Chapter 18 🥑

142 18 0
                                    

warn⚠ chapter akan panjang

Happy Reading

"Min, kamu serius? " Tanya Hyunjin saat sampai pada tempat kencan mereka. Hyunjin tidak diberi tahu sama sekali kemana, ia hanya mengikuti gps membawanya pergi. Seungmin yang memasukan alamatnya tanpa membiarkan Hyunjin tahu kemana tempat pastinya.

Disnilah mereka berada. Pastinya ditempat yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka. Karena Seungmin juga tidak mau tua dijalan. Jadilah mereka sampai didaerah Gangnam. Lebih tepatnya, COEX Aquarium.

Yang ditanya hanya menganggukan kepalanya. "Emang kenapa? Gak suka? "

Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "B-bukan gitu, suka kok suka. Aneh aja gitu. "

"Justru, Aquarium itu seru bukan aneh. Ayo. " Ajak Seungmin lalu membuka pintu mobil kesamping.

Bisa dikatakan, mereka sampai saat pengunjung yang lainnya mungkin baru akan berangkat kemari. Hanya lewat beberapa menit dari jam operasional dimulai, keduanya sudah sampai disana.

Seungmin baru saja melangkahkan beberapa langkahnya disana, namun ia sudah tahu pasti akan memakan waktu lama disini.

"Hyun, kamu kalau laper bilang. Jangan ditahan-tahan. " Tutur Seungmin ke Hyunjin yang ada disebelah dia. Emang sih tadi mereka sudah sarapan, juga memakan beberapa cemilan saat dimobil. Tapi kan namanya juga laper, siapa yang tahu?

"Baik, komandan. " Ucapnya sembari menirukan hormat prajurit tentara.

Satu per satu aquarium raksasa tidak luput dari pandangan mereka. Namanya juga Seungmin, anaknya kan penasaran. Sedangkan Hyunjin, ngintilin aja. Tapi lama-kelamaan suka juga dia. Malah dia lebih heboh dibanding Seungmin.

Siapa yang sangka kalau mereka berdua bakal habisin waktu tiga jam lebih disana. Iyalah, orang semua aquarium diliatin satu-satu.

"Cari makan yok. " Ajak Hyunjin sembari melihat jam tangan mahalnya yang terpasang apik dipergelangan tangannya. Seungmin hanya mengangguk menuruti keinginan pria itu.

Selepas makan siang, kedua makhluk adam itu masih aja tidak mau pulang kerumah. Masih ingin bersama dan menghabiskan waktu.

"Mau kemana lagi ini? " Tanya Seungmin yang belom mau pulang. Masih mau kelayapan sampai malem.

"Gimana kalau ke Namsan aja? Cocok juga udah mau sore. " Saran Hyunjin. Seungmin membalasnya dengan sebuah senyuman tulus untuk menyetujui ide Hyunjin.

Sesampainya di Namsan, matahari sudah hampir tenggelam disana. Langit juga mulai memperlihatkan warna jingga dan oranye.

Mereka sudah berjalan sejajar sejak tadi pagi. Namun, kenapa rasa ini baru muncul sekarang? Rasa ingin mengenggam erat tangan milik Hyunjin dan berjalan bersama.

Sontak Hyunjin terkejut bukan main. Seorang Kim Seungmin, mengenggam tangannya erat seolah tidak ingin melepasnya sama sekali.

"K-kamu kenapa? " Tanya Hyunjin khawatir. Sungguh, ia khawatir. Firasatnya agak tidak beres akan hal ini.

Seungmin malah melayangkan tatapan bersalah pada Hyunjin. "Enggak kenapa-napa, kok. Pengen aja. Aku mikirnya, selama ini kita gak pernah pegangan tangan. Aku tau, kamu pasti mau ngelakuin hal ini kayak yang lain. Maaf. "

"Kamu kenapa minta maaf? Justru aku menghargai keputusan kamu. Kalau memang kamu nggak mau, aku gak mau paksa kamu. Apapun asalkan kamu nyaman dengan itu dan tidak ada paksaan, aku menghargai keputusan kamu. " Jelas Hyunjin dan menggabungkan jari-jemari milik Seungmin dengan miliknya.

Hatinya tersentuh. Ia ingin menangis saat ini. Tapi, dirinya ingat sedang berada di tempat umum. Jadi, nggak jadi deh.

Selagi menuju ke lantai paling atas digedung, tangan keduanya sama sekali tidak terlepas. Berpegang erat seolah tak ada hari lain untuk mengengamnya. Keduanya menikmati pemandangan demi pemandangan yang terpampang dari kaca transparan disekeliling mereka.

𝙙𝙖𝙨 𝙂𝙚𝙝𝙚𝙞𝙢𝙣𝙞𝙨 (ꜱᴇᴄʀᴇᴛ) - 𝗦𝗲𝘂𝗻𝗴𝗷𝗶𝗻Where stories live. Discover now