perasaan yang tak terucap

3.9K 538 190
                                    

jadi.. cuma mau ngasih tahu.. kalau kata-kata yang ada nanti itu sama aja yang mereka ucapkan ya.. nanti ada pengingatnya dibawah siapa yang mengatakan itu..

juga siap-siap dengan baca dengan versi dark.. biar lebih terasa ('ε` )♡

kalau ada typo tolong dimaafkan..

~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥

pada saat emma sedang memotret anak-anak, suara langkah besar datang dari gerbang. mujika, sunjo dan beberapa pengawal kerajaan datang menghampiri mereka.

"mujika.. sunjo.." seru emna berlari kearah mereka, tapi langsung berhenti ditengah begitu melihat iblis lain dibelakang sunjo, "ka-kau! kau masih hidup!?" ujar emma emosi.

lewis hanya terkekeh, dan memerintahkan palvus(akhirnya aku tahu nama monyet nya!) untuk turun.. dia langsung berlari kearah (y/n).

"(y/n)! awas!" seru emma.

(y/n) langsung ditarik ke pelukan norman, tapi palvus sudah ditangkap lewis yang bergerak cepat kearah nya. menyebabkan jubah (y/n) berkibar, "sudah lama tak bertemu, tapi kau makin menyedihkan saja.. kalau begini mana bisa melawan ku lagi," ucap lewis mengejek.

"heh.. kau pun sama.. bisanya hanya menakut-nakuti orang lain, aku sedang tidak ingin bertarung saat ini," balas (y/n) menenangkan norman yang masih memeluknya erat.

sunjo berseru, "lewis! bukankah sudah ku bilang jangan macam-macam! kau sudah menyetujui itu, makanya kami mengijinkan mu ikut kesini," dia menarik kerah jubah lewis dan memaksanya untuk kembali ke sisi mujika.

mujika menunduk minta maaf, "maafkan dia emma.. dia mungkin pernah melukai kalian, tapi karena dia juga kami bisa selamat," ucap mujika mulai menjelaskan dari awal hingga akhir.. dia bilang kalau lewis termasuk bantuan yang (y/n) berikan dengan bersaksi kepada masyarakat iblis untuk mempercayai sunjo dan mujika, "kami juga minta maaf pada mu, (y/n).. karena untuk berbicara dengan granduke lewis, kau harus bertarung dengannya dulu.. dan terimakasih untuk tempat persembunyiannya.. banyak nyawa terselamatkan karena ini," ucap mujika menunduk diikuti iblis lain, karena gelar mujika saat ini adalah ratu. dia mengulurkan kalung milik (y/n).

(y/n) menutup tangan mujika, "kami akan pergi, simpan saja kalung itu untuk kenang-kenangan.. lagipula aku juga menikmati bertarung dengan iblis macam lewis, walaupun aku menyesal sedalam-dalamnya setelahnya," jelas (y/n).

mujika hanya tersenyum dan memakai kalung itu, "emma.. kapan kalian akan pergi?"

"oh.. kami akan pergi saat malam tiba."

"lebih cepat lebih baik," mujika memegang tangan emma, "aku akan merindukan kalian.. semoga kalian dapat hidup dengan damai di dunia manusia."

emma mengangguk, "tentu saja.. kami pun akan merindukan kalian, mujika.. sunjo.. bagaimana kalau berfoto dulu? kita bisa menyimpannya sama-sama," saran emma langsung menarik mujika kearahnya, "ray.. gilda.. don.. semuanya, ayo foto bersama mujika dan sunjo dulu!" seru emma.

mereka berfoto dengan beberapa pose, sementara norman menengahi lewis yang mendekati (y/n).

(y/n) menepuk pundak norman pelan, "norman.. tak masalah.. dia tidak bisa lagi memakan manusia, karena perjanjiannya, jadi hentikan tatapan mu itu.. yang ada dia malah akan menyerang mu, karena kau menarik baginya," jelas (y/n) tertawa kecil.

lewis mendengus geli, "aku tidak melawan mahluk yang tak bersenjata," dia mengelus kepala palvus, "sampai bertemu lagi, jika kau bisa kembali atau aku yang kesana," ucapnya mengikuti rombongan para iblis yang mulai berlalu pergi.

intermediary of two world || the promise neverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang