bertahan hidup

Mulai dari awal
                                    

sebelum pergi, dia sudah membawa beberapa perlengkapan seperti senjata dan alat-alat lainnya. bahkan kini penampilannya pasti tak akan dikenali oleh beberapa orang.

ya jelas lah, orang bertudung serba hitam dengan membawa sekumpulan senjata dan dua tabung oksigen portable. ditambah lagi wajahnya ditutupi masker gas dan google hitam. yah.. walaupun maskernya dia belum pakai saat ini, itu masih tergantung dibawah dagunya.

(y/n) mengadah melihat langit berawan, "sudah lama sekali aku tidak menatap langit.. sayangnya aku hanya bisa melihat mu saat muram saja," lirih (y/n).. jika mengingat-ingat tentang langit, (y/n) jadi ingat kalung pemberian norman. merogoh bagian dalam mantelnya, (y/n) mengeluarkan kalung sky ball miliknya.. wajah (y/n) memerah sendiri saat mengingat bagaimana norman memberikannya.

Flashback on.

pada saat itu, mereka baru saja membebaskan anak-anak dari farm tiga lambda, karena terlalu banyak orang yang dibawa, jadi mereka beristirahat di rahang singa sejak hari mulai agak sore.. sekalian mengobati yang sempat terluka terlebih dahulu.

(y/n) yang sudah selesai dengan bagiannya, langsung memisahkan diri selagi menunggu yang lainnya selesai berburu untuk makan malam.
langit masih terang berawan, tapi masih kelihatan sangat biru dan banyak burung bebas melewatinya. membuka tudungnya, (y/n) mengadah melihat langit lebih jelas, surai (h/c) panjangnya, melambai dibelai angin.

belum sampai dua menit, sebuah tangan menutup kedua mata (y/n), "jangan menatapnya secara langsung.. mata mu akan sakit," ucap norman memakaikan kembali tudung (y/n) baru melepaskan tangannya.

(y/n) tersenyum lemah, matanya memang mulai agak sakit, "padahal aku melihatnya tidak untuk waktu yang lama," lirih (y/n) sendu.

norman sebenarnya juga sedih melihat (y/n) tak bisa banyak melakukan hal yang disukainya seperti dulu. tapi mau bagaimana lagi? jika tidak dihentikan malah akan membuat keadaannya memburuk. norman merogoh kantung kemejanya, dia menaruh sesuatu di tangan (y/n), "kau bisa melihat ini sebagai penggantinya."

mata (y/n) berbinar melihat apa yang diberikan norman, "indahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mata (y/n) berbinar melihat apa yang diberikan norman, "indahnya.." lirih (y/n) melihat kalung itu dari dekat, "langit yang cerah.."

"syukurlah kau menyukainya," ucap norman, tersenyum senang.. kalung itu dia dapatkan pada saat pelarian di lambda, norman pikir itu milik (y/n) tapi melihat reaksinya, sepertinya bukan. norman bingung saat (y/n) mendekatkan kalung itu ke wajahnya, "ada apa, (y/n)?"

(y/n) tersenyum lima jari, "kalau dilihat lagi, mata norman juga sama seperti langit cerah, sementara rambut mu adalah awannya," ucap (y/n) terkikik pelan.

norman menghela napas, dia tersenyum tipis, "apa tidak cukup sebutan bulan dan snow ball untuk ku? sekarang ada lagi?" ujar norman bercanda sambil mencubit kecil pipi (y/n).

(y/n) masih tetap tertawa, "haha.. habisnya kau memang bulan, bukan? disini ada bulan," ucap (y/n) memainkan rambut melengkung norman.

"dasar kau ini.."

intermediary of two world || the promise neverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang