Part 26 : Lebih Dekat

6K 246 5
                                    

"Telpon lagi"

"Gak di angkat"

"Telpon terus"

"Alvan Anji*g, bisa-bisanya lupa hari penting gini, mentang-mentang dah punya istri"

Dani yang terus berulang kali menelepon angkat tetapi tak kunjung diangkat, mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Halo"

"Woi bangs*t!, e suara cewek." Suara Dani yang tadi tinggi menjadi rendah.

"Istrinya mungkin" kata Rizal.

Vino mengambil handphone dari Dani.

"Halo, Alvan mana?"

"Mas Alvan masih tidur"

"Bangunin, suruh cepetan datang ke kantor" jelas Vino to the point.

"Iya"

*

Hana yang terbangun karena suara handphone Alvan, ia mengambil handphone tersebut dan tertera nama Dani di layar.

"Mas bangun ada telpon masuk dari. Kak Dani."

"Hemm" tetapi, Alvan tak kunjung membuka matanya.

"Disuruh cepetan datang ke kantor."

"Jam berapa?" Tanya Alvan dengan suara khas orang bangun tidur.

"Jam 8.55"

"Hem, pertemuannya jam 9"

"Lagi 5 menit jam 9" balas Hana.

Alvan yang awalnya enggan membuka mata, langsung membuka mata dan beranjak dari kasur.

"Bisa bantu siapin pakaianku?"

"Iya. Mau warna apa?"

"Serah"

Hana langsung menyiapkan pakaian kerja Alvan.

"Kamu gak mandi?"

"Gak usah"

Alvan hanya mencuci wajahnya dan membasahi rambutnya, ia langsung memasang celana dan mengenakan kemejanya.

"Bantu pasang sabuk"

Selagi Alvan memasang dasinya, ia meminta Hana untuk memasangkan sabuknya.

Setelah merapikan rambutnya dengan tangan, ia langsung berlari menuruni tangga. Sebelum menuruni tangga, ia mencium kening Hana secepat kilat. Hal itu membuat Hana cukup terkejut karena ini pertama kalinya Alvan melakukannya.

**

Rapat yang berlangsung selama 2 jam itu akhirnya selesai.

"Wajah direktur Han gak enak banget diliat." Kata Vino.

"Jelaslah, Alvan telat 15 menitan." Sahut Rizal.

"Dah bosen nyari uang bos? Lu hampir kehilangan investor." Kata Dani.

"Tumben gue telat."

"Iyain!"

"Futsal ntar malam kuy"

"Kuylah"

"Alvan traktir"

"Siap, gue traktir sampe perut kembung lu pada"

**

Selesai menyantap makan malam, Kalsum menghampiri Alvan.

"Kak, besok Minggu ajak Hana jalan-jalan."

"Em.." Alvan tidak menjawab.

"Van...!!"

"Iya Bun, iya.."

Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang