3. The Blind Pianist

15 1 3
                                    

Penulis: Steeps_Maayy05

Promt: Pagi ini aku melihat kekasihmu mengantarkanmu ke bandara. Tujuanmu paris. Menjadi pemain piano terkenal adalah cita-citamu. Tanpa sepengetahuanmu, aku mengikuti dan mengawasimu di paris. Baru setengah jalan menggapai cita-cita, suatu kejadian menimpamu. Kamu buta dan putus asa jika tak mampu bermain piano lagi. Aku berusaha menyelidiki kecelakaan itu. Dan kau pasti takkan percaya siapa dalangnya. Mampukah kamu melanjutkan cita-citamu? Apa alasan dibalik kecelakaan yang menimpamu?

LET'S MAKE A STORY!

......

The Blind Pianist

Ah, pagi yang sangat menyiksa. Bagaimana tidak? Kau akan ke Paris sampai waktu yang tidak dapat di tentukan. Ku lihat kekasihmu keluar dari garasi untuk memanaskan mobil untuk mengantarkanmu menuju ke kota impian terindahmu. Aku sebagai sahabatmu tentu sangat antusias mendengar hal ini setelah kau memberitahuku kemarin.

Aku benar-benar tak dapat berkutik, jantungku melesat, ini sangat hebat! Akan ku pastikan, kau harus menjadi pianis terhebat sepanjang masa! Namun anehnya, ada suatu yang janggal mengenai kepergianmu ke Paris yang cukup mendadak. Untungnya, aku telah mengetahui hal itu sebelum kau mengucapkannya dari bibir manismu. Ah, kau egois. Apakah kau tau, bahwa ada banyak pihak yang dirugikan karena ulahmu? Ah, iya. Aku ingat! Bagaimana kau tau, kau hanyalah seorang pengacau.

Dan pagi ini aku berniat untuk ikut terbang denganmu, karena ku tau. Kau sangat payah dalam menjaga diri, siapa tau aku dibutuhkan di tempat itu. Aku juga mengikuti pacarmu, hingga sampailah kau dan pacarmu di bandara. Kalian membuatku kesal, lihat saja nanti kalau aku mendapatkan pujaan hati, aku akan membalaskan dendam seorang yang belum pernah memiliki pasangan dari lahir. Kita lihat saja, siapa yang paling mesra. Kau dengan pasanganmu, atau aku dengan pasanganku nantinya. Akhirnya, kau dan pasanganmu berpelukan ditengah kerumunan orang.

Heh! Jaga sopan santunmu kepadaku. Dasar keparat! Kau melambaikan tangan tanda perpisahan dengan pacarmu, sedangkan aku? Jangan ditanya, tak ada siapapun yang ku kenal kecuali kedua orang itu. Puas? Sial, mataku terkontaminasi racun mematikan! Argh!

***

Akhirnya kita sampai bung! Kau tidak mengenaliku, ini sangat mengagumkan! Kau bahkan tidak menyadari bahwa aku ada tepat di belakang kursi penumpang milikmu. Nikmatnya memantaumu seperti ini. Dan aku sengaja mengejar taksimu supaya tau dimana kau tinggal. Sampai akhirnya taksimu melewati Avenue du Maine, lalu ke jalan yang memiliki nama unik yaitu 4 Place du 18 Juin 1940. Tapi itu benar! Memang itu nama jalannya, hal ini yang membuatku bersorak riang. Setelah kurang lebih tujuh belas menit mengikuti, kita sampai di Lisbeth's apartment. Tempat di mana kau meletakkan lelah untuk sementara waktu.

Beberapa bulan lalu sampai saat ini, terhitung sejak aku mengikutimu. Aku selalu memantau usaha jerih payahmu. Kau sangatlah pekerja keras! Kau bahkan merelakan hari santaimu, hanya demi menekuni piano yang selalu saja menemani kapanpun itu. Tiada hari tanpa piano, apakah mungkin itu, sloganmu? Bahkan kau selalu memainkannya dengan nada mengalun hingga aku tertidur pulas akibat dentingan yang selalu saja kau mainkan. Ini hebat! Saat kau terkenal nanti, aku akan memintamu untuk memainkan piano untukku. Hal ini berlaku jika aku tidak dapat tidur dengan nyenyak. Ku yakin, para penggemarmu pasti sangat iri denganku!

Aneh, tiba-tiba saja aku terbangun, dari mimpi bahagiaku. Biasanya, kau memainkan melodi yang menawan sampai fajar menyingsing. Setelah itu kau mulai beraktivitas, dan itupun dimulai dari jam 10 pagi. Apa mungkin dia tertidur karena mengantuk? Bahkan hari ini suaranya benar-benar lenyap tak bersisa, bahkan tidak sampai tengah malam. Ya, mungkin saja begitu! Kau selalu saja lupa waktu hingga kau tidak berpikir tentang kesehatanmu. Ya sudah, aku akan kembali tidur dengan mendengarkan suara MP3 dari ponselku dengan keras.

Kisah Lima MingguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang