ambigu

5.4K 880 42
                                    

pagi harinya, (y/n) tetap diam dibawah pohon selagi trio semesta pergi kehutan dengan laporan masing-masing.

berlari menghampiri bolanya, sampai kedalam hutan, disana sudah ada ray dan norman yang sudah menunggu, "emma? dimana (y/n)?" tanya norman.

"dia sedang menjaga carol.. mama sangat mengawasinya hingga tampa celah, jadi (y/n) bilang pada ku untuk pergi sendiri hari ini sampai penjagaannya merenggang," jelas emma.

"memang sudah pasti dia yang paling dijaga karena tanggalnya sudah ditetapkan," ucap ray, "yang terpenting kita sudah tau dimana tempat dan ukuran pelacaknya, sisanya hanya bagaimana cara menghancurkannya."

"bukan kah tidak semudah itu menghancurkan sebuah pelacak," sanggak norman.

"hmm? maksudnya?" tanya emma bingung.

"maksudnya adalah pengacu saat pelacaknya dihancurkan.. biaa saja ditempat lain akan ada alarm yang berbunyi jika ketahuan hancur," jelas ray.

"tapi, saat (y/n) sakit, pelacak itu sempat tidak berfungsi, bukan?" ucap emma.

"memang benar, dan itu yang selama ini aku pikirkan," balas ray, "masalah pelacaknya serahkan saja pada ku, yang jadi masalah utama adalah bagaimana cara membawa anak-anak.. beberapa dari mereka bahkan belum ada yang bisa berjalan, tapi sisanya cukup kompeten dalam berlari, menghindar atau memanjat pohon."

"ah.. itu juga berkat permainan 'pemburu kijang',"

"(y/n) sudah mengetahui rahasia itu sejak lama, jadi menurut pendapat ku, dia membuat permainan itu untuk saat ini," tambah norman tersenyum tipis, "kemampuan don, nat dan yang lain juga lumayan karena mereka selalu tertarik dengan gerakan-gerakan (y/n)."

ray mengangguk, "sisanya adalah melatih otak mereka dalam pelarian, kita bisa melakukan itu dengan menggunakan permainan kejar-kejaran," saran ray.

norman berdiri, "itu ide bagus, kita lakukan sekarang," ucap norman diangguki emma dan ray. mereka berjalan kembali ke pohon tempat (y/n) duduk bersandar dengan gilda.

(kejadian ini terjadi saat trio semesta diskusi)

(y/n) sedang duduk tenang menikmati angin dengan carol yang tertidur didadanya. isabella sedang mengurus beberapa bayi lain hingga meminta bantuan (y/n) untuk menjaga carol sebentar. (y/n) juga tidak masalah akan hal itu, trio semesta saja dirasa sudah cukup.

merasakan langkah kaki mendekati, (y/n) membuka matanya, "ah.. gilda ayo duduk disamping ku, anginnya sedang sejuk sekali," ucap (y/n) santai, kembali menutup matanya.

gilda dengan pelan duduk disamping (y/n), "(y/n)? apa menurut mu, sikap emma, ray dan norman aneh belakangan ini?" tanya gilda memeluk lututnya.

(y/n) tersenyum menenangkan, "gilda.. apa kau bisa mengerti hal diluar nalar?" tanya (y/n).

gilda tertegun sebelum mengangguk, "hmm.. mungkin," jawabnya ragu.

"sebenarnya dalam hal ini lebih mengutamakan kepercayaan seseorang pada yang lain.. tempat ini, tidak seindah apa yang kita perkirakan," ucap (y/n) memandang langit.

"huh?" beberapa anak rambut gilda tertiup angin hingga menutupi matanya. sekilas dia biaa melihat wajah putus asa.

"semua kasih sayang dan kehangatannya memang asli, tapi palsu juga disaat yang bersamaan."

"wakaranai.."

(y/n) tersenyum lembut, "cukup percaya pada ku, kau akan mengerti setelahnya nanti," ucap (y/n) membawa carol untuk ditidurkan di kamarnya.

sayangnya carol seperti prangko, dia tau saja gerakan (y/n) saat ingin menurunkannya dikasur dan malah mengeratkan pegangannya pada baju (y/n) atau bahkan menangis kencang, "aah.. carol.. aku juga perlu istirahat," ucap (y/n) menepuk-nepuk belakang carol. dan si wortel malah tidur lagi, "dan sepertinya kau tidak perduli, ya?" lirih (y/n) duduk di kasur isabella.. saat ini pasti mereka sedang bermain diluar.

cast away your worries, my dear.
fo tomorrow come a new day
hold to me, you've nothing to fear
for your dreams are not far away

as you lay your head and you rest
may your dreams take over my love
listen close, my child of the west
for your destiny lies above

though the world is cruel
there's a light that still shine
in the darkness day of our lives

when all hope seems lost
and you can't find your way
think of me as you look to the sky.

menyudahi nyanyiannya, (y/n) melihat isabella memasuki ruangan, "lagu yang indah, (y/n).. apa kau sendiri yang membuatnya?" tanya isabella.

(y/n) tersenyum malu, "ya.. agak sulit membuat yang baru disaat lagu yang lama terngiang dikepala," ucap (y/n) mencoba memberikan carol pada isabella, tapi tetap saja susah, "seperti ini dari tadi siang," desah (y/n) lelah.

isabella tersenyum maklum, dan menarik paksa carol, "(y/n) bisa kembali duluan, yang lain sedang menyiapkan makan malam," ucap isabella menenangkan carol yang terbangun.

tanpa pikir panjang lagi, (y/n) pergi ke ruang penyimpanan makanan.

"sepertinya mama benar-benar menjauhkan mu dari kita, ya?" ucap ray sarcastic.

(y/n) menghela napas, "mau bagaimana lagi, carol juga tidak mau melepaskan ku," bela (y/n), dia melihat emma yang masih terkejut, "emma?"

"akan ku jelaskan nanti," sela norman begitu mendengar lonceng tanda makan malam akan dimulai.

(y/n) mengambil alih bawaan emma, "biar aku saja."

SKIP TIME

diperpustakaan, (y/n) sudah menunggu norman sambil membaca buku buatan william minerva, "ah.. sampai kapanpun aku tetap benci dengan morse," batin (y/n).

pintu terbuka perlahan, "maaf jika kau menunggu lama, (y/n)," ucap norman menutup kembali pintunya dan duduk disamping (y/n), "mengenai pembicaraan di ruang penyimpanan tadi, sebenarnya kami mengira ada mata-mata mama diantara anak-anak yanglain, sementara emma tidak mau mencurigai siapapun jadi dia shock," jelas norman.. melihat (y/n) mengangguk mengerti, norman kembali bertanya, "(y/n).. sebenarnya apa yang kau rencanakan? dari kita semua, kau yang paling terancam, tapi juga yang paling tenang," tanya norman dengan nada yang lebih serius.

menutup bukunya, (y/n) menatap balik norman, "naa~ norman.. apa kau takut?" tanya (y/n) memegang satu tangan norman, "selama ini dunia yang kita pelajari sangat berbeda dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi, pelajaran dan pengetahuan kita pun terbelakang oleh tahun, saat mengetahui semuanya pun kita dipaksa tutup mulut agar tetap hidup," melihat ekspresi norman yang sedikit berubah, (y/n) menghela napas, "saat ini belum waktunya aku menjawab pertanyaan itu, saat don dan gilda mengerti tentang apa yang terjadi, baru aku bisa memberi tahunya," ucap (y/n) melepaskan genggaman tangannya.

"kenapa? kita sangat terkejar oleh waktu, jika tidak cepat-cepat, maka-,"

"itu kalian, bukan aku.. waktu ku mungkin baru akan dimulai, tapi kalian lah yang saat ini dikejar oleh waktu, karena membawa anak yang lebih kecil, tak akan bisa berjalan lancar tanpa perencanaan yang matang," sela (y/n).

norman terdiam.. sejauh ini, baru kali ini (y/n) menyelanya, "apa.. kenapa waktu kita bisa berbeda?"

(y/n) menempel kan dahinya pada norman, "tujuan kita sama, hanya saja jalannya yang berbeda.. aku berjanji, jika gilda dan don mengerti sedikit saja, tanpa ambigu, aku akan menjelaskan semua rencana ku pada kalian."

norman bersumpah.. dia baru pertama kali ini melihat tatapan mata dan nada bicara serius (y/n) disatukan.. itu sedikit menyeramkan.

intermediary of two world || the promise neverlandWhere stories live. Discover now