TFL : 24

50 16 0
                                    

Warning
Ada yang nunggu ceritaku ? Chapter ini aku kasih warning dulu yaaa karena
1. Ada tokoh tambahan
2. Aku tekankan lagi ini hanya cerita fiksi. Cerita ini udah ada rancangan sebelum hina buat ig. Aku bikin draftnya bareng sama cerita aku sebelumnya yang judulnya "Nakamura Hina" aku gak ada maksud buat tokoh jelek dan nantinya kalian bawa ke real life.
3. Seperti yang kita tahu bahwa tokoh anak2 dicerita aku di real lifenya baik. Ok 👌


Hina memandang tak yakin saat ini, setelah bertemu eonninya tadi dia memutuskan untuk tetap datang kesekolah, setidaknya dia ingin menghabiskan masa sekolahnya.
Hina mungkin sedang tidak baik-baik saja, tapi dia berusaha menjadi hina yang dikenal orang-orang. Dia meremat roknya, pandangan para siswa benar-benar membuat dadanya bergemuruh.

Wah...dia benar-benar tidak tahu malu, setelah apa yang diperbuat ayahnya dia masih berani datang ke sekolah ini

Bahkan yang kudengar dia bukan anak suho, dia hanya anak orang miskin
Bukankah ibunya juga masuk penjara saat ini

Bagaimana anak seorang penjahat masuk sekolah ini, bisa tercoreng sekolah kita

Seperti itulah yang bisikan para siswa, dirinya akan tetap berada disekolah sampai jam sekolah habis, walau dia bukan anak orang kaya, tapi setidaknya dia tidak ingin appanya membuang uang percuma.

Tuk

Sebuah buku yang cukup tebal mengenai kepala hina hingga membuatnya menghentikan langkahnya.

“wah lihatlah siapa yang datang kesekolah” ucap seorang gadis dengan topi baretnya, hina hanya mendengus kesal, dia benar-benar tidak ingin membuat masalah pagi ini.

“aku hanya ingin mencari ilmu” ucap hina namun gadis didepannya hanya tersenyum remeh. Gadis didepannya ini lalu mengambil buku tersebut dan dipukulkan pada bahu hina.

“gadis dari keluarga sepertimu tidak pantas bersekolah disini” hina menahan amarahnya saat ini, dia ingin segera pergi namun keadaan sekitar seakan tidak memungkinkan. Para siswa memandangnya rendah.

“jimin-ah, aku tidak ingin membuat masalah denganmu kali ini” ucap hina menahan amarahnya, namun gadis didepannya ini semakin tertawa lepas.

“wae ? kau tidak percaya diri ? bukankah kau anak dari ceo mega entertainment ? akh...bukankah dia sedang terkena kasus penggelapan pajak ? ah.....aku lupa jika dia bukan ayahmu” hina hanya bisa menatap sekitar yang sedang membicarakannya.

“yak....kenapa kalian membuat keributan disini ?” haechan datang ditengah kondisi yang semakin tegang.
 Jimin hanya menghela napas kasar.

“bukankah kalian seharusnya masuk kelas ? kelas sebentar lagi dimulai” para siswa hanya mendegus kasar karena tingkah haechan.

“haechan si, bukankah sekolah kita adalah sekolah pilihan, bagaimana mungkin seorang anak yang derajatnya jauh dengan kita bisa satu sekolah dengan kita ?” haechan tahu kondisi ini, hina sedang disituasi yang tidak memungkinkan.

“bukankah kau juga tidak punya kuasa, ingat orang tuamu yang punya kuasa, dan juga...hina sudah menorehkan prestasi untuk sekolah kita” ucap haechan.

Gadis dengan topi baretnya menggigit bibirnya kesal, dengan amarah diwajahnya dia pergi meninggalkan hina yang masih menjadi tontonan para siswa. Haechan dengan cepat menarik tangan hina menjauh.
Hingga disinilah mereka sekarang berada tak jauh dari kelas mereka.

“kau kemana saja hina-ya” ucap haechan dengan masih memegang tangan hina, sedangkan sang gadis hanya tersenyum tipis.

“aku menemui ibu kandungku, kau tahu yuri eoma bukan ibu kandungku” haechan tentu saja tahu berita ini, dia cukup syok atas berita yang keluar, namun karena urusan sekolah dia tidak bisa mencari hina.

Time For LoveWhere stories live. Discover now