Part 33 (Introgasi)

Start from the beginning
                                    

Tak hanya itu. Pemandangan menjijikan ia lihat di mana mana. Banyak para pasangan yang asik bercumbu ria. Bahkan wanita wanita seksi turut pula menggodanya.

Romeo tak memperdulikan itu semua. Sekarang ia hanya harus membawa pulang Seva secepat mungkin.

Romeo memgamati sekelilingnya mencari keberadaan wanita itu.

Netra hitam Romeo langsung terfokus pada wanitanya yang kini terduduk di meja Bar. Ia terlihat meneguk habis minuman yang Romeo yakini adalah alkohol.

Romeo menggeram. Hendak menghampiri. Namun matanya langsung mengamati seorang pria yang mendekati Seva. Pria itu mengamati istrinya seraya ikut duduk di sampingnya.

Seva terlihat memegangi kepalanya sambil sesekali mengucek matanya.

Ikut mengamati pria asing yang mencoba mendekatinya.

Romeo langsung mempercepat langkahnya begitu melihat si pria dengan kurang ajarnya mengelus paha Seva.

Romeo tak terima.

Hingga...

Bughh!

Romeo langsung meninju wajah pria itu. Hingga membuatnya tersungkur. Baru akan membalas. Romeo langsung menginjak tubuh pria itu hingga tak bekutik.

Tak ingin berlama lama berada dalam situasi memuakkan ini. Romeo langsung menarik tangan Seva. Menyuruh wanita itu segera mengikuti langkahnya.

Namun wanita itu berjalan dengan tak imbang. Hingga beberapa kali hampir terjatuh.

Pada akhirnya Romeo mau tak mau menggendong wanita itu menuju ke mobil yang terparkir.

Kemudian melajukan mobilnya menjauhi tempat itu.

***

Acara telah usai. Mario dan Seza sudah pulang.

Rasa lelah kini Mario rasakan. Ternyata menggelar acara seperti itu benar benar menguras tenaganya.

Berdiri cukup lama, berkeliling menyapa para tamu dan menunggu hingga usai membuat Badan Mario terasa pegal

Sekarang ia mau mandi lalu bersegera untuk tidur. Sepertinya akan sangat menyenangkan.

Setelah selesai mandi dan selesai menganti bajunya. Tiba tiba saja pikiran Mario menerawang.

Mario masih berpikir.
Bagaimana para mantannya itu bisa datang secara berjamaah?

Bagaimana mungkin mereka bisa mengenal satu sama lain?

Tapi Mario cukup bersyukur setidaknya dari puluhan mantan yang ia punya hanya tiga orang saja yang datang.

Mario sama sekali tak bisa membayangkan jika semua mantannya turut hadir. Pasti bakalan rusuh sekali!

Beginilah nasib pria keren sepertinya!

Wanita berhamburan memperebutkannya!

"Apa kau memikirkan mereka?"

Suara itu membuat Mario tersadar. Seketika ia melihat Seza yang sibuk mengamatinya.

"Kangen mantan, huh?" Seza berucap lagi sembari mengancingkan piyama tidurnya.

Mario langsung gelagapan. Tebakan Seza itu memang benar tapi tak mungkin kan ia mengaku begitu saja?

Jika nanti Seza ngamuk bagaimana?

"Dari pada hanya memikirkan mereka, lebih baik kau kumpulkan saja semuanya biar nanti aku akan mengundang mereka untuk makan siang bersama. Ide yang menarik kan?"

Seza berujar lagi tanpa dosa. Sementara Mario malah panik

Tidak ..tidak! Bisa kacau kalau barisan para mantannya datang semua. Bisa bisa rumah ini bakalan hangus. Belum lagi pasti mereka samua akan men-demo nya. Mengatakan padanya berbagai macam panggilan menyebalkan.

Two Wedding {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now