8. To Make Sure of Things

218 29 10
                                    

"Ada artikel tentangmu dan aktris Shin Min Ah."

Jinwook melirik Jaewook, mereka sedang bermain game di rumah Jaewook, "Minah? Ada apa dengan Minah?"

"Katanya kamu balikan dengan Shin Min Ah."

"Tidak benar."

"Wait. Jadi kamu pernah berkencan dengannya?"

"Tidak juga."

"Aish. Kalau bicara jangan setengah-setengah."

Jinwook melakukan akselerasi untuk menyerang Jaewook dalam game, "Aku jawab apa yang ditanya."

Jaewook menggeleng tidak habis pikir.

"Aku tidak peduli," lanjut Jinwook, "Media kan memang suka menulis yang tidak-tidak."

"Oy! Pikirkan perasaan Minah juga."

"Kami hanya partner kerja. Tidak pernah lebih. Dan dia bahagia dengan kekasihnya yang aktor drama dan ambassador Audi itu."

"Dia punya pacar?"

"Sudah lima tahun," jawab Jinwook singkat.

"Daebak! Kau kapan?" dan Jinwook dengan cekatan memukul kepala Jaewook dengan stik game dan kembali memukul KO Jaewook dalam game.

"Aish. Lalu yang waktu itu datang ke pesta pembukaan denganmu siapa?"

"Aku pergi dengan Hana."

"Hana maksudmu Lee Hana noona? Lee Hananya Eunchaeku? Lee Hana yang punya bisnis agrikultur?"

Jinwook tidak menjawab, hanya terus menghajar Jaewook dalam game. Jaewook sendiri dari tadi sudah pasrah karakter game-nya dibantai oleh Jinwook.

"Hana noona yang jadi partner-mu dua tahun lalu? Kamu masih menyukainya?"

"Hmm."

"Oppa menyukai unnie?"

Jaewook menoleh ke sumber suara dengan tajam. Berbalik dengan Jinwook yang dengan pelan menoleh, pada Eunchae. Wanita itu berdiri di dekat pintu kamar yang memang ada di belakang ruang keluarga, dekat pintu masuk apartemen.

"Kamu tidak jadi pergi ke rumah temanmu?" tanya Jaewook.

"Titipan Hana unnie tertinggal."

"Kamu mau ke rumah Hana?" kini Jinwook bertanya.

Eunchae mengangguk.

"Teman bercocok tanam yang kamu bilang selama ini itu Hana noona? Kok kamu tidak cerita?"

"Aku cerita, tapi oppa tidak mendengarkan karena sibuk main game."

Jaewook mengatupkan bibirnya dan mengalihkan pandangan dari Eunchae lalu mengambil stiknya lagi dengan gerakan seperti robot. Kalau Eunchae sudah bilang begitu, lebih baik Jaewook diam.

"Boleh aku titip pesan untuk Hana?" tanya Jinwook lagi.

Eunchae mengangguk, "Mau aku bilang kalau oppa suka padanya?"

Jinwook menggeleng, "Bukan itu. Tolong sampaikan padanya untuk membalas pesanku."

Jaewook yang dari tadi diam kini tergelak, "Hahaha. Eunchae-ya, kamu macam burung hantu pembawa pesan saja."

"Oppa juga. Kalau aku pulang tempat masih berantakan begini, aku jadi death eater saja," ucap Eunchae kesal sebelum pergi keluar.

Jaewook mendengus dan tertawa, "Lucu sekali dia kalau sedang merajuk."

Jinwook hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat tingkah Jaewook.

"Tunggu," ucap Jaewook, "Hana noona tidak membalas pesanmu? Apa kalian sedang bertengkar?"

"Tidak. Tidak tahu."

"Kalian itu sebenarnya kekasih atau bukan, sih?"

"Belum," ucap Jinwook.

Jaewook hanya bisa berdecak sambil mengabaikan stik game-nya demi semangkuk ramen.

"Menurutmu aneh tidak kalau seseorang menikah tanpa pacaran lebih dulu?"

"Tidak. Aku dan Eunchae begitu."

Jinwook mengangguk.

Tak berapa lama, Jaewook menghentikan kunyahan ramennya, matanya melebar, "Tunggu! Kamu mau melamar Hana noona?"

"Rencananya begitu."

"Kamu gila, ya?! Aku dan Eunchae sudah kenal lima tahun sebelum aku melamarnya."

"Hmm. Jadi itu ide gila, ya..." gumam Jinwook, "Aku kenal Hana sudah dua belas tahun," lanjutnya tanpa melepas mata dari layar televisi besar milik Jaewook.

Dan Jaewook hanya bisa menggelengkan kepalanya


-|-|-|-|-|-

You Are Truly | Jinwook × Hana ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang