16

1.7K 177 72
                                    

Happy Reading Minna-san~

Maaf bila ada typo
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ditempat lain lebih tepatnya di Rumah Sakit, seorang pemuda dengan surai merah crimson mulai membuka matanya karena cahaya matahari yang masuk melalui celah celah gorden.

Ketika, ia melihat keadaan sekitar, ia sadar dimana ia berada. Tempat dimana paling ia jauhi.

Pemuda itu, Nanase Riku. Ia masih ingat apa yang terjadi semalam. Sungguh berat baginya untuk keluar dari IDOLiSH7, dimana mereka adalah orang-orang yang berharga baginya.

Tak habis pikir oleh Riku, teman-temannya lebih percaya pada Shiki dari dirinya. Tanpa sadar Riku mencengkram selimut yang masih membalut tubuhnya.

Kadang ia ingin sekali menyalahkan Kami-sama, akan hidup nya yang seperti ini. Tapi, ia sadar ini hanyalah takdir.

Lama termenung, Riku akhirnya bangkit dari tidur nya dan merenggangkan tangannya yang terasa kaku.

Ia ingin berterima kasih pada orang yang telah membawanya kesini saat tadi malam ia tidak sadarkan diri. Tapi siapa yang membawanya kesini? Pikirnya

Cklek

Riku mendengar suara pintu terbuka tersentak kaget. Ketika ia melihat siapa yang masuk ia melihatkan senyum nya pada orang tersebut yang ternyata adalah Tsukinaga

"Ah.. Kau sudah bangun? Ohayou Riku-kun" sapa Tsukinaga

"Ohayou Tsukinaga-sensei"

Tapi tak lama Riku melihat wajah Tsukinaga yang awalnya begitu ramah berbalik 180° menjadi datar.

Riku yang melihat itu hanya bisa meneguk ludah nya kasar. 'Apa yang telah aku lakukan hingga Tsukinaga-sensei marah padaku' batin Riku

Dengan suara yang menyeramkan ia bertanya "Nee... Riku-kun... Kenapa kau keluar malam malam sambil bawa koper? Kau tahukan kalau angin malam tak baik untuk kesehatan mu? "

Riku yang mendengar pertanyaan Tsukinaga makin gugup 'Apa aku harus berbohong? '
"Hehe.. Aku mau pergi ke rumah orang tuaku" jawab Riku sambil menyengir lebar berharap Tsukinaga percaya

'Bodoh! Mana mungkin Tsukinaga-sensei percaya! " batin Riku meronta

Tapi sayangnya, Tsukinaga tidak mudah percaya begitu saja. Ia kembali menatap Riku tajam.

"Kau tidak berbohong kan Riku-kun?"

"T-t-tentu tidak"

'Yah.. Pakai gagap pula lagi o(╥﹏╥)o pasti Tsukinaga-sensei nggak bakal percaya' batin Riku kembali meronta

"Ah.. Dari nada bicara mu terdengar kau berbohong Riku-kun? Kau mau jujur atau aku kurung kau di Rumah Sakit sampai kau sehat total gimana? Kau pilih yang mana? "

"Iya deh, aku jujur"

Tsukinaga yang mendengar itu hanya tersenyum geli. Mudah sekali membuat Riku berbicara jujur.

"Jadi? "

Dengan berat hati Riku menjelaskan semuanya, tanpa ada yang terlewat sedikit pun.

.

.

.

.

.

.

"Begitu lah, Tsukinaga-sensei"

"Souka... " Tsukinaga meletakkan tangannya di dagu, membuat pose berpikir

Our Regret to HimWhere stories live. Discover now