01- Awal ( Dari segalanya)

Start from the beginning
                                    

"Nih minum," Arga datang dan menyodorkan satu gelas jus mangga kepada Syera.

Syera bedecih pelan, sok banget cowok ini, batinnya.

"Gue tau lo haus, dan lo malu buat ambil minuman. Jadi, gue yang baik hati ini bersedia untuk mengambilkan segelas minuman kepada tuan putri terhormat," ucap Arga dengan senyum terpaksanya.

"Gue gak suruh lo ambil minuman buat gue. Gue gak malu, kalo gue mau, gue udah ambil satu ceret minuman yang gue mau," jawab Syera sinis.

Arga menatap Syera datar, jika saja yang didepannya ini bukan spesies perempuan, sudah dipastikan tulang rusuk Syera akan berpindah ke pantat.

Mimpi apa dia semalam bisa menikah dengan mantan ketua osis yang selalu menghukumnya ini.

Arga menolehkan kepalanya saat telinganya mendengar tawaan, disamping kursi pelaminannya, disana sudah ada Johan, Ziko, Andre, dan juga Elang.

Mereka sahabat sekaligus anak buah Arga. Menertawakan nasib temannya yang harus menikah diusia muda.

"Gan! Kayaknya ada yang seneng bakal belah duren nanti malem!" Ucap Johan sedikit menaikkan volume suaranya. Cowok itu memandang Arga dengan tatapan jahil.

"Bagi link lah kalo udah selesai nanti malem," Ziko menaik turunkan alisnya.

"Link apa, bang?" Tanya Elang dengan polos.

Mereka semua menghela nafasnya pelan, mereka lupa jika ada manusia polos disini.

"Masha and the Bear, Lang," jawab Johan.
Sorot mata berbinar Elang tunjukkan, cowok itu jingkrak-jingkrak ditempat.

Johan dan ketiga temannya menutup matanya, mereka menahan malu dengan tingkah konyol Elang yang seperti anak kecil, menurutnya.

"Bang! Mau dong link Masha and the Bear-nya!" Tutur Elang semangat.

"Diem, Lang! Lo gak tau apa disini ada yang mau belah---"

"Diem, bego!" Timpal Ziko sembari membekap mulut Johan sebelum cowok itu membeberkan ucapan vulgar.

Arga mengusap wajahnya dengan gusar, jangan sampai acara yang sudah disusun baik-baik oleh keluarga besarnya, hancur begitu saja.

Apalagi disini ada rombongan Arga, dijamin seratus persen empat orang bar-bar itu akan membuat rusuh disini, kecuali Andre.

"Gue gak ada ngundang kalian disini. Mau ngapain lo pada kesini?" Tanya Arga sinis.

"Kita itu sohib! Senang dan sedih kita lalui bersama. Sekarang lo 'kan lagi bahagia, yoi gak?" Johan mencolek dagu Arga membuat cowok dengan setelan tuxedo putih itu bergidik ngeri.

"Bangsat! Pulang lo---"

"ELANG, YA ALLAH!" Pekik Johan histeris saat matanya menangkap pergerakan Elang dimeja pantry sana.

Elang, bocah polos dan bar-bar itu entah sejak kapan sudah membawa dua piring nasi serta tiga paha ayam, satu piring lagi membawa kue pernikahan dan dinampan yang ia bawa ada dua jus rasa jeruk dan rasa melon.

Arga dan keempat sahabatnya menepuk jidatnya tak habis fikir. Apa yang dibilang Arga sebelumnya, mereka akan membawa kekacauan disini.

Arga menatap ketiga sohibnya dengan tajam. "Lo pulang atau gue bogem disini?"

"I-iya, Ga. Sekali lagi selamat, selamat membelah duren malam ini," ucap Ziko sembari memundurkan langkahnya dikit demi sedikit.

"ZIKOANJING!" Pekik Arga.

Semua tamu undangan yang berada disana sontak menolehkan kepalanya kaget, ada yang tersedak minuman dan ada juga yang terlonjak kaget. Arga membungkam mulutnya, mengapa ia bisa sebar-bar ini sih.

"Ngapain lo liatin gue gitu?" Sinis Arga saat menangkap Syera yang menatapnya dengan tatapan tidak bisa diartikan.

Syera merotasikan bola matanya. "Demi apa gue bisa nikah sama setan kayak lo."

°°°°°°
Usai akad yang menegangkan tadi, Syera langsung saja merebahkan tubuhnya diatas kasur kingsizie milik Arga.

Kamar cowok itu sangat rapih, berbeda dengan kamarnya yang berantakan seperti kena serangan bom panci.

Syera menyaut handuk yang tersampir diatas kursi, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

"Gue duluan!" Entah sejak kapan Arga datang dan menghalangi langkah Syera.

"Apaan? Gue duluan! Gue yang pertama disini, dan gue yang pertama mau masuk kamar mandi," ucap Syera.

"Kamar mandi ini milik gue, pemilik adalah penguasa. Dan lo, lo tungguin gue kalo mau mandi,"

Arga mendorong bahu Syera pelan, kemudian ia hendak melangkahkan kakinya masuk kekamar mandi, sebelum tangan mungil milik Syera menarik lengannya.

"Tamu adalah raja! Dan lo harus ngalah sama cewek, apalagi lo suami gue, harus ngalah sama istri!"

Arga tersenyum miring. "Lo akuin juga kalo gue suami lo," smirk muncul dibibir tebal Arga.

Syera terkekeh hambar, apakah cowok ini sedang berdrama layaknya teater seni? Ataukah Arga sedang berpura-pura amnesia? Jika iya, Syera berdoa semoga Arga lupa ingatan selama-lamanya.

"Kalo mandi bareng gimana, hm? Kan udah sah," Arga tersenyum miring dan menaik turunkan alisnya.

"ARGA! KELUAR LO MESUM!"

°°°°°

To be continue..

Jangan lupa vote serta komen, dan jangan lupa follow fafay.

ARGANTARA Where stories live. Discover now