9.

9.7K 618 3
                                    

SELAMAT MEMBACAA!! 

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!!

****

Setelah ambulance sampai di Rumah Sakit Sukacita, Leo bergegas masuk ke dalam Rumah Sakit bersama para medis yang sedang membawa Revan.

Revan pun dibawa ke dalam ruangan.

Saat Leo ingin menyusul masuk, salah satu petugas medis mencegat Leo agar tidak masuk.

"Kak, maaf anda tidak bisa masuk ke dalam." kata salah satu petugas yang membawa Revan ke dalam Rumah Sakit.

Leo pun pasrah dan ia menunggu di luar sambil menyandarkan punggungnya di tembok dekat pintu ruangan Revan.

Beberapa saat kemudian, ada banyak suara langkah kaki yang terdengar menuju Leo.

Leo pun mengedarkan pandangannya untuk melihat suara langkah siapa.

Ternyata suara langkah Ares dengan anggota VERGOSA yang lainnya.

Leo pun menundukkan kepalanya.

Ares yang melihat hal tersebut hanya bisa menatap sendu sang ketua.

Karena mereka semua mengetahui bahwa Revan itu sudah seperti adik bagi Leo.

****

Leo menatap kosong pintu yang di dalamnya terdapat Revan sedang mempertaruhkan hidupnya.

FLASHBACK.

Leo sedang menaiki motor Ninja Hitamnya berkeliling Jakarta bersama anggota inti VERGOSA.

Tiba-tiba saat Leo melewati sebuah gang yang kumuh dan juga sempit terdapat satu anak yang sedang meringkuk karena sedang dikeroyok oleh para preman.

Leo yang melihat hal itu, ia menjadi tidak tega kepada anak tersebut, karena anak itu badannya sangat kecil dan meringkuk seperti bayi dalam janin ibunya.

Leo pun memberhentikan motornya tepat di depan gang tersebut.

Semua inti VERGOSA memberhentikan motornya karena mengikuti sang ketua yang memberhentikan motornya di depan gang sempit.

"Kena--" ucapan Ares terputus karena Leo memberi arahan bahwa tidak boleh ada yang bersuara.

Leo menggerakkan tubuhnya ke kanan, dan otomatis Ares melihat apa yang terjadi di depan Leo.

Dan Ares terkejut ada beberapa preman  yang sedang memukuli dan menghina anak kecil yang sudah tak berdaya.

Leo pun berteriak menggelegar " WOI KALO MAU MALAKIN ORANG JANGAN ANAK KECIL GOBLOK!"

Para preman yang tadinya sedang sibuk memukuli dan menghina anak itu menjadi menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat siapa pelaku yang meneriaki mereka dengan lantang dan berani.

"Heh anak kecil, jangan sok jagoan tolol, ntar di gertak dikit juga nangis lu hahahahahaaha" ucap salah satu dari mereka, dan sepertinya dia adalah ketuanya.

Anak buah preman itu tertawa juga karena melihat adanya anak kecil yang sepertinya masih sekolah, berani-beraninya menggertak mereka dengan teriakan yang menggelegar.

Leo pun sudah tersulut emosi dan dia berkata "Jangan jadi pecundang, cuma beraninya sama anak kecil yang gak berdaya."

Para preman yang tadinya tertawa menjadi marah karena merasa dipermalukan oleh anak-anak sekolahan itu.

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang