Saat diminta (baca: diperintah) CEO-nya untuk membawa pasangan ke pesta pembukaan galeri, hal pertama yang Hana lakukan adalah menelepon semua kenalan prianya, dan menyisihkan nama yang tidak ingin ia ikut sertakan dalam kekacauan ini.
Warning! Baha...
Ini Sabtu malam. Hari pesta pernikahan sekaligus pembukaan galeri. Jinwook berkendara melewati tanah-tanah pertanian sejauh mata memandang. Hana tinggal di pinggir kota yang sepi dengan pemandangan alam yang indah. Perempuan itu suka berada dekat dengan alam.
"Lee Jinwook-ssi?"
Jinwook membungkuk hormat saat seorang wanita paruh baya membukakan pintu untuknya.
"Apa Hana ada...?"
"Ah, Hana sedang siap-siap. Ayo, masuk. Saya ibu Hana."
"Ah. Saya Lee Jinwook, teman Hana," ia kembali membungkuk dan saat ia baru akan masuk, Hana muncul di belakang ibunya.
"Tidak usah, Umma. Aku sudah siap," ucap Hana. Ibu Hana masuk ke rumah setelah melihat Hana sudah siap.
"Rasanya benar," Jinwook tersenyum pada Hana.
"Hmm?"
"Kita tidak dinilai dari baju yang kita pakai, tapi sebaliknya. Gaunmu jadi bernilai karena kamu yang memakainya. Terlihat ratusan kali lebih mahal."
Hana tersenyum, hampir merona. Ia mengenakan gaun yang dibelinya di mall, gaun panjang biru yang terlihat simpel. Ia menyanggul rambutnya dan poninya ia biarkan. Hana sudah seperti wanita di istana kerajaan.
Jinwook membukakan pintu untuk Hana. Hana tertawa kecil, "Ini berlebihan, Oppa."
Jinwook hanya tersenyum, "Ini wajar," lalu menutup pintu mobilnya.
"Jadi kamu tinggal dengan ibumu?" tanya Jinwook saat mereka mulai memasuki jalan besar di tengah perkebunan.
"Tidak. Ibu kebetulan sedang berkunjung. Bulan lalu aku ketinggalan pesawat jadi ibu yang menyusul ke sini."
"Pesta pernikahannya, pesta Lee Je Hoon dan Chae Soo Bin, kan?"
"Iya, benar. Oppa kenal mereka?"
"Aku pernah pemotretan dengan Lee Jehoon akhir tahun kemarin. Aku juga dapat undangan dua hari yang lalu."
"A..."
"Bagaimana kamu bisa kenal Jehoon... atau istrinya?" tanya Jinwook.
"Jehoon-ie. Dia adik tingkatku di kampus saat S1. Aku dekat dengan ibunya, CEO Jung, makanya kami juga dekat."
Jinwook tersenyum miring, "Kalau begitu, mungkin dulu CEO Jung ingin menjodohkanmu dengan Jehoon, benar?"
Hana tertawa, "Aku sejak awal sudah tegas kalau hubungan kami hanya sebatas adik-kakak. Jehoon-ie juga sudah pacaran lama dengan Soobin."
Jinwook hanya berdehem menanggapinya.
Saat mereka tiba di Daemyung Gallery, sudah banyak tamu undangan yang hadir. Jinwook membukakan pintu untuk Hana. Wanita itu menatap Jinwook dan beralih melihat banyak orang berjalan masuk. Hana mematung tak bergerak.
Oh, tidak. Hana baru saja ditampar kenyataan.
Jinwook mengaitkan tangan Hana padanya saat Hana menarik lengannya, "Oppa, ayo pulang."
"Ya?"
"Ah, tidak. Ayo pergi sendiri-sendiri. Oppa diundang juga, kan. Ayo kita masing-masing saja."
Dahi Jinwook berkerut bingung. Ia ingin bertanya pada Hana tapi melihat wajah wanita itu yang serius, khawatir, hampir ketakutan, ia membawa Hana kembali ke mobil.
-|-|-|-|-|-
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
