62-Keti

594K 58K 31.1K
                                    

Halo selamat malam kalian!!

Apakabar?

Siapa nih yang nunggu fafay up?

Jangan lupa vote ya. Jangan lupa follow fafay!

Oh ya, fafay mau kasih tau kalian alasan fafay gak up kemarin kenapa.

Kemarin wattpad fafay balik lagi ke premium, fafay agak gak nyaman pakai yang premium. Makanya tadi siang fafay baru bisa download wattpad versi old.

Langsung aja baca yuk.

Happy reading sayang....

°°°°°°

Minggu pagi ini Arga dan keempat temannya pergi ke makam Janson dan Minul. Kata Ziko, ini adalah tepat hari ke seratus sekian Janson meninggal.

Ziko mengusap air matanya yang menetes. Cowok itu menaburkan seledri serta daun bawang keatas gundukan tanah kuburan Janson.

"Sayang. Papi kangen, kamu baik-baik aja 'kan nak?" Ziko mengusap pelan batu nisan milik alm. Janson.

Piluh airmata menghiasi pipi Ziko dan juga Elang. Manusia polos itu turut neneteskan airmatanya.

"Om kangen sama lo, Son. Kangen masangin popok lo, dan juga kangen waktu gue ada niatan bunuh lo," ujar Elang, kemudian berpura-pura menangis.

"ELANG!" Sentak Arga dan Johan. Hancur sudah rahasia mereka yang sudah disimpan baik-baik.

"Coba aja kamu masih disini, nak. Papi ada temen buat kamu, namanya Mahmud."

Arga memandang keduanya dengan datar. Makin kesini makin menjadi mereka, si Ziko juga makin tua makin tidak beres.

"Gue mau pulang, Ga. Kasihan Mahmud belum gue bikinin kopi." Ziko mengelap ingusnya.

Kemudian cowok geser itu pergi meninggalkan area pemakaman, mendahului temen-temennya.
Arga menendang nisan serta gundukan lemah kuburan Janson. "Nyusahin lo!"

Mereka tidak sadar, arwah makhluk bertanduk telah mengintai mereka. Dengan perisai yang ada ditangannya serta golok yang ia bawa.

Janson, arwah yang memiliki dendam kesumat dengan Arga, Johan, dan juga Elang.

°°°°°°

Syera mengusap perut buncitnya, ia kesal dengan Arga. Saat ia bangun tidur tadi, cowok itu sudah tidak ada disampingnya.

"Assalamu'alaikum my wife!" Teriak Arga dari ambang pintu.

Syera menolehkan kepalanya kearah pintu utama. Kemudian memalingkan wajahnya kesal.

"Kenapa, hm? Adeknya nakal lagi gak?" Arga mengusap perut Syera.

"Kamu darimana aja?" Tanya Syera.

"Habis nemenin Ziko ke makam. Anak
papah apa kabar didalem?" Arga mengecup lama perut Syera.

"Udah berapa bulan, sayang?" Tanya Arga.

"Besok udah tujuh bulan. Kenapa? Gak sabar ya?" Syera mengusap sayang kepala Arga.

Arga mengangguk. "Lama keluarnya."

Arga menjatuhkan kepalanya diatas paha Syera. Tangannya bergerak membuka kancing bawah baju Syera, kemudian mengusap pelan perut Syera.

"Masih suka nendang gak?" Tanya Arga.

ARGANTARA Where stories live. Discover now