mematung di depan pintu. Ia melihat sosok adiknya telah bangun. Tapi, tidak untuk yang lain karena masih berdiri dibelakang Tenn

"RIKU!!" teriak Tenn senang

Idol lainnya mendengar nama Riku tersentak kaget. Apakah Riku sudah sadar pikir mereka

Dan ya, Riku sudah sadar. Namun tidak seperti biasanya kali ini aura Riku begitu suram dan menyedihkan.

Para idol masuk menyusul Tenn yang sudah duduk di tepi ranjang Riku. Ia mengelus kepala adiknya sayang

"Riku, ada apa?" tanya Tenn

Riku mendengar suara kakaknya langsung memeluk dan mencengkram erat baju kakaknya

Riku mendengar suara kakaknya langsung memeluk dan mencengkram erat baju kakaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Pinterest)
(Bayangin aja seperti ini)

"Tenn-nii maaf lagi lagi aku merepotkan, aku memang tidak berguna

Maaf. Maaf Tenn-nii, Minna" ucap Riku berulang kali dengan air mata yang mengalir

Mendengar itu membuat yang lain sedih. Sosok yang mereka sayangi kini terluka. Mereka tidak pernah mempermasalahkan Riku merepotkan atau tidak.

Apalagi Tenn, ia tidak sanggup melihat adiknya seperti ini. Riku adiknya yang ia kenal adalah sosok kuat dan tidak mudah menyerah.

Namun kali ini ia melihat adiknya seperti ini. Harinya sakit. Apalagi Riku mengatakan dirinya yang selalu merepotkan.

Tidak pernah sekalipun ia berfikir seperti itu. Bukankah tugas seorang kakak untuk membuat adiknya bahagia?

Kini ia merasa gagal menjadi seorang kakak. Dirinya tidak bisa melindungi adiknya. Dan berakhir adiknya yang terus menyalahkan dirinya sendiri.

Ia tidak tahan. Tenn memegang kedua sisi pipi adiknya "Riku angkat kepala mu jangan mengatakan maaf dan terus menyalahkan dirimu sendiri

Itu menyakitkan untuk ku, untuk kami. Kau sosok yang berharga untuk kami

Our Regret to HimWhere stories live. Discover now