Chapter Six: The Rejected S.2

Comenzar desde el principio
                                    

"Aku tidak mau meninggalkan kalian" ujar Alice lirih

"Tidak ada yang meminta mu pergi, Alice" sahut Darren lembut

"Kau harus menerima nya, Alice.. Bagaimanapun, dia sudah ditakdirkan oleh bunda untuk kita" jelas Hannah pelan

Sejujurnya, Hannah juga masih takut jika kembali mendengar kata penolakan.

"Baiklah. Tapi siapapun mate kita nantinya, ku harap kau mau mengikuti permainan ku" ujar Alice. Dia merencanakan sesuatu di dalam kepalanya.

〰❇〰

"Alpha, boleh aku meminta sesuatu??" tanya Alice saat mereka semua sedang menikmati makan siang

Alpha Gerald mengerutkan dahinya dan mengangguk.

"Tentu, Alice. Kau sangat jarang meminta sesuatu padaku. Jadi jika aku bisa mengabulkan permintaanmu, kenapa tidak??" sahut Alpha Gerald

"Jika nanti, ada seseorang yang tidak mengenalku bertanya pada mu atau pada kalian semua tentang identitasku.. Bisa kalian menjawab jika aku adalah Omega pack ini??" pinta Alice

Seketika Jayden dan Alpha Gerald tersedak mendengarnya.

Sementara Darren menatap Alice dengan wajah bingung.

"ALICE?! Aku tahu kita tidak bisa merendahkan seseorang. Tapi mengenalkan dirimu sebagai omega?? Yang benar saja!" pekik Hannah heboh

Bukan berarti Hannah menolak. Tapi.. Jika Alice bertukar Shift, bukannya akan terlihat aneh??

Wujud Hannah terlalu istimewa untuk menjadi seorang Omega.

Belum lagi tanda bulan sabit di dahi nya yang terlihat sangat mencolok.

"Wujud wolf Omega pada umumnya adalah cokelat, Alice. Sedangkan aku?? Putih bersih!" tambah Hannah

"Ikuti permainan ku, Hannah. Aku tahu ada yang kau sembunyikan tentang siapa mate ku" ujar Alice

Hannah terdiam mendengarnya.

"Aku memang menyembunyikan sesuatu, Alice. Tapi aku hanya tahu jika orang yang ditakdirkan untuk kita, pastilah seorang Alpha." sahut Hannah pelan

"Kau membutuhkan seseorang yang bisa mengimbangi kekuatanmu. Jadi mate mu selanjutnya pastilah seorang Alpha juga" lanjut Hannah

Alice memejamkan matanya. Kepalanya terasa pusing hanya dengan mendengar penjelasan Hannah.

Sejujurnya Alice benar benar tidak mau berurusan dengan mate atau apapun. Kejadian dahulu masih membekas di kepalanya.

Dengan keadaannya yang seperti ini saja dia sudah bahagia.

Dikelilingi oleh orang yang disayangi nya dan menyayangi nya.

Tapi Alice tahu, tidak mungkin menolak mate yang sudah jelas di takdirkan oleh Moon Goddes, ibu nya sendiri.

"Alice, ada apa denganmu??" tanya Alpha Gerald serius

"Baru kali ini kamu meminta untuk benar benar merahasiakan identitasmu. Aku biasanya mengenalkan mu sebagai adikku. Apa itu menjadi masalah buat mu??" lanjut Alpha Gerald

Alice langsung menggelengkan kepalanya.

"Bukan begitu. Aku takut ada orang yang benar benar mengetahui identitasku dan mengincar mu" sahut Alice cepat

"Aku tidak keberatan" ujar Alpha Gerald

Alice hanya tersenyum.

"Bisakah?? Hanya untuk orang yang benar benar tidak mengenalku saja." pinta Alice

Alpha Gerald menghela nafasnya dan mengangguk.

"Jangan pinta aku melakukan hal yang lebih dari ini, Alice" tegur Alpha Gerald secara halus

Dan Alice mengangguk mengerti.

"Ada hal yang membuatku gelisah sejak pagi. Karena itu aku meminta hal ini" jelas Alice pada akhirnya

Alpha Gerald hanya mengangguk dan tersenyum kecil.

Sementara itu, Jayden dan Darren bertatapan.

Mengirimkan sinyal lewat tatapan mata mereka.

"Alice, kenapa??" tanya Jayden lewat Mindlink

"Entah. Setelah menangis tadi, dia hanya menghabiskan waktu dengan menatap kosong" jawab Darren

Jayden menghela nafas dan menatap Alice khawatir.

'Apa jangan jangan.. Ucapan Alpha Gerald benar benar terjadi dalam waktu singkat??' pikir Jayden

Matanya kembali menyendu mengingat jika Alice.. Mungkin saja akan pergi bersama mate nya nanti.

'Apa aku boleh egois??' batin Jayden

"Jangan, Jayden.. Biarkan, Alice menemukan kebahagiannya." sahut Sam lirih

Dia turut merasakan apa yang Jayden rasakan.

Berat rasanya jika membayangkan Alice yang akan pergi menjauh dari sisi mereka.

Satu hal yang Jayden tahu.

Jika kekuatan Alice dan Hannah begitu besar, pasti mereka akan mendapatkan pasangan yang juga bisa mengimbangi kekuatannya.

Tidak mungkin Alice mendapatkan mate yang tidak bisa mengimbangi kekuatannya.

Jayden menatap Alice sendu.

Rasa rindu nya karena bertahun tahun mengabaikan Alice, masih belum terobati.

Dan sekarang muncul rasa yang lebih meresahkan dan menakutkan.

Kehilangan Alice.

Jayden tahu Alice tidak akan benar benar menghilang.

Tapi pertanyaannya, jika Alice sudah hidup bersama mate nya.. Bisakah Alice bersikap seperti kemarin padanya??

Memeluknya dan menenangkannya. Seperti saat mereka masih kecil.

"Rasanya.. Mustahil." gumam Jayden lirih

Tanpa diketahui siapapun, Alice kembali meneteskan air matanya.













-TBC-

PENDEK AMAT SI :(

Btw Drama dikit boleh ya :(

The Rejected (TELAH TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora