TFL : 8

74 15 3
                                    

Hina saat ini berada di dalam rumahnya, tidak ada anggota keluarganya yang hadir di meja makan saat ini. hina hanya mengaduk bubur yang sudah dibuatkan oleh bibi bae.

“bibi aku ingin istirahat, aku mungkin besok akan izin untuk tidak masuk sekolah” ucap hina pada bibi bae.

“ne noona muda” ucap bibi bae yang memandang sendu wajah majikannya ini, wajah yang semakin tirus, tubuh yang semakin kurus, hampir tidak memiliki semangat hidup.

Hina hanya menatap keluar jendela dengan pandangan kosong, keluarganya selalu meninggalkannya dirumah yang besar ini, hanya ditemani bibi bae dan paman lee.

“aku hanya ingin bahagia eoma appa” ucap hina yang tanpa terasa sudah meneteskan air mata.

*SEOUL HOSPITAL*

Jaemin dan lami menyempatkan untuk menjenguk seohyun yang masih terbaring di rumah sakit.

“kami datang” ucap jaemin lalu menutup pintu.

“kalian seharusnya langsung pulang, kalian besok masih harus sekolah, biar eoma telp appa untuk menghampiri kalian nanti” ucap yoona lalu menelfon siwon.

“aku hanya ingin melihat eoma, imo” ucap lami lalu mendekat.

Yoona lalu memberikan kabar kepada siwon jika jaemin dan lami berada di rumah sakit.

“bagaimana sekolah kalian ? apa ada kegiatan yang menyenangkan ?” tanya yoona.

“hari ini adalah ulang tahun sekolah eoma, kami mengikuti beberapa perlombaan” ucap jaemin.

“jinjja ? lalu apa kalian menang ?”tanya yoona yang mendapat anggukan dari jaemin dan lami.

“lalu apa hina juga ikut berpartisipasi dalam acara itu ?” tanya yoona.

“imo mengenal hina ?” tanya lami.

“ne jaemin pernah mengenalkannya pada imo saat kau mengikuti lomba lami-ah” ucap yoona.

“seharusnya dia memenangkan pertandingan, tapi kondisi tubuhnya sedang tidak sehat eomma” ucap jaaemin.

“ah sayang sekali” ucap yoona.

Lami memperhatikan raut wajah jaemin yang sedih tidak, raut wajahnya bisa dikatakan sangat sedih, apakah dia memikirkan hina ? hanya jaemin yang tau.

Tatapan lami lalu fokus pada eomanya yang sedang berbaring, telunjuk eomanya bergerak.

“eoma” ucap lami saat sudah berada di samping ibunya. Seohyun lalu membuka matanya perlahan, dia melihat lami, yoona dan jaemin yang berada disana. Yoona lalu memanggil dokter untuk memeriksa seohyun.
Hingga tak lama dokter kim datang untuk memeriksa seohyun.

“syukurlah anda sadar, keluarga anda begitu khawatir dengan keadaan anda.

“ ucap dokter kim saat sudah selesai memeriksa seohyun.

“lalu kapan saya bisa pulang ?” tanya seohyun.

“anda bahkan baru sadar anda masih memerlukan beberapa perawatan jika anda berusaha untuk cepat sembuh saya rasa 4-5 hari anda sudah bisa pulang” ucap dokter kim.

“kau dengar seohyun-ah, kau harus lebih berusaha untuk cepat sehat” ucap yoona.

“baiklah saya permisi dulu” ucap dokter kim.

Semuanya menatap seohyun senang, sudah beberapa hari dia tidak sadar juga dan untung saja dia bisa sadar secepat ini.

“jaemin-ah lami-ya, sebaiknya kita pulang sekarang, kalian besok masih harus sekolah” ucap siwon.

“eoma kami pulang dulu” ucap jaemin.

“eoma aku akan kembali besok” ucap lami.

“ne hati-hati dijalan sayang” ucap yoona.

Lami, jaemin dan siwon lalu meninggalkan rumah sakit.

“seohyun-ah, aku dan siwon menyekolahkan lami di sekolah jaemin, jadi kau tidak perlu khawatir” ucap yoona.

“ah eonni aku sudah merepotkanmu”ucap seohyun dengan suara pelannya.

“tak apa, kau sudah membantuku dari dulu, anggap saja sekarang aku menjagamu seperti adik, eoh” ucap yoona.

“sekarang lebih baik kau istirahat ne” lanjutnya

*KEDIAMAN SUHO*

Pagi hari dikediaman suho masih tampak begitu tenang, hina masih tertidur dengan selimut tebalnya dan keringat yang terus mengucur di tubuhnya. Badannya benar-benar lemas, dia terbangun saat bibi bae membangunkannya.

Bibi bae memegang kening hina yang penuh dengan keringat dingin, nona mudanya sedang tidak sehat fikirnya dia lalu menelfon suho darn yuri. Dengan persetujuan suho,bibi bae membawa hina menuju rumah sakit seoul hospital. Hina membutuhkan rawat inap agar tubuhnya membaik.
Yoona yang sedang membeli beberapa perlengkapan untuknya melihat beberapa pasien yang sedang masuk rumah sakit dengan terburu-buru.

“ah akhir-akhir ini banyak orang yang sakit, semoga kami selalu berada di lindunganmu” ucap yoona.

Sesampainya yoona di ruang rawat seohyun dia melihat seohyun yang sedang duduk dengan tatapan kososng.

“apa yang kau fikirkan ?” tanya yoona yang duduk disebelah seohyun. Seohyun lantas menatap yoona dengan senyum tipisnya.

“ani, aku hanya merindukan seseorang eonni” ucap seohyun.

“nugu ? lami ? lami mungkin akan datang nanti bersama jaemin setelah pulang sekolah” ucap yoona. Seohyun hanya menggeleng tanpa ingin memberitahu yoona siapa yang dia rindukan.

“atau mungkin, suamimu ?” tanya yoona hati-hati. Seohyun lantas menangis dibuatnya. Yoona yang melihat seohyun mennagis langsung memeluknya.

“biarkan dia tenang disana seohyun-ah, kau harus merelakannya” ucap yoona.

Suasana berbeda di ruang sebelah seohyun. Di ruang rawat itu terlihat seorang gadis yang sedang berbaring lemas dengan di temani seorang wanita paruh baya.

“noona sudah sadar ? syukurlah, bibi membawa noona ke rumah sakit karena suh badan noona panas” ucap bibi bae.

“appa eoma eodi ?” tanya hina.

“tuan dan nyonya masih berada di kantor noona” ucap bibi bae.

“apa mereka tau aku berada disini ? ah ani apa mereka menanyakanku ?” tanya hina.

“tuan dan nyonya mengetahui anda di sini noona, bibi tadi sudah memberi tahu mereka” ucap bibi bae. Hina hanya tersenyum tipis mendengar ucapan bibi bae. Dia tau pasti orang tuanya sangat sibuk.

“bibi bisa pulang, bibi harus membersihkan rumah bukan, gwenchana aku baik-baik saja disini sendiri” ucap hina.

“saya akan kesini nanti malam setelah semuanya selesai noona” ucap bibi bae yang mendapat anggukan dari hina.

“ne hati-hati bibi” ucap hina saat bibi bae keluar dari ruang rawatnya.
Hina lantas menatap jendela kamarnya, dia melihat ada seorang anak yang sedang sakit dan ditemani kedua orang tuanya.

“setidaknya dia ditemani kedua orang tuanya” ucap hina dengan menatap seorang anak yang memakai baju rumah sakit. Hina memutuskan untuk tidur, efek dari obat yang diberikan membuatnya begitu mengantuk.
Di ruang rawat seohyun terlihat yoona sedang membereskan beberapa perlengkapannya.

“apa eonni akan pulang ke rumah ?” tanya seohyun.

“ne, aku akan mebersihkan rumah sebentar seohyun-ah, aku akan kembali secepatnya” ucap yoona yang mendapat anggukan seohyun lalu pergi meninggalkan seohyun di ruang rawat.

*JEGUK SCHOOL*

Suasana sekolah terlihat seperti biasa para siswa akan mengelompok dengan teman-teman yang menurut mereka sepadan.

“aku masih tidak percaya berada di sekolah ini” ucap lami yang meletakkan tas miliknya di meja.

“aku bahkan jauh tidak menyangka” ucap jaemin.

“wae ? ini tidak begitu aneh mengingat kau anak dari ceo industri hiburan” ucap lami.

“tetap saja, lihatlah mereka hanya sibuk dengan dunia mereka sendiri” ucap jaemin yang mendapat anggukan lami.

“wah kalian datang pagi sekali” ucap renjun yang datang bersama jeno.

“ani, kalian saja yang terlalu siang” ucap jaemin.

“ah herin-ah, bagaimana dengan hina ?” tanya jeno pada herin yang baru saja duduk ditempatnya.

“molla, dia tidak bisa dihubungi sejak tadi” ucap herin

“kurasa dia sakit, wajahnya kemarin terlihat sangat pucat” ucap jeno.

“ah benar, gadis itu tidak biasanya
terlihat lemah” ucap renjun yang masih sibuk dengan bukunya.

“bagaimana jika kita menjenguknya nanti” usul jaemin yang mendapat tatapan mematikan dari renjun dan jeno.

“wae ?” tanya jaemin gugup karena mendapat tatapan mematikan dari renjun dan jeno.

“kita tidak terlalu mengenalnya, dan kau mengusulkan untuk menjenguknya ?” tanya jeno.

“ne, wae ? kita teman sekelas sudah seharusnya kita peduli” ucap jaemin.

“kita mungkin tidak akan dibukakan pintu olehnya jaemin-ah, aku rasa orang tuanya juga tidak akan mengijinkan orang asing menjenguknya” ucap renjun.

“kau benar sekali” ucap jeno.

“kita bahkan belum kesana, bagaimana kalian tahu ?” tanya jaemin penasaran.

“jaemin-ah, begini kita tidak terlalu dekat dengannya akan sangat aneh jika kita datang kerumahnya sedangkan kita tidak dekat” ucap jeno kepada jaemin dengan wajah yang sabar.

“lagi pula kenapa kau sangat ingin menjenguknya ?” tanya renjun. Jeno dan lami lantas memandang jaemin dengan penasaran.

“apa kau menyukainya ?” tanya jeno penasaran.

“na ?” tanya jaemin kaget.

Lami, jeno dan renjun lantas mengangguk bersama, jaemin benar-benar tidak percaya dengan reaksi sahabatnya ini.

“kita teman, kita harus peduli satu sama lain” ucap jaemin namun tatapan teman-temannya masih sangat menakutkan” jinjja” lanjutnya.

Lami menatap jaemin dengan pandangan yang serius, dia cukup mengenal sahabatnya ini, dia tau jaemin memiliki perasaan tersendiri terhadap hina.

*Seoul Hospital*

Hina saat ini tengah berada di taman rumah sakit, menatap bunga-bunga yang bermekaran dengan rumput-rumput hijau yang sangat indah. Dia sudah terbiasa sendiri, hina bersyukur setidaknya dia masih memiliki haechan dan asisten rumah tangga yang selalu ada untuknya.

“bolehkah aku duduk disini ?” ucap seorang wanita paruh baya.  Hina terkejut saat ada seseorang yang mengajaknya berbicara. Dia menatap wanita tersebut, berparas cantik dengan mata yang teduh.

“silahkan ahjuma, ini tempat umum” ucap hina dengan senyum tipisnya.
Wanita tersebut lalu mendekatkan kursi rodanya, dia menatap hina sekilas, parasnya begitu cantik fikirnya.

“apa yang kau fikirkan ? dari tadi bibi perhatikan kau menatap kedepan dengan senyum tipis” ucap bibi itu.

“ah ania, aku hanya suka melihat tanaman ini, bukankah bunga itu cantik bibi ?” tunjuk hina pada bunga tulip yang berjajar rapi.

“kau menyukai bunga tulip ?” tanya wanita itu.

“ne, aku sangat menyukainya” ucap hina. Hina lantas menatap wanita tersebut dengan senyum manis.

“nan hina-ya, kim hina” ucap hina bermaksud mengenalkan diri pada wanita didepannya.

“nama yang bagus, nama bibi seohyun, kau bisa panggil imo” ucap seohyun.
Hina merasa nyaman berada didekat seohyun, wanita tersebut memiliki topik pembicaraan yang sangat banyak, bersama bibi seohyun hina dibuat tertawa.

Seohyun sangat menyukai mata hina, begitu teduh dan membuatnya nyaman.

“apa kau disini sendiri ?” tanya seohyun.

“ah ne, uri appa dan eoma belum datang, mungkin mereka masih bekerja” ucap hina, seohyun bisa merasakan bahwa hina sedang menahan kesedihannya.

“tak apa, bibi juga sekarang sendiri, ah bibi juga memiliki anak gadis yang mungkin seumuranmu hina-ya” ucap seohyun.

“jinja ?” tanya hina kaget.

“ne dia kelas 2 sma sekarang, dia baru saja pindah minggu ini” ucap seohyun.

“wah, aku rasa kami seumuran imo, aku juga, geundae dimana dia sekolah ?”tanya hina.

“aku rasa kau tau, jeguk school ? suami temanku yang memindahkannya” ucap seohyun.

“jinja ? itu artinya kami 1 sekolah imo” ucap hina.  Seohyun dibuat kaget dengan ucapan hina.

“siapa namanya imo, mungkin aku mengenalnya” tanya hina.

“namanya....” ucapan seohyun terpotong saat yoona datang.

“ah seohyun-ah, ternyata kau disini, aku mencarimu kemana-mana” ucap yoona. “ah neo” lanjut yoona dengan menatap hina.

“ah annyeonghaseyo” ucap hina dengan sopan.

“ah sebentar, bukankah kamu teman jaemin ?” tanya yoona hati-hati.

“ah ne” ucap hina tidak yakin. Hina berusaha mengingat wajah yoona.

“aku jaemin eoma, apa kau sakit ? lalu dimana orang tuamu ?” tanya yoona beruntun.

“kau bisa membuatnya pusing eonni” ucap seohyun yang melihat wajah hina bingung.

“ah ne imo, uri appa dan eoma masih sibuk bekerja” ucap hina.

“ah begitu, seohyun-ah kau harus meminum obatmu” ucap yoona kepada seohyun.

“ah baiklah, hina-ya imo tinggal dulu ya, kamar kita bersebelahan, kau bisa main ke kamar imo jika kesepian” ucap seohyun.

“ne imo, aku akan berkunjung nanti” ucap hina.

Yoona dan seohyun lalu berpamitan dan meninggalkan hina di taman rumah sakit. Hina menatap punggung yoona dan seohyun, dia berharap eomanya segera datang untuk menemaninya.

Jaemin dan lami berada di bus kota dalam perjalanan menuju rumah sakit, namun lami tidak henti-hentinya menatap jaemin dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Jaemin yang merasa terganggu lalu mentap lami serius.

“aku tau aku tampan, tapi maaf aku tidak menyukaimu” ucap jaemin dengan menutup bukunya.

“mwo ? kau fikir aku menyukaimu ?” ucap lami kaget.

“tentu saja, bukankah kau menyukaiku ?” tanya jaemi dengan percaya diri.

“ani” ucap lami tegas.

“jujur saja, lalu kenapa kau menatapku seperti itu ?” tanya jaemin.

“jawab jujur jaemin, apa mungkin kau menyukai hina ?” tanya lami. Jaemin benar-benar dibuat kaget dengan pernyataan lami.

“na ? yak apa kau gila ?” tanya jaemin.

“kau sangat peduli dengannya, kau juga sangat khawatir saat dia pingsan, dan kau tersenyum dengan penuh arti saat kita sedang membicarakannya, bukankah kau menyukainya ?” tanya lami.

“kau terlalu banyak menonton drama lami-ya, berhentilah bertanya hal yang tidak mungkin” ucap jaemin.

“ah wae, bukankah hina cantik kenapa kau tidak menyukainya ?” ucap lami malas.

Jaemin hanya menatap lami sekilas, dia sendiri tidak yakin dengan perasaanya, namun bukankah aneh jika dia secepat ini menyukai hina.

*seoul hospital*

yoona membantu seohyun untuk mengganti pakainnya, dia benar-benar menganggap seohyun sebagai adiknya sendiri.

“ah apa eonni mengenalnya ?” tanya seohyun.

“nugu ?” jawab yoona.

“hina, gadis yang berada di taman tadi” ucap seohyun.

“eoh, dia gadis yang datang bersama jaemin saat lami mengikuti modeling” ucap yoona.

“ah begitu, aku sudah lupa wajahnya” ucap seohyun.

“bukankah dia cantik ? sayang sekali dipertemuan awal kita dia tidak terlalu sopan” ucap yoona.

Yoona lalu mengingatkan kembali pada seohyun tentang hina yang pergi tiba-tiba tanpa pamit dengannya.

“ mungkin dia terburu-buru eonni, dia tadi sangat ceria aku sangat suka dengan kepribadiannya” ucap seohyun.

“jinja ? ah jaemin membohongiku lagi” ucap yoona.

“apakah jaemin mengenalnya ?” tanya sohyun.

“ tentu saja, mereka satu kelas” ucap yoona lalu duduk di samping seohyun.

“ah dia putri dari suho ceo mega entertainment dan kwon yuri, yang ikut berpartisipasi di lomba modeling lami. Igo” ucap yoona dengan menunjukkan foto suho dan yuri.

Seohyun benar-benar kaget dengan fakta yang ada, hina putri dari suho seseorang yang dulu pernah memiliki hatinya. Dunia seakan berhenti berputar, kenangan masa lalu seolah berputar di kepalanya.

“kami datang” ucap jaemin bersama lami, pandangan yoona teralihkan kepada 2 orang tersebut.

“eoma kau tak apa ?” tanya lami saat melihat ibunya melamun.

“ah tak apa lami-ah, eoma hanya teringat sesuatu” ucap seohyun lalu tersenyum manis. Semua orang lantas tersenyum melihat seohyun yang tersenyum manis.

“ah jaemin-ah, temanmu sedang sakit, dia berada di ruang sebelah” ucap yoona.

“teman ? siapa eoma ?” tanya jaemin.

“hina, dia tadi berbincang dengan seohyun di taman rumah sakit” ucap yoona.

“benarkah ?” tanya jaemin yang mendapat anggukan dari yoona.

“aku akan mengunjunginya eoma” ucap jaemin. Lami yoona dan seohyun menatap aneh jaemin.

“kau benar-benar menyukainya jaemin-ah” ucap lami dalam hati.

To be continued

Happy NCT OT23
4 Des 20

Time For LoveOnde as histórias ganham vida. Descobre agora