"Ya itu gue liat dari tatapan matanya. Lo pasti tau kalo yang namanya cinta pasti ada kepekaan. Itu yang gue rasain sih".

Lily terdiam. Dalam hati dia bertanya-tanya, apa jadinya jika Stella tau kalo Galang mencintainya. Pasti sakit dan hancur banget.

"Em ya mungkin. Lo tau sendiri kalo gue belum pernah jatuh cinta" ucap Lily malas.

Sangat malas jika harus membahas tentang cinta.

"Ya gue tau".

"Udah sih cuma hal itu aja yang dari kemarin ngganjel di hati gue. Gue juga bingung mau curhat ke siapa".

Lily tersenyum.

"Thanks udah kasih gue kepercayaan buat jadi tempat curhat".

Stella membalas senyumannya.

"Oh. Btw, kita party sama anak basket juga loh. Sekalian ngerayain kemenangan mereka lawan SMA N Majapahit waktu itu".

Ucapan Stella sontak membuat Lily menghela nafas kesal. Itu artinya dia harus bertemu Arga nanti malam.

"Kalo gitu gue gak ikut".

Stella terkejut.

"Li please. Ikut ya sama gue" bujuk Stella.

Lily tetap menggeleng malas.

Lebih baik di rumah daripada ketemu Arga. Gapapa deh dia gak ikut pesta, lagian setiap menang lomba juga pesta kan.

"Terus Lo mau tidur sepanjang malam tahun baru gitu?".

Lily mengangguk membuat Stella memanyunkan bibirnya.

"Ah Lo mah rebahan mulu. Ya udah deh terserah Lo aja".

Setelah Stella pulang, Lily memasuki kamarnya. Siang ini dia memutuskan untuk bersantai di balkon sambil membaca novel kesukaannya.

Dari bawah, Alvin mengamati majikannya.

Alvin mengerutkan dahinya saat Lily melemparkan novelnya ke atas meja.

"Huft. Kenapa sih?! Semua orang bisa ngerasain cinta. Tapi gue nggak!" Gerutunya.

Lily bangkit dari duduknya lalu menuju pinggir balkon. Dia menyangga tubuhnya dengan kedua tangannya yang berpegangan di pembatas balkon. Pandangan nya kosong dan menatap lurus.

"Malem ini tahun baru. Gue cuma pengen dapet penyemangat hidup baru. Orang yang bisa nyemangatin gue setiap waktu selain ayah" gumamnya.

"Cih. Tapi kayaknya gak mungkin".

Alvin masih terus memperhatikan Lily dari bawah. Dia memicingkan matanya melihat sang majikan sedang melamun dan bergumam.

Merasa di perhatikan, Lily menyadari pantauan Alvin. Dia menatap Alvin yang juga sedang menatapnya.

"Aish gue kaya hidup di dalem penjara. Apapun yang gue lakuin pasti dipantau. Males" ucapnya lalu masuk ke dalam kamarnya.

Kringgg

Ponselnya berdering.

Sebuah panggilan telepon masuk.

"Assalamualaikum ayah".

MY SWEET BODYGUARD [TAMAT]Where stories live. Discover now